01

6.6K 949 550
                                    

"pertukaran pelajar? serius?"

jungwon mengangguk, lalu sadar kalau lawan bicaranya jelas tidak bisa melihatnya.

"iya, ki. udah fix dari beberapa bulan lalu, udah diskusi juga sama bunda dan ayah. mas jungkook doang yang gak mau pisah sama gue," jelas jungwon, sedikit mengubah posisinya di kasur agar lebih nyaman.

"padahal dia sendiri jarang pulang juga karena lebih sering di kos," sahut ni-ki di seberang telepon.

jungwon terkekeh kecil. memainkan ujung kaosnya dengan satu tangan, tangan yang lain menahan ponsel di telinga.

"lo udah gapapa, won?"

suara ni-ki yang entah bagaimana semakin berat di umur 20 terdengar kembali setelah keduanya terdiam sebentar.

"mungkin. lagipula itu udah dua tahun yang lalu. dia juga di fakultas lain, kemungkinan ketemunya kecil. kalaupun ketemu, gue tinggal bertingkah kayak nggak terjadi apa-apa, kan?"

ni-ki berdehem sebagai tanda setuju. "lo udah bilang sunoo bakal ke new york?"

"udah. dia ngerengek mau ketemu dulu, tapi gue bilang nggak usah repot-repot balik. lagian jauh banget kuliahnya di provinsi sebelah."

ni-ki tertawa kecil menanggapinya, "dia gak berubah, ya?"

"masih sunoo cerewet yang kita kenal," jungwon ikut tertawa. beberapa detik ia diam sebelum kembali bersuara. "lo masih sayang?"

"masih."

"nggak mau dikejar?"

"gak usah. dia bareng bang jake lama, ujung-ujungnya putus. pasti masih down banget. gue mau dia damai sama diri dia sendiri aja."

perkataan ni-ki membuat jungwon tersenyum. "makasih udah jagain sahabat gue selama ini. makasih juga udah selalu ada buat gue."

"apaan, dah. lo mau ke new york doang jadi mellow gini."

"biarin aja si, suka-suka gue," balas jungwon, "ya udah, segini dulu aja. gue cuma mau ngabarin soal new york."

"kapan lo berangkat?'

"dua minggu lagi."

"oke, jangan lupa kabarin gue. kalo ada apa-apa chat aja."

"iya. baik-baik lo di jepang. bye."

"hmm, dadah."

jungwon pun lebih dulu menutup telepon, meletakkan ponsel di samping dan berbaring menghadap langit-langit kamar.

waktu betul-betul berlalu cepat. rasanya baru kemarin jungwon berkemas untuk mengikuti program asrama saat kelas 12. sekarang kamarnya penuh dengan koper-koper yang akan menemaninya ke kota yang begitu jauh dari rumah.

jungwon melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 10 malam. lalu matanya turun ke rak yang berisi bingkai-bingkai foto.

pojok rak itu dibiarkan kosong. tidak pernah ditambah bingkai baru sejak kejadian itu dua tahun silam.

jungwon berdecak pelan, enggan mengingat masa lalu. ia lalu bangkit dari kasur dan langsung menuju kamar mandi untuk siap-siap tidur.

---

"nanti tinggalnya di mana? asrama kampus?" tanya jungkook sambil membantu jungwon menurunkan koper dari bagasi mobil.

"nggak, mas. kita disewain apartemen sederhana. deket sama kampus, kok. tapi kalo diliat dari foto, apartemennya lebih mirip asrama, sih."

"di sana harus hati-hati, ya. jangan pulang kemaleman, banyak orang mabok. hati-hati jangan sampe diculik. kamu gak lupa jurus taekwondo apalah yang kamu pelajari dulu, kan?"

sakura || jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang