12

4.1K 626 230
                                    

mata jungwon perlahan terbuka setelah sekian jam tertidur lelap. masih tiduran di kasur, ia menggeliat untuk melemaskan badan.

ia menengok ke samping dan melihat heeseung yang masih molor di kasur seberang. semalam mereka berdua habis maraton nonton home alone. tontonan wajib tiap bulan desember.

dengan malas jungwon meraih ponsel di meja samping kasur, sedikit mengernyit saat menyalakannya.

ada pesan dari jay beberapa menit yang lalu.

kak jay

merry christmas, jungwon

meski mata masih setengah tertutup, jungwon tetap tersenyum membaca pesan itu.

kak jay

merry christmas, jungwon

merry christmas, kak


jungwon melirik pohon natal yang berdiri di pojok kamar. kembali teringat tiga hari lalu saat jay mengajaknya pergi ke bryant park.

malam itu seru. mungkin salah satu pengalaman paling berkesan selama jungwon pertukaran pelajar di new york. walau hanya pergi ke bryant park, makan ramen, dan belanja, tapi jungwon yakin itu tetap akan dikenang untuk waktu yang lama.

heeseung yang nampak bergerak dalam tidurnya menarik perhatian jungwon yang sedari tadi melamun.

"bangun, kebo," jungwon melempar bantal miliknya ke tubuh heeseung.

"ngh, ntar. met natal," heeseung melantur dengan mata tertutup, memeluk bantal yang tadi dilempar jungwon dan kembali menyamankan badan ke kasur.

jungwon hanya mendengus melihatnya, "selamat natal."

---

euforia perayaan natal dan libur musim dingin memang terasa kental di new york. banyak turis yang sengaja datang hanya untuk merasakannya.

hari ini, dua hari setelah natal, lagi-lagi jungwon ditinggal sendiri di apartemen. heeseung diajak keluar sama teman-temannya. setelah janji akan membawa pulang oleh-oleh makanan, jungwon baru berhenti merajuk dan membiarkan heeseung pergi.

"jelek lo. tinggalin gue aja terus. ngeselin, gak usah pulang sekalian," bentak jungwon pada kasur heeseung yang kosong. ternyata diam-diam masih kesal ditinggal sendiri.

setelah berguling-guling di kasur untuk melampiaskan kekesalan, ponselnya berdering.

"apa lo?" hardik jungwon tanpa melihat nama orang yang meneleponnya.

"ei, galak banget."

mata jungwon membesar, lalu ia jauhkan ponsel dari telinga untuk melihat layar.

"ehh, kak jay, toh. sori, kirain kak heeseung," jungwon cengengesan dan kembali menempelkan ponsel di telinga.

"kenapa? marahan lagi kalian?"

"ngga kok. bete aja. dia main sama temen-temennya lagi. gue ditinggal."

"kenapa gak main sama temen-temen lo juga?"

"haruto kan lagi pulang ke rumah keluarganya. terus temen-temen yang ikut pertukaran pelajar kebanyakan temen kak heeseung. gak kenal. temen-temen bule di sini juga masih di rumah masing-masing. gue sendiriaaan."

"kalo gue ajak lo keluar mau gak?"

"MAU!"

"oke, gue jemput jam 10."

"eh, lo mau ajak gue ke mana?"

"rahasia. udah, sana siap-siap. dah."

jungwon mengernyit bingung pada layar ponselnya setelah jay memutuskan sambungan telepon. tapi ya sudahlah, yang penting jalan-jalan meski tidak tahu akan ke mana.

sakura || jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang