[ L e n g k a p ]
Bacalah sebelum dihapus sebagian untuk kepentingan penerbitan oleh @allopedia.id
Trilogi Strong Woman [3]
#tellyourstora
#tantanganwritora
•
Janji manisnya lelaki itu nggak bisa cuma dipegang. Zaman sekarang, kalau bisa wajib d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
"Banyak-banyaklah bersyukur. Bernapas saja adalah suatu kenikmatan yang luar biasa, apalagi ketika diberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah. Lihat, banyak orang yang tengah memperjuangkan hidupnya. Orang-orang baik yang selalu mencoba terlihat baik di keadaannya yang tidak baik-baik saja."
•••
"Huahhh, rame banget!" Paras memekik senang, menatap sekelilingnya dengan tatapan liar. Di sekelilingnya, wahana bermain yang ukurannya berkali-kali lipat lebih besar ketimbang dirinya berdiri, mengelilingi taman hiburan. Keramaian di mana-mana, kebanyakan tampak seperti rombongan wisata.
Armanda tersenyum kecil. Sesuai janjinya sebagai Mak Comblang, dia akan melakukan sesuatu agar Pras mau menerima Paras sebagai pacar pura-puranya. Berbekal Mbah Google Armanda mencari tempat wisata terdekat yang bisa dijadikan tempat apel. Maka dia menemukan taman hiburan.
"Apa gue bilang, nggak tutup, 'kan!" Iseng, Armanda menyenggol bahu Pras keras, membuat sang kakak terjungkal, hampir mendarat di aspal tidak etis, tetapi terselamatkan Paras yang berdiri di sampingnya.
"Makasih."
Paras mengangguk kecil, melepas pegangannya pada lengan Pras.
Armanda mengulum senyum.
Recana satu berhasil.
Ketiga orang itu berjalan beriringan setelah memarkirkan mobil Volkswagen milik Paras di pelataran parkir. Ketiganya satu mobil, Armanda sengaja menjadikan Pras seorang sopir. Karena hal itu, Coco harus menginap di rumah.
Mereka masuk ke dalam taman hiburan, mengantre tiket terlebih dahulu sebelum benar-benar diperbolehkan masuk.
"Sini, Ras! Foto sini!" Armanda menarik paksa ponsel Pras dan mengeluarkan diri dari antrean. Sengaja, supaya Pras punya foto Paras.
Pras cengo, dia ingin merampas ponselnya kembali, tetapi Armanda memelototinya. "Pinjem bentar elah!" Abangnya itu memang pelit sekali.
Akhirnya, sebagai kakak yang baik, Pras mengalah, mengantre sendirian, sedangkan Armanda dan Paras berswafoto, saling memotret satu sama lain dengan ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
