waktu memang misterius. rasanya baru kemarin jungwon datang ke new york di pertengahan musim panas.
dan sekarang, musim gugur sudah datang begitu saja.
jungwon yang tidak biasa dengan pergantian musim seperti itu pun beberapa kali harus merasa tidak enak badan. tapi tetap saja dia harus tetap fokus menyelesaikan semester ini sebelum libur musim dingin tiba.
kesibukan menjelang ujian pun turut memainkan tenaga dan emosinya.
sore itu, jay baru saja menyelesaikan salah satu tugas kuliahnya ketika ponselnya berdering. nama jungwon terpampang di sana.
"halo?"
"kak, minta alamat apartemen lo."
"hah?"
"cepetan. gue udah di stasiun subway. mau ke sana."
"eh, kenapa? kok tiba-tiba?"
"please, kak."
meski bingung, jay pun tetap memberikan lokasi apartemennya. menyuruh jungwon hati-hati di jalan sebelum telepon ditutup.
buru-buru jay membereskan beberapa hal di kamar dan ruang tv, tak lupa mencuci piring dan alat masak yang tadinya dibiarkan tergeletak. otaknya terus berputar untuk menebak alasan jungwon tiba-tiba ingin mengunjunginya.
"apa gue ada salah? ada utang? perasaan gue jarang ngutang deh.."
jay mencoba mengingat kapan terakhir kali mereka bertemu. sekitar satu atau dua minggu lalu. itu pun tidak sengaja papasan di perpustakaan kampus dan saat itu jungwon sedang bersama teman-temannya. jay rasa ia tidak membuat masalah sama jungwon.
lama melamun dalam pikiran, akhirnya jay mendapat pesan dari jungwon. sudah sampai di lobi katanya.
tanpa membuang waktu sedetik pun jay langsung turun ke lobi untuk menjemputnya.
ia pun sedikit terkejut melihat jungwon yang menghampirinya dengan penampilan sedikit kacau saat sampai di lobi.
"kenapa?" tanya jay lagi.
"kak, gue mau numpang nginep boleh?"
mulut jay menganga kaget tapi cepat-cepat ia tutup supaya tetap terlihat ganteng.
"eh?"
"gue gak tau mau ke mana. haruto tinggal di asrama, gak bisa nerima tamu. temen-temen kuliah gak ada yang bisa nampung. gue males nyari penginapan."
"loh, emang apartemen lo kenapa?"
"gak papa."
"terus?"
"gue ribut sama kak heeseung."
jujur saja, jay hampir tertawa. sedikit tidak percaya seorang jungwon bisa bertengkar dengan teman dekatnya itu. seperti anak kecil saja, langsung minggat dari rumah dan mencari tempat lain.
tapi kalau dipikir-pikir, jungwon pun bukan tipe orang yang akan marah dengan hal-hal kecil. jadi jay urungkan niatnya untuk tertawa. mungkin masalahnya memang serius.
"heeseung tau lo ke sini?"
jungwon menggeleng.
"nanti dia nyariin lo gimana?"
"gak akan. dia aja gak peduli sama gue."
jay sedikit meringis mendengar nada bicara jungwon yang sedikit tajam. bocah itu sepertinya memang betul-betul marah.
"oke, ya udah. ayo ke atas."
selama perjalanan menuju unit apartemen jay pun keduanya tidak bicara. jay melirik pantulan jungwon di kaca lift, melihat bagaimana ia hanya menunduk dengan wajah yang sedikit memerah entah karena memendam emosi atau cuaca di luar yang mulai dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
sakura || jaywon
Fanfictionbook kedua dari bersemi yang jungwon, 20 tahun park jongseong, 21 tahun --- bxb semi baku bits of english here and there 16+ slight heewon --- start: 15/06/21 end: 10/10/21