Dua sejoli sedang duduk berdua di sofa. Mereka membicarakan hal penting menyangkut Ara. Mereka tidak sengaja melihat Ara dibonceng oleh seorang pemuda yang tidak diketahui. Dari pakaian pemuda itu, bisa ditebak dia bukan orang biasa. Dengan tatapan tajam, wajah putih bersih, gadis mana pun pasti akan terpikat. Sekarang yang menjadi pertanyaan, siapa pemuda yang bersama dengan sahabatnya?
“Siapa cowok yang kemarin, Niel? Kenapa Ara sangat akrab dengannya?” tanya Alea kepada tunangannya.
“Aku gak tahu, Al. Tapi aku kayak pernah melihatnya,'’ jawab Daniel menatap Alea, dia seperti mengenal pemuda itu.
“Cowok ini misterius, aku gak mau Ara terluka lagi. Kamu tahu ‘kan setelah kepergian Reyhan, Ara kayak apa? Cukup Reyhan yang nyakitin Ara.” Alea tak mampu membendung air matanya, dia tidak ingin sahabatnya rapuh karena seorang pemuda.
Tidak mungkin itu Reyhan sahabatku, batin Daniel.
“Kamu tenang saja, Ara juga sahabatku . Aku tidak akan membiarkan dia terluka. Siapa pun itu harus menerima akibatnya, kecuali dia mau mengakui kesalahannya dan bertaubat.” Daniel mengusap air mata gadis yang dicintainya.
“Reyhan, dia pergi ninggalin Ara, Niel. Kamu tahu, Ara hancur dan sedih. Reyhan yang telah ditolak Ara lantas selalu menghindar dari Ara, bahkan membentak Ara yang ingin meminta maaf kepadanya. Ara sayang Reyhan, tapi Laura juga sayang sama Reyhan. Ara lebih memilih mengalah demi Laura, tapi apa yang dilakukan Laura? Ia bilang, Ara sahabat yang nusuk dari belakang. Sejak Reyhan pergi, mag Ara kambuh, dia jarang makan karena selalu memikirkan kapan Reyhan datang. Namun, semuanya sia-sia. Setelah kelulusan, Ara memilih tidak melanjutkan pendidikannya karena terhalang biaya. Aku gak bakalan kuat di posisi Ara, tapi Ara gadis kuat dan pemberani yang pernah aku kenal.”
Daniel mulai paham siapa yang dimaksud oleh Alea. Benar, itu Reyhan sahabat bodohnya. Daniel akan memberi pelajaran kepada sahabatnya itu. Di mana jiwa lelakinya meninggalkan gadis yang dia cintai dan membuat Alea menangis karena memikirkan nasib sahabatnya.
“Aku akan memberi pelajaran kepada Reyhan karena berani melukai Ara sahabatku!” tegas Alea mengusap air matanya dan menyakinkan tunangannya bahwa dia baik-baik saja.
“Oke. Kita harus bekerja sama untuk menyadarkan Reyhan dan menjaga Ara. Jangan sampai Ara terluka,” ujar Daniel menyetujui rencana Alea. Dia harus menjalankan rencana untuk menyadarkan sahabatnya.
Alea bahagia memiliki Daniel yang menyayanginya dengan tulus dan bersabar menghadapi sikapnya. Jauh dari kata pacaran, hubungan mereka terjalin sampai saat ini. Awalnya, Alea kesal dengan sikap Daniel yang selalu menjahilinya, tetapi setelah Daniel mengatakan bahwa lelaki itu mencintainya, Alea terkejut. Alea tidak menyangka pertemuannya dengan Daniel membawanya ke jenjang lebih serius.
“Daniel… aku ngantuk.”
“Utu-utu, Princesku mengantuk, ya. Padahal belum manja-manja, lo.”
“Daniel! Aku ngantuk, jangan bercanda dong.”
“Ya, udah… tidur. Besok, kan, ngampus.”
“Peluk, Alea kedinginan.”
“Manja banget sih. Iya, sini, Sayangku.”
“Alea mau tidur di pelukan Daniel, nanti kalo Papa dan Mama pulang bilangin Alea ketiduran.”
“Iya, nanti Daniel bilangin ke Papa dan Mama.”
“Nyanyiin lagu dong, Niel.”
“Oke, untuk Princesku, aku nyanyi.”
Saatku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
‘Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapa pun itu
Semakin kulihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat kumelihat senyummu
Reff :
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk jalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kau lah yang terbaik bagiku___
“Sayangku cantik banget sih, gak sabar pingin halalin.” Daniel terkekeh memandang Alea yang telah tertidur.
Daniel memindahkan Alea ke kamarnya dan meletakkan pelan gadis itu di atas kasur. Daniel melihat ciptaan Tuhan yang begitu sempurna di hadapannya.Daniel yang dulu ingin menutup pintu hati karena terluka oleh orang yang dicintainya memilh pemuda yang jauh lebih kaya darinya. Bersyukur dia bertemu gadis seperti Alea yang membuat cintanya dapat berlabuh kembali. Dirinya tidak ingin menyia-nyiakan gadis yang dicintainya. Maka Daniel memutuskan untuk melamar Alea yang menerimanya apa adanya.
****
“Jualan kok sari kedelai, berapa penghasilannya? Paling cuma sepuluh ribu.” Cowok berambut merah tertawa renyah sebelum melanjutkan perkataannya. “Percuma aja sih lo dapet kerja gak guna! Gak capek apa jualan kek gitu? Biarinlah orang bego kaya dia mana bisa kaya. Udah muka item, jelek, buruk lagi. Sok-sokan muka dua, penyakitan. Cih! Mending mati aja sono.”
“Gue sahabat lo, Niel!” Ara mengingatkan sahabatnya itu. Ia berpikir ini hanya sekadar prank.
“Sahabat? Lo gak pantes dekat sama cewek gue, apalagi jadi sahabat gue. Semua cuma drama!”
“Lo kenapa sih? Lo cowok gak punya hati!” Ara masih berusaha menahan air matanya. Tak percaya sahabatnya sendiri mengatakan itu. Ara menahan rasa sakit di dadanya.
“Gadis miskin kayak lo, gak usah munafik!” Pemuda yang diketahui namanya Daniel tadi menatap gadis yakni sahabatnya, Arabella. Gadis yang berhasil mematahkan hati sahabatnya—Reyhan—sampai dia harus pindah sekolah demi bisa menghindari Arabella.
“Oh, ya? Lo malu punya temen kayak gue?” ucap Ara lantang mengeluarkan isi hatinya, terlihat cowok itu berjalan mendekat ke arah Ara.
“Lo cowok jahat! Hati lo terbuat dari batu!” Gadis itu berada di depannya dan menghentikan langkah serta menatap tajam pemuda itu.
“Lo—” Sebuah suara menghentikannya. Belum sempat pemuda itu berbicara, gadis yang dihinanya malah memotong ucapannya.
“Kenapa? Mau tampar? Sini tampar! Ayo, tampar!” Ara berteriak lantang di depan pemuda itu dan membuatnya terdiam mati kutu. Ara meninggalkan Daniel begitu saja dengan rasa sakit pada batin dan fisiknya. Gadis itu sedang menahan sakitnya karena pemuda yang menjadi sahabatnya telah menghinanya.Mereka bilang hidup adalah perjuangan. Kehidupan harus tetap berjalan sesuai rencana Tuhan. Tuhan... jika diizinkan, aku ingin hidup dengan orang yang aku sayangi.
****
Hari ini tepat di hari ulang tahun Ara saat menginjak usia 20 tahun. Penyakit yang ditahannya selama ini, kini akan terbongkar. Kebenaran selalu menang sekalipun terus berusaha ditutupi. Mencoba tegar akan semua cobaan dan perlahan mulai membuka kebenaran.
Mulai dari saat Ara sedang menangis, seseorang datang menariknya. Orang itu membawa Ara ke salon dan mengubah penampilan Ara yang tadinya kumuh, menjadi seorang tuan putri. Siapa lagi kalau bukan Alea dan Prisil yang sudah kembali demi memberi kejutan kepada sahabatnya.Setelah memoles wajah Ara, Alea dan Prisil mengajak Ara ke suatu tempat. Ara tak curiga sedikit pun karena ia yakin bahwa sahabatnya akan memberikannya kebahagiaan untuk mengganti kesedihannya.
“Surprise!” Teriakan orang-orang mengalihkan perhatian Ara. Semua berdandan rapi, cantik, dan tampan dengan mengenakan pakaian indah.
“Kalian jahat!” rengek Ara sambil terisak. Dia menangis bercampur haru memukuli sahabat-sahabatnya yang sudah merencanakan semua kejutan di hari ultahnya.
“Udah dong, sakit! Alea nangis nih.”
“Reyhan senang, ya.”
“Senang lihat Ara ngambek, Azriel.”
“Ara marah sama Prisil.”
“Cielah... ngambeknya gak ilang.”
“Aduh... Ara smile.”
“Cie... yang tambah umur.”
“Ngambeknya ilangin, lagi hari bahagia juga.”“Ih... Ara... krimnya!”
“Udah, Woy... muka gue.”
“Kya... Ara....”
“Udah... Ara jangan lari!”
Teriakan terdengar di telinga Ara. Dia tersenyum sambil terus mengoles krim di wajah para sahabatnya.Next dukungan kalian guys selamat malam
Author semangat kalo banyak vote dari kalian, terutama readers suka baca cerita author.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Dream (Revisi)
RomanceSalahkah jika aku berharap untuk tetap hidup? Menggapai semua impian yang belum tercapai Haruskah aku berpura-pura kuat padahal rapuh. Ataukah suatu saat aku mendapat cinta dan sahabat yang menyayangiku mungkinkah aku masih ada?. Tinggalkan jejak! J...