Bagian 4

171 3 1
                                    

"Ya lo liat aja ca, dia rajin di semua organisasi" ucap Tasya meyakinkan Eca

"Iya juga sih, coba ntar gua tanya deh"

"Pinter"

Eca memutar bola matanya malas. Sebenarnya dia ragu untuk ngajak Fiter, tapi ga ada pilihan lain.

Bel pulang pun akhirnya berbunyi dan semua murid Global School pulang kerumah mereka masing-masing.

***

Eca pulang dan langsung memasuki kamarnya.

"Hahh cape banget,, eh iya tadi kok gua ga liat si kulkas berjalan itu di sekolah" ucap Eca berbicara sendiri.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

"Tok tok tok"

"Masuk" ucap Eca

Reyhan pun masuk dengan izin adiknya.

"Dek kamu nanti mau keluar ga?"

"Eum kayanya iya, kenapa emang?"

"Nitip dong, anterin ini ke rumah pacar gua" ucap Reyhan sembari memberikan bingkisan kecil yang berwarna pink

Eca cuma membalas abangnya dengan anggukkan. Setelah mendapatkan jawaban iya dari sang adik, Reyhan pun langsung keluar dan menutup pintu kamar adiknya itu.

"Giliran ada butuhnya aja, baru mau nutup pintu kamar" kesal Eca

Setelah melihat abangnya keluar, gadis yang bernama Eca ini mebelfon seseorang di handphone nya.

***

Di sisi lain Fiter sedang rebahan di ruang TV rumah nya. Tiba-tiba handphone nya berdering dan dia segera mengambil handphone nya, ternyata itu nomor seseorang yang tidak ia kenal.

Fiter sempet ragu untuk mengangkatnya, tapi dia berfikir mungkin itu penting, akhirnya dia mengangkat telfon dari seseorang tersebut.

"Hallo?"

"Eum Hai bang, ini aku Eca"

"Oalah gua kira siapa" ucap Fiter dlm hati

"Kenapa?" lanjut Fiter

"Bisa ketemu ga bang sore ini?"

"Ok" ucap Fiter dan langsung mematikan telfonnya secara sepihak

"Gila gua kenapa? Apa nih?" ucap Fiter dengan dirinya sendiri, karena jantungnya berdetak kencang semenjak ia tau kalau yang di telfon itu adalah Eca.

***

"Ih seenaknya aja di matiin" kesal Eca

Eca mengirim lokasi untuk ketemu nanti sore ke Fiter. Dan dia memilih untuk tidur sebentar sembari menunggu waktu.

Skip... Eca terbangun dari tidurnya, dan melihat ke jam dinding. Seketika dia langsung beranjak ke kmar mandi yang ada di kamarnya. Yahh karna dia sudah terlambat beberapa menit yang lalu.

Setelah beberapa menit, Eca pun akhirnya siap untuk pergi. Eca di antar oleh supir, karena ini sudah sore dan dia pasti pulang malam, Jio tidak mengizinkan putrinya untuk berkendara di malam hari.

Eca pun sampai di cafe tempat dia dan Fiter janjian. Eca melihat ke segala arah untuk mencari kakelnya tersebut.

"Ah itu dia" ucap Eca setelah menemukan keberadaan Fiter

"Hai bang" ucap Eca sembari duduk di depan Fiter.

"Lama ya" ucap Fiter dingin

"Hehe maaf bang"

"Ya udah, ada apa?"

"Eum itu, kan di sekolah kita mau ada pemilihan OSIS tuh" ucap Eca hati-hati.

"Terus lo mau kita berpasangan" tanya Fiter santai

"I-iya,, mau ga bang?"

"Oke"

"Serius bang? Aaa makasihhh" ucap eca senang.

Melihat tingkah gemes adkel nya itu Fiter tersenyum.

"Udah itu aja?" tanya Fiter

"Iya hehe"

"Itu apa?" menunjuk bingkisan kecil berwarna pink

"Ooh, ini titipan buat pacarnya abng Eca bang, ca mau kesana abis ini"

"Lo bawa mobil?"

"Ga sih, tapi nanti di jemput supir kok bang"

"Gua anter" ucap Fiter dan langsung pergi

"Eh.. "

Mau tidak mau gadis yang bernama Eca ini ngikut arahan dari sang kakel. Tak lupa Eca ngabarin orang tuanya kalau dia pergi di antar Fiter.

Sesampainya di rumah pacar Reyhan, Eca langsung turun untuk menemui Liora. Yahh Liora Anastasya dia adalah anak tunggal dari keluarga kaya raya yang sekarang menyandang status pacar Reyhan Agatha yang merupakan pewaris di perusahaan milik keluarga Agatha.

Sungguh kisah percintaan yang di kelilingi harta bukan. Kalian jangan nanya Fiter dimana, dia sedang menunggu di mobil, ya seperti yang kalian tau dia orang yang sangat-sangat M A G E R A N.

Setelah memberi titipan sang abang ke pacarnya, Eca langsung pamit pulang, karna hari sudah menunjukkan pukul 8 malam.

Eca masuk ke mobil Fiter.

"Udah?"

"Udah bang"

Fiter melakukan mobil nya dengan santai.

"Pulang atau gimana?"

"Apaan nanya begitu, seakan-akan dia mau ngajak gua ngedate dulu" ucap Eca dalam hati.

"Ehem" tegur Fiter

"Eh em, langsung pulang aja bang, udah malam, takutnya nanti papa sama mama khawatir" ucap Eca

"Oke" ucap Fiter dingin

Ntah apa yang ada di otak Eca hingga dia berfikir bahwa Fiter akan mengajaknya ngedate.

Skip... Mereka sampai di rumah Eca. Ternyata ada papa Eca di depan gerbang rumah. Eca dan Fiter pun turun dari mobil.

"Pah"

"Eh dah pulang nak, kok malem banget?"

"Iya pah tadi macet di jalan" ucap Eca

"Om" ucap Fiter sopan sembari bersalaman dengan Jio

"Oh ini yang namanya Fiter"

"Iya om" ucap Fiter senyum

"Maaf ya om, kita kemaleman"

"Udah gapapa, lagian kan jalannya macet"

"Iya om, kalo gitu saya permisi pulang ya om, ca"

"Iya nak Fiter hati-hati ya" ucap Jio memukul pundak Fiter pelan

"Makasih ya bang"

"Iya sama-sama, mari om" pamit Fiter sembari tersenyum dengan lebar

Jio hanya membalasnya dengan anggukan. Setelah berpamitan Fiter pun pulang ke rumahnya.

*di kamar Eca*

Eca langsung rebahan untuk merilekskan tubuhnya.

"Wahh emang kamar tempat yang terbaik, tapi tunggu. Tadi kok si kulkas senyumnya lebar banget ya, terus ramah pula, berbanding terbalik banget sama sifat yang biasanya" ucap Eca heran.

"Ah udah lah bodoamat, yang penting dia mau jadi pasangan gua di pemilihan OSIS nanti haha"

***

Hai everyone ☺

Maaf ya...
Minggu kemarin author ga up
Soalnya lagi ada kendala hehe

Tungguin lanjutan ceritanya ya-!!

Selamat membaca-!!

KETOS VS WAKETOS [COOL BOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang