Viaylazapya's 20. hanya mainan?

41 29 2
                                    

Arkan melangkahkan kakinya begitu cepat, dengan tangannya yang menggenggam seorang gadis berambut sebahu yang selalu ia kuncir.

Laki-laki jangkung itu terus saja melangkah, tanpa menghiraukan berontakan dari gadis dibelakang nya.

"Arkan lo gila ya! Lo mau bawa gw kemana sih ih" ucap gadis itu dengan nada kesal, tangannya terus saja memberontak agar terlepas dari genggaman Arkan, namun nihil tenaga gadis itu tidak cukup kuat.

"Jawab semua pertanyaan gw dengan jujur, atau pacar lo itu dalam masalah" ucap Arkan, tangannya tak lagi menggenggam kuat tangan gadis itu. Arkan telah sampai pada tujuannya, di belakang gudang sekolah yang nampak sangat sepi.

"Ck, cuma mau nanya aja harus kebelakang gudang? Disana juga udah gak ada murid lain selain temen-temen gw, kenapa harus kesini sih!" Jawab gadis itu dengan berani, menatap heran pada laki-laki yang berada di depannya.

"Berisik. Jadi lo bener pacaran sama Jefran?" Tidak ada lagi tatapan teduh yang selalu Arkan tunjukkan hanya untuk gadis itu, tidak ada lagi perilaku lembut saat hanya sedang berdua dengannya. Yang ada kini hanya sorot amarah, kesal dan... Kecewa?.

Disisi lain, ada seorang gadis yang membuntuti mereka sejak tadi. Tengah berdiri di balik tembok, dan dengan saksama menguping pembicaraan panas kedua makhluk yang sangat ia kenal.

"Kalo iya kenapa?"

"Sial!"

Bugh.

Arkan memukul kuat tembok yang berada di dekatnya, membuat gadis yang tengah bersamanya menutup mata karena terkejut.

"Gw suka sama lo Dyr, kenapa lo gak pernah rasain itu? Kenapa harus Jefran? Kenapa Jefran yang lo pilih!"

Radyr, ya gadis itu adalah Radyr. Radyr tengah mematung di tempatnya, mendengar penuturan yang keluar dari mulut Arkan.

"T-tapi bukannya lo suka sama Rara?" Tanya Radyr dengan hati-hati.

"Awalnya gw ngira gw suka dia, tapi engga Dyr yang gw suka lo, bukan dia" Arkan menarik rambutnya frustasi.

Sedangkan Radyr kembali terdiam, hatinya sangat merasa dilema. Ia bingung harus melakukan apa, ia merasa senang tapi juga takut.

Radyr senang mendengar ucapan Arkan barusan, tapi ia juga takut sahabatnya mengetahui hal ini. Rara pasti akan sangat merasa sedang di permainkan, oleh laki-laki yang ia cinta yang kini tengah berada di hadapan Radyr, dan baru saja mengeluarkan semua perasaan nya.

"Kenapa Ar? Kenapa harus temen gw yang lo mainin kayak gini ha?! Lo pikir lo keren, dengan cara deketin Rara tapi sukanya sama gw?! Engga Ar, lo gak keren sama sekali di mata gw. Dan gw bahkan benci sama lo, gimana coba kalo Rara tau? Apa perasaan dia? Ngotak bro sebelum bertindak!" Dan ya, Radyr mengeluarkan seluruh unek-unek di hatinya, mencaci maki Arkan tiada henti.

"Bukan, bukan gitu Dyr. Gw gak bermaksud sama sekali buat permainin dia, dan ya jangan salahin gw kalo dia yang terlalu baper sama gw"

"Oh gitu?"

Radyr maupun Arkan menengok dengan cepat menuju sumber suara yang barusan menyahut, gadis cantik dengan tubuh mungilnya tengah menghampiri Arkan dan juga Radyr. Senyuman gadis itu mengembang, namun membuat Radyr terpaku tak bisa bergerak sedikitpun di tempatnya.

"Jadi? Lo suka sahabat gw? Setelah tiap hari lo nanyain kabar gw, udah makan atau belum, lagi dimana, sama siapa. Dan semua perhatian yang lo kasih ke gw, lo nganggep gw yang terlalu baper? Waaaahh salut gw sama jalan pikir lo Ar. Sekarang gimana? Udah puas nyatain perasaannya? Udah lega?" Senyum Rara tak luntur sedikitpun.

Rara berjalan menghampiri Radyr, tersenyum hangat seolah tak terjadi apapun.

Rara memegang bahu Radyr, "gak usah tegang begini, santai aja Dyr semuanya udah terjadi. Maaf kalo gw mungkin ngerebut Arkan dari lo"

Radyr menggeleng cepat, "gak Ra, justru gw yang kayak orang jahatnya disini. Gw gak bermaksud-"

"Gapapa, santai"

Rara mengalihkan pandangannya lagi, melihat Arkan yang sedang menunduk penuh penyesalan.

"Sekarang, jauhin gw, jauhin juga viaylazapya's Ar! Lo tau kan? Radyr udah jadi milik temen lo, jadi gak usah deketin dia lagi"

Rara menarik lembut tangan Radyr, berjalan melalui Arkan begitu saja.

***
Gapaham lagi sama Arkan🙂.

VIAYLAZAPYA'S [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang