Viaylazapya's 17. membisu

49 28 2
                                    

Radyr berjalan tertatih kearah uks sekolah, di bantu dengan Rara yang tengah memapahnya.

Annisa tidak menampakkan dirinya selepas kejadian di lapangan, yang berhasil membuat Radyr cidera pada bagian pergelangan kakinya.

Nayla, Vina, dan Desila membututi Rara dan juga Radyr ke uks. Bukannya tidak berniat untuk membantu, tetapi Radyr melarang nya, dengan alasan "ini gak terlalu sakit, santai aja. Bantuan dari Rara udah cukup kok"

Sampai lah mereka ber-5 di uks, ruangan bernuansa putih bak rumah sakit lengkap dengan bau obat-obatan.

"Gw sama Radyr aja yang masuk" ucap Rara, dan langsung di jawab anggukan oleh ke-3 temannya.

Rara dan Radyr lantas masuk kedalam uks, belum sempat rasa sakit di pergelangan kaki Radyr terobati kini ia harus menahan rasa sakit yang berbeda.

Ada... Jefran dan Dyra yang tengah berpelukan didalam uks tersebut, entah mengapa hati Radyr seperti di tusuk 2 belati tajam sekaligus.

Rasanya bahkan lebih sakit daripada rasa sakit di pergelangan kakinya.

"Kita langsung balik aja" ucap Radyr pelan.

Rara menoleh, seolah bertanya "kenapa?"

"Jangan ganggu mereka" Rara yang paham lantas menganggukkan kepalanya, lalu berbalik badan bersamaan dengan Radyr.

Desila, Nayla, dan Vina mengerutkan alisnya melihat Radyr dan Rara yang keluar ruangan.

"Lah?"

"Ada yang lagi pacaran di dalem, kayaknya mendingan kita pulang aja daripada ganggu mereka" Radyr menjelaskan, dengan sekuat tenaga berusaha menutupi rasa sakit yang kian menjalar.

"Ke klinik aja, cari yang deket" usul Vina.

-VIAYLAZAPYA'S-

Radyr tengah berbaring di kasurnya, pergelangan kakinya belum sama sekali ia obati. Percuma saja, rasanya akan tetap sakit. Pikirnya.

"Anyway kenapa juga gw harus ngerasa sesakit ini, gw sama dia aja gak ada apa-apa. Tapi jujur, liat dia deket sama Dyra jauh lebih sakit di banding harus liat di deket sama yang lain" gadis itu bermonolog.

Tanpa sadar pintu nya sedari tadi terbuka, dan seseorang tengah menguping ucapan Radyr.

"Oh jadi lo suka Jefran? Gw pastiin gw yang akan milikin dia"

Radyr menoleh dengan wajah yang sangat terkejut, melihat sosok Dyra di ambang pintu.

Gadis dengan rambut yang selalu di kuncir itu hanya diam membisu, tidak berniat membalas perkataan Dyra walau hatinya sedang sangat berkecamuk hebat.

Dyra menyeringai "apapun yang lo milikin sekarang, akan gw pastiin mereka akan jadi milik gw kedepannya" lalu tanpa berdosa Dyra melenggang pergi.

Radyr memejamkan matanya, berusaha sekuat mungkin untuk meredam amarahnya. Karena ia tahu, sungguh akan percuma saja ia meluapkan emosinya pada gadis licik itu.

***

alooo

Dikit dulu ya prend, maap juga sempet vakum selama bbrpa bulan :).

Besok janji up panjang oke, kalo sempet si tapi xixi.

VIAYLAZAPYA'S [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang