prolog.

149 58 34
                                    

Ke-6 gadis tengah berada di lapangan, lebih tepatnya di depan tiang bendera. Kalian tahu kenapa? Ya sudah pasti terkena hukuman akibat terlambat datang ke sekolah.

Perihal kenapa mereka be-6 kompak di hukum, itu karna mereka yang selalu berangkat sekolah bersama. Mereka seperti tidak dapat terpisahkan, selalu bersama kemanapun mereka pergi.

"Panas anjir, kapan sih kelar" ujar si gadis berambut panjang, Nayla gadis cantik yang berpenampilan labil. Bukannya apa, tapi gadis itu terkadang terlihat feminim tetapi kadang juga terlihat tomboy. Tergantung mood dari dia saja.

"Resiko" jawab si gadis yang berada di sebelah Nayla, gadis dengan seragam acak-acakan, baju yang di keluarkan dan juga rambutnya yang selalu terkuncir asal. Cantik, namun seperti preman. Gadis itu merupakan si ketua futsal putri kebanggaan Arvandis, yap dia merupakan gadis tomboy dengan sedikit bicara dan wajahnya yang datar adalah ciri khas dari seorang Alradyr.

Kringgg!

"Hah! Akhirnya"

Ke-6 gadis yang sedang menajalani hukumannya, kini mengehela nafasnya lega. Kala mendengar suara bell yang memasuki jam pelajaran ke dua, itu artinya mereka sudah terbebas dari hukuman.

Mereka serentak menurunkan tangan kanannya, yang sedari tadi berada di samping kening mereka guna menghormat pada sang pusaka bendera merah putih.

"Kantin" ucap Rara gadis yang tidak jauh beda dari Alradyr, gadis itu lalu melangkahkan kakinya dan diikuti ke-5 temannya.

Jangan harap mereka akan masuk kelas setelah menjalani hukuman, karna pada nyatanya mereka akan langsung berjalan menuju kantin dan membeli minuman lalu bersantai disana.

"Teman-teman ku semua, mumpung gw lagi baik hati jadi gw yg pesen. Kalian mau apa?" tanya Alvina gadis yang selalu ceria, dan bernada tinggi jika sedang berbicara, kata-kata nya akan sangat menusuk jantung hingga turun ke usus jika gadis itu sedang emosi.

"Bayarin sekalian Vin" jawab Annisa entahlah harus dengan kata apa menggambarkan gadis cantik dengan netra hitam pekat itu. Pasalnya sifatnya selalu saja berubah-ubah, membuatnya rumit untuk ditebak.

"Yeuh janda! Udah di pesenin masih aja ngelun-"

"Tanggung" gadis yang sedari tadi memainkan ponselnya saat memasuki kantin, tengah menyahut. Memotong ucapan Vina. Desila gadis dengan moodswing nya.

"Ya oke gw ngalah" ucap Vina pasrah.

"Lo semua mau apa" tanya nya lagi.

"Mumpung di bayarin, gw mau jus mangga sama roti bakar aja" jawab Nayla dengan senyum manis nya, guna membujuk Vina agar mengiyakan pesanannya.

"Yeuh, biasa juga minum tea jus gula batu lo" jawab Vina menjitak kepala Nayla, sedangkan Nayla hanya meringis sembari mengelus kepalanya yang di jitak oleh Vina.

"Yang lain apaan?" Vina terlihat jengah, pasalnya mereka tak bicara tanpa di tanya. Di tanya pun jawabnya lama, huh untung Vina sabar!.

"Samain aja" jawab Rara, Annisa, Desila bersamaan.

"Alradyr lo mau gw traktir gak sih?!" sudah di bilang Vina itu tukang ngegas, tapi sepertinya Radyr senang membuat temannya itu emosi.

"Green tea, rotbak stroberi"

Vina berlalu dari meja yang di tempati oleh ke-5 temannya. Menuju stand penjual minuman, dan juga penjual roti bakar.

Di meja viaylazapya's kini hanya ada keheningan, tidak ada yang membuka suara selain Desila yang sedang tertawa sendiri melihat layar ponselnya. Aih sudah gila nampaknya dia!.

Hingga tak lama Vina datang, dengan pesanan mereka. Wajar cepat, karna di kantin kan hanya ada mereka be-6.

"Coklat?" Radyr mengernyitkan dahinya bingung, sepertinya tadi ia memesan roti bakar dengan rasa stroberi lalu mengapa yang ada di mejanya saat ini roti bakar dengan selai coklat?.

"Ah sorry gw lupa Dyr" jawab Vina, Radyr hanya mengangguk lalu menggeser bungkusan roti bakar tersebut ke arah Nayla. Satu info tentang Alradyr, gadis itu tidak menyukai coklat.

"Makan punya gw" ucap Rara, seraya memberikan bungkusan roti bakar dengan selai blueberry. Radyr tentu menerimanya, dan menarik kembali bungkusan roti bakar selai coklat miliknya, lalu memberikannya pada Rara.

°°°

Okeh cukup, otak ku mau meledak wkwk.

Don't forget to vote, comment, and share.

VIAYLAZAPYA'S [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang