Eca berhasil menahan rasa amarah dan sedihnya disana. Setelah makan, mereka hanya duduk diam dan menunggu para orang tua menyelesaikan perbincangan mereka. Karena sedari tadi Eca hanya menunduk, akhirnya Reyhan menanyakan keadaan sang adik.
"Kamu kenapa dek?" tanya Reyhan
"Gapapa bang cuma lelah aja" jawab Eca
"Saya permisi keluar sebentar" ucap Fiter yang tiba-tiba berdiri dan langsung pergi ke luar hotel. Saat Fiter sudah diluar hotel, dia langsung mengirimkan pesan kepada Eca.
"Turun lah, aku ga mau kamu salah paham"
Eca yang membaca pesan tersebut langsung izin sama abangnya buat ke toilet, padahal dia ingin berbicara dengan Fiter diluar. Eca segera turun dan menemukan Fiter di sudut luar hotel. Eca berjalan mendekati Fiter. Sekarang dia sedang berhadapan dengan Fiter. Eca berdiri agak berjarak darinya.
"Kenapa?" tanya Eca singkat
"Kok jauh banget, kesini dong"
"Disini aja, cepetan kenapa" ucap Eca yang matanya masih berkaca-kaca
Fiter menarik tangan Eca dan mengajak gadis itu ketempat yang sepi dimana hanya mereka berdua saja yang berada di sana.
"Apaan sih!!" kesal Eca sembari melepas paksa tangannya dari genggaman Fiter
"Maaf" ucap Fiter menundukkan kepala. Tetapi tidak ada jawaban dari Eca. Karena Fiter tidak mendengar suara Eca, dia memberanikan diri untuk menatap gadis yang dicintai nya itu. Fiter mengangkat kepalanya sedikit demi sedikit hingga dia benar-benar menatap Eca sekarang. Dia kaget, ternyata Eca tidak menjawab pertanyaannya karena gadis itu sedang menangis sambil menatap dirinya. Tatapan Eca yang sedang menangis penuh dengan pertanyaan. Ingin sekali dia menanyakan apa yang terjadi?, Kenapa dia tidak mengabari sama sekali?, Siapa wanita itu?, Apa hubungan dia sama wanita itu?, Tapi Eca tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun dan dia memilih untuk melepas tangisannya yang sedari tadi ia tahan tahan.
Fiter yang melihat itu pun langsung mendekati Eca dan memeluk Eca dengan ragu, karna dia adalah orang yang sangat pemalu. Fiter memeluk Eca dan benar saja tangis Eca langsung pecah ketika berada di dekapannya. Fiter memeluk Eca sangat erat sembari mengelus rambut Eca dengan lembut.
"Maaf ya... Maaf sayang" ucap Fiter sendu.
Di sisi lain, ternyata Dea melihat mereka dari jauh.
"Loh kok... Mereka ada hubungan apa sih?!" ketusnya
Sekarang Eca sudah agak tenang dan melepaskan pelukannya dari Fiter. Dia mulai bertanya kepada Fiter.
"Dia siapa?" tanya Eca
Belum sempat Fiter menjawab pertanyaan gadisnya, tiba-tiba Dea mendatangi mereka dan langsung menggandeng Fiter sambil berkata "eh ternyata kamu disini,, aku nyariin dari tadi" ucap nya dengan santai. Eca gimana? Tentu saja dia kaget dan langsung meninggalkan mereka berdua, Eca pun masuk ke dalam mobil keluarganya. Ia meminta supirnya agar segera mengantarkan dia kerumah terlebih dahulu.
"Apa apaan si lo!!... Jauh jauh dari gua!!" bentak Fiter pada Dea dan langsung melepas gandengannya. Ketika Fiter ingin kembali kedalam hotel, tangannya ditahan oleh Dea.
"Tunggu... Dia siapa sih?! Kok kamu sampai segitunya?!" kesal Dea
"Lu mau tau siapa dia" ucap Fiter sembari mendekati Dea dengan tatapan tajam. "Sini gua kasih tau" Fiter mendekatkan wajahnya ke telinga Dea dan berbisik "Dia adalah wanita yang akan selalu gua pertahankan, jadi jangan harap gua mau balik sama wanita penghianat kaya lo, paham?" ucapnya smirk dan langsung meninggalkan Dea sendirian disana.
***
Eca masuk kekamar nya dan langsung membersihkan diri. Setelah itu dia langsung tertidur di kasur miliknya. Karena Eca tipe orang yang kalau dia ada masalah, dia lebih memilih untuk tidur dari pada memikirkan hal yang jelas jelas akan menyakiti hatinya. Yaa walaupun nanti pas bangun keinget lagi. Setidaknya dia bisa melupakan masalahnya itu untuk sejenak dan menenangkan fikiran. Tidak lama Eca tertidur, ternyata keluarganya sudah kembali ke rumahnya. Mereka langsung mendatangi kamar Eca dengan perasaan khawatir. Karena supir mereka bilang bahwa anak bungsu mereka sakit, padahal supir itu dibayar sama Eca hahaha. Dari pada dia kembali dengan keadaan yang masih menangis ya kan, lebih baik dia pulang. Letta langsung memegang kepala Eca untuk mengecek suhu badan anaknya. Suhu badan Eca terasa tidak bermasalah.
"Ga panas pa" ucap Letta kepada Jio
"Katanya tadi dia cape ma" ucap Reyhan
"Ya sudah biarkan dia istirahat"
Mereka bertiga pun meninggalkan kan Eca yang sedang tertidur, tak lupa Jio dan Letta mengecup pipi Eca dan menutup pintu kamar Eca dengan hati-hati.
***
Hai everyone ☺
Kesel ga sih sama Dea:)
Besok author up lagi nee!!Tungguin lanjutan ceritanya ya-!!
Selamat membaca-!!
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS VS WAKETOS [COOL BOY]
Teen Fiction𝙺𝚊𝚝𝚊 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚕𝚊𝚔𝚒-𝚕𝚊𝚔𝚒 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚝𝚞. 𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚏𝚒𝚔𝚒𝚛 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚝𝚞, 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚋𝚞𝚔𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚍𝚊...