"Mereka yang diam bukan berarti mereka tidak peduli denganmu."
◆◇◆◇◆◇◆◇
Hari ujian yang kedua Cathelin sengaja untuk berangkat pagi-pagi. Dia memakai cardigan rajut berwarna biru muda. Setelah dia meletakkan tas nya di bangku, dia pun berjalan menuju loker. Dia ingin mengambil buku yang ada di dalam lokernya tersebut. Namun ponselnya pun bergetar lantas ia langsung mengambilnya dari saku rok.
Ia mendapatkan pesan dari Davin. Davin mengirimkan fotonya saat dirinya dan Cathelin berciuman di sebuah club dulu. Melihat foto itu tiba-tiba membuat Cathelin seperti mengalami sesak nafas. Kini nafas Cathelin tidak beraturan. Dan Cathelin hampir terjatuh tetapi untungnya dia langsung berpegangan dengan lemari loker tersebut.
Reno yang baru saja datang lewat pintu belakang itu sontak langsung menolong Cathelin. "Lo baik-baik aja?" tanya nya.
Namun, Cathelin tidak menjawabnya. Dia seperti mengalami panic attack. Lalu Reno merebut ponsel Cathelin yang dari tadi masih dipegang Cathelin itu. Baru semenit Reno melihat foto itu sontak Cathelin merebutnya kembali. Cathelin memasukkan handphone nya di dalam loker dan menutup lokernya kembali kemudian dia keluar dari kelas dengan keadaan yang masih belum tenang. Sementara Reno langsung meletakkan tas yang masih dibawanya itu lalu mengikuti Cathelin.
Kini Saskia berjalan menaiki anak tangga menuju kelas. Lalu dia berjalan disepanjang koridor dan tiba-tiba ada seseorang yang membuatnya berhenti berjalan. Seorang cowok yang memegang sebatang cokelat ditangan kanan nya.
"Gua minta tolong kasih cokelat ini ke Cathelin. Biar Cathelin tambah semangat ujiannya," pinta cowok itu sembari menyodorkan cokelatnya.
Saskia menerimanya, "Oke." Jawabnya.
Sudah jelas cowok itu pasti penggemarnya si primadona SMA Bunga. Kemudian Saskia segera menuju ke kelas. Sesampainya Saskia berjalan ke bangku Cathelin. Dia melihat tas Cathelin yang sudah ada di bangkunya. Ia menaruh cokelat pemberian orang tadi diatas meja. Lalu ia berbalik badan namun ketika ia ingin melangkah dia pun berpikir mungkin kalau cokelat itu ditaruh di atas meja pasti akan hilang.
Lantas Saskia mengambil cokelat itu lagi. Dia berjalan menuju loker Cathelin. Setelahnya dia membuka loker itu, dia memasukkan cokelat ke dalamnya. Namun, dia memandang ponsel Cathelin yang ada didalam tersebut. Handphone Cathelin masih menyala dan terpampang foto Cathelin dan Davin. Karena Saskia penasaran dia pun mengambil handphone itu dan langsung melihatnya. Matanya melebar dan sontak dia memegang mulutnya sendiri karena terkejut.
Kini Cathelin sedang duduk sendirian di tepi lapangan. Dia duduk di kursi panjang sambil mengatur nafasnya. Lalu seseorang datang dan memberikan minuman rasa jeruk kepadanya. Cathelin menerima pemberian dari Reno itu. Dan Reno lantas duduk disamping Cathelin. Kemudian Cathelin memutar tutup botol untuk membukanya dan langsung dia meminum. Tetapi, tidak lama kemudian bel masuk berdering sehingga mereka segera kembali ke kelas.
Ketika sudah memasuki jam istirahat Cathelin meletakkan kepalanya di atas meja. Dia mengahadap ke jendela. Kemudian Alin keluar dari kelas menuju ke perpustakaan. Dirinya ingin meminjam buku paket mata pelajaran biologi untuk ujian besok. Sementara Saskia yang tidak kerjaan dia juga bangkit dari kursi nya lantas meninggalkan kelas. Saskia berjalan melewati lapangan basket indoor. Karena pintu itu tidak tertutup ia pun penasaran.
Saskia masuk ke dalam dan ternyata di sana ada seorang cowok yang sedang memainkan bola basket. Cowok itu men-dribble lalu memasukannya ke dalam ring. Saskia pun menghampiri nya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Girl [END]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] maaf blm sempurna, blm direvisi soalnya ⚠16+ Cathelin Helson, cewek berparas cantik, agresif, dan populer. Namun, sayangnya dia memiliki kepribadian yang buruk. Selain manipulatif dan karakternya yang keras dan kasar tidak a...