Selesai acara wisuda, mereka membuat kejutan lagi untuk Ara. Alea, Laura, Zahra, Prisil dan lainnya menyiapkan kejutan spesial untuk Ara. Mereka menutup mata Ara dan membawanya ke suatu tempat yang sudah mereka rencanakan. Laura juga ikut serta dalam rencana ini, dia juga siap untuk mengungkapkan semua kebenarannya kepada Ara.
Hari ini adalah ulang tahun Ara. Genap sudah ia berusia 24 tahun. Mereka ingin Ara mengenangnya sebelum Ara kembali ke kota Kediri. Rara dan Refan sudah memberitahu sahabatnya jika akan membawa Ara pulang ke kota asal dia dilahirkan. Meskipun berat memisahkan Ara dengan para sahabatnya.
“Kita mau ke mana, Prisil?” tanya Ara yang terus berjalan sambil ditutup matanya.
“Ara, kalau bilang namanya bukan kejutan,” jawab Prisil terus menuntun Ara ke suatu tempat menaiki tangga.
“Oke deh.” Ara pasrah dengan sahabatnya yang suka memberinya kejutan.
Prisil menarik kain hitam yang menutupi mata Ara. Tiba-tiba saja lampu mati. Prisil menghilang di gelapnya lampu. Keadaan di dalam sangatlah gelap, tidak ada lampu maupun cahaya yang menerangi. Ara mencari sahabatnya mengelilingi tempat tersebut, tetapi tak juga menemukan keberadaan sahabatnya.
Ara berteriak memanggil nama mereka satu per satu. “Alea, Prisil, Laura, Zahra, Nia.... Keluar dong di sini gelap, gue gak bisa lihat kalian.”
Tak ada jawaban dari sahabatnya. Ara terus mencari jalan keluar dari tempat tersebut. Jangan bilang Ara takut? Sebaliknya, dia malah memikirkan bagaimana keadaan sahabatnya yang bisa bertahan di tempat tersebut. Ara mengedarkan pandangannya ke atas, terlihat seperti vila. Tapi, kenapa semuanya gelap? Pikiran Ara tertuju pada bunga yang berbau harum, bunga kesukaannya—bunga matahari.
Lampu menyala membuat Ara terperangah melihat sahabatnya sudah melepas toga yang dipakainya. Ara sendiri pun tidak sadar kapan dia melepasnya. Semua rencana Laura sebelum Ara sampai di tempat. Tujuan Laura meminta lainnya melepas toga Ara dan mendandani Ara secantik mungkin. Dia ingin menebus kesalahannya dengan memberikan yang terbaik untuk Ara.
“Surprise, Arabella...!"
“Kalian ingat ulang tahunku?”
“Tentu kami ingat, Bidadari kesayangan,” ucap seorang laki-laki. Dosen Ara—Pak Arion, dia ikut hadir ke pesta ingin memberikan gadis itu kejutan.
“Pak Arion kok di sini?” tanya Ara bingung melihat dosennya berpenampilan berbeda dari yang di kampus.
“Salah, ya, saya ikut ngerayain ulang tahun kamu?” Pak Arion merasa Ara gadis yang lucu.
“Bukan. Ara senang, terima kasih sudah membuat Ara jadi seperti sekarang.” Ara senang dosennya memberinya sebuah pengalaman yang sangat berharga, Ara tidak akan pernah melupakannya.
“Saya hanya jalan, kamulah yang berjuang. Selamat untukmu, Arabella.” Pak Arion langsung berlutut di hadapan Ara, mengambil kotak merah yang terdapat cincin di dalamnya.
“Arabella Rindiani Rafazyah. Saya akui, sejak pertama bertemu denganmu, saya sudah jatuh cinta padamu. Hari ini, saya Arion Thomas Aldebaran melamarmu di hadapan semua sahabat dan kedua orang tuamu. Will you marry me, Arabella?” tanya Pak Arion.
Tahun lalu, Azriel lulus wisuda dengan Angkasa, kini giliran Ara dan sahabatnya. Angkasa lulus terlebih dahulu dibandingkan Ara dan lainnya. Setelah ini, Ara akan merindukan kota Jakarta. Di mana dia bisa merasakan kehidupan masa remaja yang penuh makna, terutama dosen tampan yang sering membuatnya kesal akibat ucapannya. Ia mulai tertarik dan mempelajari Bahasa Inggris.
****
Reyhan tiba-tiba berlutut di depan Ara dengan sebuah kotak merah berbentuk love di tangannya. “Ara, kamu tahu... dari dulu sampai sekarang, aku selalu mencintaimu. Berkali-kali kamu menolakku, aku akan terus berjuang. Sampai hari ini, perasaan ini masih milikmu. Aku Reyhan Bintang Aditama, di hadapan semua orang aku ingin melamarmu menjadi istriku. Arabella Rindiani Rafazyah, will you marry me?” ucap Reyhan menanti jawaban dari Ara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Dream (Revisi)
RomanceSalahkah jika aku berharap untuk tetap hidup? Menggapai semua impian yang belum tercapai Haruskah aku berpura-pura kuat padahal rapuh. Ataukah suatu saat aku mendapat cinta dan sahabat yang menyayangiku mungkinkah aku masih ada?. Tinggalkan jejak! J...