Akhirnya bisa up lagi...
Gimana kabarnya kalian semua?
Sudah rindukah dengan TeySoo di sini?
Rasanya cukup lama author tidak menyentuh cerita ini.
Semoga tidak pada kabur ya, 😁Vote dulu lah..
Jan lupa komennya..
Happy reading..
Masih di malam yang sama. Dua sejoli yang tengah di mabuk asmara, kini tengah mengendap-endap melalui pintu belakang sebuah rumah yang dilengkapi halaman luas di belakangnya itu. Mata mereka menatap rata ke sekitar dengan waspada. Berjaga-jaga jika ada seseorang memergoki keduanya seperti seorang pencuri.
Dua pasang kaki telanjang itu menitih penuh kehati-hatian. Tidak ada tanda-tanda siapapun kecuali para jangkrik yang antusias berkumandang setiap malam. Bahkan di situasi semacam ini kedua tangan mereka saling bertaut begitu erat. Sedang tangan lainnya memegang sepatu yang sengaja mereka lepas agar tidak menimbulkan suara berlebih.
Sooya memimpin, melihat tipis di balik dinding sebelum akhirnya ia menarik tangan Teyung. Mengajaknya melangkah lebih jauh menuju jendela kamarnya.
"Jendelanya aku kunci dari dalam. Lalu bagaimana ini?" tanya Sooya.Mata Teyung tampak menatap ke atas memutar otaknya. Tatapannya pun berakhir pada benda kecil yang tersemat di rambut Sooya. "Pinjam ini dulu!" tangan Tae menarik begitu saja jepit rambut kekasihnya itu.
Bukan Teyung namanya jika tidak mampu mengatasi kesulitan saat menyelinap begini. Kebiasaan membolosnya saat sekolah dan seringnya masuk dari jendela saat pulang nyaris pagi tampaknya ada gunanya juga.
"Woah! Bagaimana kau melakukannya?" bahkan Sooya pun terbelalak dengan aksi Teyung yang ia lakukan dengan mudah itu.
"Sudah ku bilang kan, kau tidak akan menyesal memiliki kekasih seperti aku," sombong Teyung sembari mengusap-usap telapan tangannya tanda sudah semua beres.Keduanya melempar sepatu mereka terlebih dahulu ke dalam. Teyung dengan sigap naik dan loncat ke dalam. "Ayo sini aku bantu," tangannya sudah terulur meraih Sooya, sedang yang satunya mencoba menahan jendela agar tetap terbuka. "Hati-hati!"
Sedikit kesusahan namun pada akhirnya tubuh Sooya berhasil naik dan masuk melewati jendela. Teyung sudah bersiap dengan tubuh gagahnya menangkap tubuh mungil gadisnya itu. Dan Sooya pun tanpa ragu melingkarkan tangannya pada pundak Teyung.
Satu loncatan Sooya lakukan hingga kakinya kini berpijak pada dasar lantai. Namun tampak dua hazel pria yang masih didekapnya itu menatapnya begitu lekat. Membuatnya turut melakukan hal serupa. Senyumannya begitu menarik dan seperti biasa seolah menjadi candu.
Jemari Teyung perlahan menarik tekuk Sooya. Membuatnya lebih dekat satu sama lain. Tanpa ragu maupun aba-aba Teyung kembali mengecup bibir cantik itu. Seperti belum puas bermain di mobil beberapa waktu yang lalu, kini Teyung justru membuat permainan lebih panas lagi. Apalagi mengingat tempat yang mendukung sekali saat ini. Kamar Sooya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling Defence [End]✔
RomanceSisi unik Teyung nyatanya mampu membius Sooya yang begitu rapat menutup pintu hatinya, hingga keduanya kini berada dalam sebuah romansa yang indah. Namun saat Jeon kembali hadir, luka lama Sooya seolah kembali menguar. Sebuah pertahanan rasa dari S...