Jam menunjukkan pukul 06:30 dan matahari telah terbit menyinari kamar anak bernama Eca itu.
"Ah silau bangett, siapa sih yang hidupin lampu malem-malem gini" ketus Eca
"Heh dah jam 7 lewat, bangun!" ucap Reyhan membangunkan sang adik dan langsung keluar.
Mendengar perkataan Reyhan, gadis itu langsung duduk dan melirik ke jam dinding. Dan ternyata hari baru menunjukkan pukul setengah 7 pagi.
"Abangg!!!" teriak Eca dari kamarnya
Reyhan yang di luar kamar adiknya itu hanya terkekeh mendengar teriakan Eca. Ya itu memang cara yang ampuh untuk menyuruh Eca keluar dari alam mimpinya. Setelah beberapa menit, Eca pun beranjak untuk bersiap-siap, lalu dia turun buat sarapan
"Mau selai rasa apa sayang?" ucap Letta
"Nutella ma" ucap Reyhan yang harusnya itu pertanyaan buat Eca
"Nutella?" tanya Letta melirik ke Eca
Eca hanya membalasnya dengan anggukan. Yaa emang benar, Reyhan tau banget apa yang di sukai sama adiknya, walaupun dia terkadang suka bikin Eca emosi, tapi sebenarnya dia sayang kok. Setelah sarapan Jio, Reyhan dan Eca pun berangkat. Hari ini Reyhan ga bawa kendaraan, jadi mereka bertiga ada di mobil Jio. Jio mengantar Eca terlebih dahulu, setelah sampai di sekolahnya, Eca pamit sama papa dan abangnya, lalu turun dari mobil dan langsung menuju ke gerbang sekolah. Sementara itu, mobil Jio pergi untuk mengantar anak sulungnya.
Sesampainya Eca di kelas, Tasya langsung berbicara kepada Eca
"Ca tadi bang Fiter nyariin lo" ucap Tasya
"Hah? Serius lo?" tanya Eca sekaligus kaget
"Ga deng boong, ya beneran lah. Tadi dia masuk ke kelas ini terus bilang gini Eca mana?"
"Lah berarti satu kelas denger dong"
"Iya, terus baru deh dia bilang ke gua nanti kalau Eca udah datang suruh temui gua dilapangan basket"
Mendengar perkataan Tasya, Eca langsung berlari ke lapangan basket, karena sebentar lagi bel masuk berbunyi dan Fiter pasti nunggu dia disana. Eca berhenti ditengah lapangan basket dan melihat sekeliling, akhirnya mata Eca bertemu dengan Fiter yang lagi duduk di salah satu kursi penonton. Eca pun langsung berlari lagi ke tempat Fiter dan berhenti di hadapan lelaki itu dengan nafas yang belum teratur. Gimana ga ngos-ngosan, kelas Eca di lantai 3 sedangkan lapangan basket di lantai dasar yang harus melewati lapangan upacara dulu.
"A-ada apa bang?" ucap Eca sembari mengatur nafasnya
"Duduk, nih minum. Lagian ngapain sih lari-lari, se semangat itukah?"
Eca duduk sembari mengambil botol minum yang di kasih Fiter dan langsung meminumnya.
"Jangan geeran deh, ca lari karna bentar lagi bel masuk, nanti telat"
"Hhh, gua manggil lu kesini buat kasih ini" ucap Fiter sembari memberikan sebuah amplop berwarna putih
"Apa nih? Undangan kawin?" ucap Eca santai
"Heh!" ucap Fiter dengan nada sedikit naik, karena ucapan adik kelasnya itu sangat jauh dari pemikirannya
"Hahaha canda bang aelah serius amat hidupnya"
"Bukanya dirumah"
"Oke"
Setelah mendengar jawaban eca, Fiter pun pergi untuk masuk ke kelas nya.
"Lah cuma mau ngasih ini aja? Astagaaa kan bisa ngasih di kelas_-" ucap Eca
Eca langsung meninggalkan lapangan basket dan menuju ke kelasnya dengan rasa kesal. Tak terasa bel istirahat berbunyi, Eca dan Tasya menuju ke kantin sekolah untuk makan. Ketika mereka lagi makan di salah satu meja kantin, mereka gak sengaja mendengar pembicaraan kakak kelas yang duduk di meja sebelah mereka.
“Tadi gua liat Fiter sama cewe itu tuh“ sembari menunjuk Eca
“Beneran!? Ih gatel banget, baru aja adik kelas udah gatel ke pacar orang“
Mendengar hal itu Eca dan Tasya kaget. Pacar!? Jadi selama ini Fiter punya pacar?. Yaa itulah pertanyaan yang melintas di fikiran mereka berdua. Gak lama kemudian Fiter datang dan duduk di samping Eca.
"Uhuk uhuk, ngapain bang?" ucap eca sedikit kaget
"Makan"
Eca menatap Fiter heran. Fiter yang lagi asik mengunyah makanannya seketika melihat Eca yang sedari tadi menatap dirinya.
"Kenapa?"
"Gapapa"
Eca mengkode Tasya buat bergegas menghabiskan makanan mereka dan pergi meninggalkan kantin. Setelah berhasil meninggalkan kantin sekolah, mereka tidak langsung kembali ke kelas, justru mereka duduk di bangku taman sekolah.
"Wah kenapa si kulkas tiba-tiba begitu sya" ucap Eca frustasi
"Ya mana gua tau, kayanya dia mulai tertarik sama lo"
"Dah gila, dia udah ada pacar woy!"
"Ya jangan ngegas ke gua dong asu"
"Hehe ya maap habisnya gua bingung"
"Mungkin itu bohong kali, lo liat aja banyak yang ngaku pacarnya dia di sekolah ini"
"Iya juga sih dan itu wajar soalnya dia tipe semua wanita:)"
"Sabar sabar" ucap Tasya sembari menepuk bahu Eca pelan
Eca emang lumayan tertarik sama lelaki tampan yang bernama Fiter Aldebara ini, tapi kalo untuk di jadikan pacar, mungkin Eca belum mau hihi. Dan Fiter emang sepopuler itu di sekolah. Siapa sih yang ga tertarik sama laki-laki bertubuh ideal, mempunyai kaki jenjang, wajah tampan, captain basket dan sekarang malah jadi calon ketua OSIS. Author aja tertarik:). "Heh itu punya gua!" upss yang punya ngamuk. LANJUT.. Mereka berdua balik ke kelas dan melanjutkan jam pelajaran yang tinggal sebentar lagi. Setelah pulang sekolah, Tasya mampir kerumah Eca karna ada tugas sekolah yang ingin mereka diskusikan.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam" jawab Letta
Tasya bersalaman dengan mama Eca dan mereka langsung menuju ke kamar gadis yang bernama Eca itu. Sesampainya dikamar, Eca baru ingat kalau Fiter tadi ngasih dia sesuatu. Eca mengeluarkan amplop yang di kasih Fiter tadi.
"Apa tuh? Surat cinta?" ucap Tasya
"Surat cinta bapa lo! Tagihan utang kali"
"Emang dari siapa?"
"Bang Fiter" ucap Eca sembari membuka amplop dan melihat isi dalamnya
"Surat? Surat apa ca?" tanya Tasya
Eca membaca surat itu dan ternyata surat itu berisi visi misi untuk jadi ketua dan wakil osis.
"Yee gua kira apaan_-" kesal Eca
"Hahaha putus harapan"
"Eh tapi ternyata baik juga si kulkas, jadi gua tinggal hafalin aja deh"
"Gua bilang juga apa, bang Fiter kalo udah serius sama sesuatu pasti dia lakuin dengan semaksimal mungkin, ga kayak lo"
"Santai dong"
***
Hai everyone ☺
Si kulkas dah mulai bar" tuh deketin Eca
Kira-kira mereka jadian ga ya
WkwkTungguin lanjutan ceritanya ya-!!
Selamat membaca-!!
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS VS WAKETOS [COOL BOY]
Teen Fiction𝙺𝚊𝚝𝚊 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚕𝚊𝚔𝚒-𝚕𝚊𝚔𝚒 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚝𝚞. 𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚏𝚒𝚔𝚒𝚛 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚝𝚞, 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚋𝚞𝚔𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚍𝚊...