Tiga jam kemudian saatnya hasil karya masing-masing untuk dikumpulkan. Setelah dikumpulkan lantas Pak Deni melihatmu satu persatu karya-karya itu. Gambaran Cathelin lumayan tetapi lebih bagus dan indah milik Alin. Pak Deni pun langsung mengumumkan bahwa yang yang paling bagus adalah gambaran dari Alin.
Semua siswa mengapresiasi dengan memberikan tepuk tangan. Namun tidak dengan Cathelin, dia masih dengan ekspresi datarnya."Alin, kamu jago menggambar. Bapak harap kamu kembangkan bakat kamu itu." Ujar Pak Deni kepada Alin.
Setelah itu seluruh siswa kembali ke kelas untuk mengambil tas nya masing-masing dan langsung pulang karena, memang jam nya sudah habis. Ketika Reno hendak berdiri tiba-tiba kunci motor yang disaku celananya pun terjatuh. Cathelin melihat hal itu tetapi Reno tidak menyadarinya sehingga dia berjalan keluar dari ruang lukis itu begitu saja. Kemudian Cathelin segera mengambil kunci motor Reno itu.
Sesampainya dikelas lantas Reno mengambil tas dan segera berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya. Kemudian Reno menaiki motornya itu dan ketika ia ingin mengambil kunci dari sakunya pun ia tidak menemukannya. Ia terus merogoh kedua sakunya itu.
"Sial, dimana kunci gua." Gerutunya.
"Nyariin ini?" tanya seorang perempuan yang berada di belakang Reno.
Lantas Reno langsung menoleh. Cathelin yang memegang kunci itu langsung berjalan mendekati Reno. Lalu Cathelin lemparkan kunci tersebut namun Reno tidak dapat menangkapnya dengan tepat sehingga kunci itu jatuh ke bawah. Dengan rasa sabar Reno turun dari motor untuk mengambil kunci yang terjatuh tadi. Kemudian tiba-tiba Cathelin menaiki motor itu di bagian belakang, dia tersenyum seperti tidak punya dosa sambil menatap Reno.
"Anterin gue." Ucap Cathelin sambil menatapnya.
"Gak bisa pulang sendiri apa lo?" balas Reno malas lalu dia segera naik diatas motornya.
Cathelin mengabaikan perkataan Reno kemudian ia mengambil helm yang baru saja diberikan oleh Reno. Setelah itu Reno segera menjalankan motornya. Walaupun disepanjang jalan mereka hanya diam namun Cathelin sangat menikmati udara nya karena memang tidak terlalu banyak kendaraan disana yang menyebabkan polusi udara.
"Gue mau makan burger." Celetuk Cathelin.
"Hah? Apa?" sahut Reno.
"Gue mau makan burger dulu!"
"Gak bisa."
"Kenapa ga bisa?!"
Reno tidak menjawab pertanyaan Cathelin itu. Ia malah menambahkan kecepatan motornya sehingga kini ia melaju dengan kencang. Setelah beberapa menit berlalu Reno memberhentikan motornya didekat makam. Dia memarkirkan motornya setelah itu dia turun dari motor.
Reno berjalan menuju ke arah penjual bunga melati untuk ziarah dan Cathelin menyusulnya. Kemudian Reno mulai berjalan memasuki makam itu, Cathelin mengikutinya walaupun dia sangat ingin bersin karena bunga yang dibawa Reno itu. Cathelin mencoba menahannya namun tak bisa. Cathelin bersin satu kali lalu ia lebih menjauh dari Reno. Setelah sampai di satu makam Reno berjongkok dan menaburkan bunga itu di atas makam Ibu nya. Lalu dia berdoa di dalam hati kemudian dia mengusap pelan batu nisan itu.
Cathelin masih berdiri di samping Reno sembari sedikit menutup hidungnya agar tidak bersin. Setelah Reno selesai ia hendak berdiri dan mengajak Cathelin pergi dari sana. Makam itu adalah makam Ibu kandung Reno yang telah meninggal disaat Reno masih duduk dibangku sekolah dasar. Ibunya Reno ditemukan dikamar dengan keadaan sudah tiada. Dan ada suatu alasan mengapa Ibunya itu meninggal. Setelah diparkiran Cathelin langsung bersin beberapa kali sembari menutup hidung dan mulutnya dengan tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Girl [END]
Підліткова література[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] maaf blm sempurna, blm direvisi soalnya ⚠16+ Cathelin Helson, cewek berparas cantik, agresif, dan populer. Namun, sayangnya dia memiliki kepribadian yang buruk. Selain manipulatif dan karakternya yang keras dan kasar tidak a...