"Setiap orang yang melakukan kejahatan pasti akan ada balasannya."
»»————><————««
Hari ketiga Cathelin tidak dapat masuk ke sekolah. Reno berjalan sendirian di lobby. Saat ia melihat tangga didepan seketika ia flashback ketika dulu Cathelin mengejarnya naik diatas tangga tersebut. Lalu ia segera naik di tangga itu dan menuju ke kelas. Jam pelajaran pertama adalah olahraga. Kini seluruh siswa kelas XI MIPA 3 sudah berada di lapangan sepak bola outdoor dengan memakai seragam olahraganya.
"Reno!"
"Reno!"
"Reno lo keren banget!"
Teriakan para ciwi-ciwi itu membuat Alin melirik sinis ke arah cewek-cewek itu. Kemudian Alin membuka mulutnya dan berteriak. "FAREL, FIGHTING!"
Hal itu seketika membuat Saskia yang duduk disebelahnya pun menutup telinganya. Reno berhasil merebut bola dari lawan dan ia langsung tendang bola itu ke gawang dan goal. Sontak para cewek-cewek itu bersorak-sorak memanggil nama Reno dan juga mengeluarkan pujiannya. Tak lama kemudian mereka beristirahat. Ketika Reno berjalan ia melihat kursi yang diduduki Alin dan Saskia.
Dulu Cathelin duduk disana sambil meneguk minumannya. Reno terus terbayang-bayang dengan sosok Cathelin. Sungguh ini bisa membuatnya menjadi tidak waras karena sekarang didalam kepalanya dipenuhi dengan Cathelin. Lalu ia berjalan menuju ke kantin. Ia membeli botol air putih dingin untuk diminum. Setelah Reno duduk dan meminum air nya itu kemudian seorang cewek berambut pendek pun menghampiri nya.
"Pasti kamu lagi sedih ya, karena masalah Cathelin," ucap Vina begitu duduk dihadapan Reno. "Maaf, bukannya aku sok tau tapi sepertinya diantara dua teman dekat Cathelin ada salah satu yang penghianat." Lanjut Vina yang membuat Reno langsung tertarik dengan apa yang diucapkan barusan.
"Maksud lo Saskia dan Alin?"
Vina mengangguk pelan sebagai jawaban.
Kemudian Reno benar-benar mencernanya. Lalu di saat Alin, Saskia, dan Farel baru sampai di kantin, mata Alin pun langsung tertuju ke arah Vina dan Reno yang sedang duduk berdua."Omo, itu Reno sama Vina?" ucap Alin sembari menunjuk mereka.
Saskia dan Farel pun segera menoleh dan melihat sesuai yang ditunjuk Alin baru saja. "Iya, itu mereka." Sahut Farel.
"Wah, gak bener nih. Kita harus labrak dia,"
"Kenapa harus dilabrak?" timpal Farel.
"Hei, lo lupa kalau Reno itu pacarnya Cathelin?" balas Alin.
"Alin, itu biarin urusan mereka sendiri. Kita ga usah ikut campur." Ucap Saskia yang disetujui oleh Farel.
"Bener kata Saskia. Mending lo foto mereka aja terus kirim ke Cathelin." Saran Farel pada Alin.
Alin menerima saran Farel. Cewek itu lantas mengeluarkan handphone dan segera mem foto mereka. Setelahnya Alin langsung kirim foto itu kepada Cathelin. Kemudian Vina bangkit dan meninggalkan Reno. Setelah Alin, Saskia, dan Farel membeli makanan ringan pun mereka segera berjalan menghampiri Reno yang sekarang duduk sendirian. Farel mengambil duduk disebelah Reno. Alin di hadapan Reno dan Saskia di hadapan Farel.
"Bro, lo tadi sama Vina habis ngomongin apa?" tanya Farel yang iseng.
"Bukan apa-apa." Datar Reno yang sedari tadi melihat Alin dan Saskia secara bergantian. Ia berpikir kira-kira siapa yang penghianat diantara mereka berdua.
Flashback on
Beberapa hari yang lalu ketika sekolah mengadakan kegiatan camping saat malam telah tiba Saskia yang menarik Vina masuk ke dalam tenda dan memberikannya dua sebungkus roti kepada Vina itu Saskia sempat berbicara yang membuat pikir Vina seperti tak ada yang beres dengan Saskia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Girl [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] maaf blm sempurna, blm direvisi soalnya ⚠16+ Cathelin Helson, cewek berparas cantik, agresif, dan populer. Namun, sayangnya dia memiliki kepribadian yang buruk. Selain manipulatif dan karakternya yang keras dan kasar tidak a...