18. Diskors sekolah

299 41 5
                                    

Keesokannya harinya Reno sudah berdiri didepan rumah Cathelin dengan memakai seragam. Bibi Ani membukakan pintu utama rumah tersebut.

"Mau jemput non Cathelin ya, mas?" tanya Bibi Ani.

Reno mengangguk sembari tersenyum tipis.

"Non Cathelin dari tadi belum keluar dari kamarnya. Coba mas aja yang panggil non Cathelin, soalnya Bibi tadi sudah panggil tapi non Cathelin nya tetap nggak mau keluar." Tutur Bibi Ani.

Reno pun menuruti perkataan art nya Cathelin itu. Ia hendak masuk ke dalam rumah, menaiki anak tangga dan menuju ke kamar Cathelin. Tetapi Reno diantarkan oleh Bibi Ani dan setelah sampai didepan pintu kamar, Bibi Ani meninggalkan nya karena ia masih harus membersihkan taman belakang rumah dan juga kolam renang. Lantas Reno mengetuk pintu tersebut tetapi Cathelin tidak menyahuti nya.

Lalu Reno menekan handle pintu tersebut dan pintu itu terbuka karena Cathelin tidak mengunci kamarnya. Reno berjalan masuk ke dalam dengan langkah kecil. Di dalam kamar tidak ada sosok Cathelin, apakah Cathelin sedang di kamar mandi?
Kemudian ketika Reno memandangi sekitar kamar itu, dia melihat bingkai foto kecil yang terletak di atas nakas. Lantas Reno langsung berjalan ke arah nya.

Reno mengambil bingkai foto itu. Mata nya sedikit melebar ketika melihat didalam bingkai tersebut. Jadi, selama ini dia pernah dipertemukan dengan Cathelin saat masih TK? Ya, benar. Tetapi Reno masih tidak menyangka bahwa ternyata dulu ketika dirinya dirundung oleh teman-temannya dirinya selalu ditolong oleh seorang cewek bernama Cathelin dan ternyata orang yang sama dengan Cathelin teman SMA nya sekarang.

"Hei," panggil Cathelin yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Kemudian Reno langsung meletakkan bingkai itu lagi. Lalu ia berbalik badan dan melihat Cathelin yang hanya memakai bathrobe dan rambutnya yang dicepol. Seketika Reno segera mengedarkan pandangannya.

"Berani banget lo masuk kamar orang sembarangan," ucap Cathelin dengan nada datar.

"Hei, jangan fitnah dulu." Sahut Reno yang masih tidak berani melihat Cathelin.

"Terus lo ngapain kesini? Gue udah bilang kan, gue gamau masuk sekolah hari ini."

"Kenapa? Lo gak berani nge-hadapi mereka?"

"Gue ga takut," Cathelin mengedarkan pandangannya ke samping, "gue cuma ga mau masuk sekolah dengan situasi seperti ini." Lanjutnya pelan.

"Kalau lo gak masuk mereka bakal mengira kalau lo itu emang bener apa yang dikatakan mereka."

Cathelin terdiam. Dia mencerna apa yang dikatakan Reno barusan. Ada benarnya juga. Akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke sekolah tetapi dengan menggunakan mobil miliknya. Ia malu jika naik motor nanti akan menjadi pusat perhatian.

❀❀❀

Cathelin dan Reno turun dari mobil. Ketika mereka berjalan di lobby mereka melewati banyak orang di sana. Dan benar Cathelin menjadi pusat perhatian dan jadi topik perbincangan. Cathelin sangat membenci itu apalagi dengan tatapan orang-orang itu yang seperti tidak suka dengannya.

"Dia gak punya malu banget."

"Bisa-bisanya dia melakukan hal seperti itu."

"Harusnya dia keluar dari sekolah ini. Yakali disekolah kita ada orang pelacur."

Cathelin mendengar dengan jelas percakapan itu. Lalu dia memberhentikan langkahnya, Reno yang melihatnya pun juga ikut berhenti. Cathelin menghadap orang-orang itu yang tak jauh darinya. Ia menatapnya dengan tatapan sinis nya.

Flower Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang