viaylazapya's 4. Arkan

60 42 0
                                    

Arkan, Arvada, Jefran, dan Aditya tengah berada di basecamp Darkside. Hari minggu memang waktu yang pas untuk meluangkan waktu bersama teman, tidak harus ke mall atau tempat mahal, bagi anggota Darkside datang ke basecamp hanya untuk berkumpul saja sudah cukup. Untuk meningkatkan solidaritas, kepedulian, dan hal semacam lainnya.

"Ar, lo beneran suka sama Rara? Bukannya kemarin gw liat lo deket nya sama Radyr?" tanya Jefran, sembari menatap lekat ke arah Arkan.

Arkan balik menatap Jefran, "kalo mau deketin Rara, harus deket sama temennya dulu kan? Lo kayak gak tau anak viaylazapya's aja, satu dari mereka gak suka sama cowok yang deketin salah satu dari mereka. Ya gak akan bisa lo dapetin dia, sekali pun itu Nayla atau Desila yang bisa di bilang gampang, buat dapetin hati mereka" jawab Arkan, lumayan masuk akal.

Memang benar yang dikatakan Arkan, jika ada seseorang yang mendekati salah satu dari mereka. Orang itu harus bisa tahan dengan sikap viaylazapya's, dan yang paling penting harus lolos seleksi dari mereka. Baru kalian akan dengan mudah mendekati anggota viaylazapya's yang kalian suka. Jadi, sudah siap mental untuk mendekati viaylazapya's? Sudah sampai dimana persiapan kalian?.

"Btw, Va lo tau darimana gw suka sama Rara?" tanya Arkan, pandangannya kini beralih pada Arvada yang tengah menyesap batang rokoknya.

"Keliatan dari cara lo natap dia, waktu di kantin" jawab Arvada, tanpa melihat ke arah lawan bicaranya.

"Tadinya gw pikir lo cenayang, atau punya kelebihan baca pikiran haha" ujar Arkan sembari terkekeh pelan.

Arkan mengambil snack yang berada di depannya, tepatnya di atas meja di hadapannya. Membuka bungkusan snack itu, lalu memakannya.

"Lo beneran gak suka sama Radyr? Gw takut aja, waktu lo asik caper ke mereka buat dapet perhatian dari Rara, malah Radyr yang baper" kini Aditya mengangkat suara, setelah diam dan hanya memainkan game online di ponselnya.

"Enggak lah, kan gw gak ngasih harapan lebih ke dia" jawab Arkan yang terkesan santai.

"Awas kemakan omongan sendiri" sahut Jefran.

"Gak akan"

"Kita liat aja" tiga kata yang berhasil keluar dari mulut Arvada, membuat Arkan bingung sekaligus takut.

"Mabar gak?" tanya Aditya, pada ketiga sahabatnya yang berada di depannya. Ya posisi Aditya memang berada di depan Arvada, Arkan, dan Jefran. Karna laki-laki itu sendiri yang memilih duduk disana.

"Gas" jawab Arkan, Jefran, dan Arvada hampir bersamaan.

Dan berakhirlah pada ke-empat remaja itu, bermain game online di ponsel mereka masing-masing. Saling mengeluarkan umpatan kesal, kala tak mendapatkan apa yang mereka mau. Terlebih lagi pada Jefran, laki-laki itu menggerutu tak jelas, sembari meng-absen nama hewan.

Di lain tempat, tepat di pantai yang dikunjungi oleh 6 gadis cantik asal Arvandis school. Viaylazapya's, kini mereka sedang asik merujak di pinggir pantai, di temani dengan matahari yang kian menurun karna sebentar lagi malam akan tiba.

Meski matahari sudah akan pergi, dan malam akan menyapa. Mereka sepertinya tidak ada niatan untuk pulang, dan beristirahat setelah seharian penuh beraktivitas. Mereka justru sedang santai, dengan rujak yang menemani mereka.

Nayla, gadis itu membuka ponselnya. Lalu matanya berbinar, entah apa yang dilihat nya.

"BESOK LIBUR!" teriak Nayla, dengan binar di matanya. Aih, simpel sekali membuat gadis itu bahagia.

"Serius lo? Berapa hari?" tanya Desila, yang sama berbinar nya.

"Sampai rabu, anjir tiga hari libur. Puas gw rebahan di rumah" jawab Nayla, matanya kini sudah menerawang pada hari esok yang belum terjadi.

"Rumah gw sepi, gak ada niat nemenin gitu?" tanya Alvina, sembari memasukan potongan mangga beserta sambalnya ke dalam mulut.

"Boleh tuh, gimana kalo pulang dari sini langsung ke rumah Vina? Kita nginep disana, paginya joging, baru besoknya pulang gimana?" usul Desila.

"Boleh" jawab Radyr, Rara, dan Annisa hampir berbarengan.

Radyr, gadis itu senang sekali dalam hatinya. Bukannya tidak ingin pulang ke rumah, hanya saja rumah bagaikan penjara penuh siksaan bagi nya. Rumah yang seharusnya menjadi tempat tinggal yang nyaman, kini malah berbeda untuk Radyr. Terlebih lagi jika ada saudara kembarnya, kalian pasti tahu apa yang akan terjadi.

Masing-masing dari mereka, mengeluarkan ponsel. Berniat untuk memberi kabar pada orang tua mereka, jika mereka akan menginap dua hari di rumah Vina.

°°°

Don't forget to vote, comment, and share.

VIAYLAZAPYA'S [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang