[PROSES REVISI] Vano yang tak banyak bicara dan Kila yang barbar disatukan dalam satu atap.
Mungkinkah sepasang mantan kekasih itu balikan pada akhirnya, atau malah semakin menjauh untuk selama lamanya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jantung Kila jedag-jedug. Dia jadi geer setelah Vano mengirim fotonya dan berkata bahwa dirinya dalah waifunya. Apa ini tanda-tanda mau balikan?
panu<3: gausah geer. gue ngomong gitu biar lo ga ngambek doang.
Kila menghirup napas dalam-dalam, lalu membuangnya kasar. Baiklah, dia harus banyak-banyak bersabar menghadapi mantannya ini.
***
Keesokan harinya.
"Aku pakein ya jaketnya." ucap Kila yang sedang membawa jaket REVOLVER Vano di tangannya namun Vano segera merampasnya.
"Gue bisa pake sendiri," Vano langsung mengenakan jaketnya dengan cepat.
Dia menyugar rambutnya ketika bercermin, lalu memakai parfum maskulin yang sangat khas dirinya. Kila sampai menggigit bibir ketika memperhatikannya. Ganteng bener calon imam.
"Dah ah gue berangkat," pamit Vano sambil meraih ranselnya dari atas meja dan menentengnya di pundak kiri.
"Ck. Ngomong nikahin sekali lagi gue nikahin beneran.. sama Pak Lurah."
Kila mencebikan bibirnya. "IH! JAHAT LO MAH! Kirain beneran sama lo!"
"Kalo gue jahat gue bakalan biarin lo tinggal di kolong jembatan, Kil," Vano berkata pedas lagi. "Udah ah gue mau pergi."
"Hati-hati mas suami!"
"Gue mau ke warteh doang elah Kil, berasa kayak mau nyari nafkah anying."
"Kan latihan buat masa depan!"
"Kila,"
Vano melirik Kila tiba-tiba. Dengan wajah serius.
"Kalo bisa di rumah aja, jangan ke mana-mana." pesan Vano membuat senyum Kila mengembang.
"Takut aku diambil orang yaaa?" tebaknya.
"Iya diambil orang gila. Soalnya di deket rumah ada orang gila yang suka gendong korbannya terus dinikahin." jawab Vano membuat senyuman Kila luntur dalam sekejap.
