02. Permintaan Kila

104K 14.9K 4.9K
                                    

VANO benar-benar tidak habis pikir apa yang didengarnya barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VANO benar-benar tidak habis pikir apa yang didengarnya barusan. Mantan kekasihnya yang belum lama putus dengannya kini tanpa dosa meminta tinggal di rumahnya.

Tapi melihat Kila yang kedinginan serta tak tahu arah dan tujuan seperti anak kucing hilang, Vano pun akhirnya tidak tega. Ia membolehkannya menginap beberapa hari di sini sampai masalah keluarga mereka mereda.

Lagipula, ibunya juga sedang ke luar kota dan ayahnya sudah meninggal. Hanya ada abangnya, Gio, yang sudah menikah dan jarang mampir ke rumah.

"Jadi kenapa lo diusir dari rumah? Lupa manasin nasi?" tebak Vano setelah menyuruh cewek yang hanya setinggi dadanya itu masuk ke dalam.

Kila menggeleng. Ia memang sering diomelin soal lupa mengerjakan kerjaan rumah, tapi bukan itu.

"Terus kenapa? Maling jemuran tetangga?"

"Enak aja!"

"Jadi?"

"Cuma masalah keluarga," Kila menghela napas. "Gue ga bisa cerita ke lo sekarang. Tapi mungkin nanti kalo udah siap,"

"Sekarang pertanyaan gue satu. Kenapa harus di rumah gue? Kan lo punya pacar. Kenapa ga di rumah pacar lo aja?"

"Udah putus,"

"Lah? Kok bisa?"

"Bisa. Karena ga jodoh. Jodoh gue kan elo,"

"Serah lo dah," Vano mencebik kesal. "Kalo gitu kenapa ga di rumah Yura? Dia kan anak tunggal. Orang tuanya juga baik. Lo sering kan nginep sana,"

Fyi, Yura adalah sahabat dekat Kila sejak kecil. Tapi ada alasan lain kenapa Kila tidak mau numpang di rumah Yura.

"Gamau aja. Gue maunya di rumah lo, Vano," Kila terus-terusan menyerang Vano dengan puppy-eyes andalannya membuat cowok itu menghela nafas kasar.

"Ck. Bodo amat anjir. Ayo dah ikut, gue tunjukin ruangan-ruangannya." ajak Vano sambil beranjak dari sofa.

Lalu Kila mengikuti langkah cowok berwajah tegas dan dingin itu melewati ruang tengah.

"Ini dapurnya. Lo bisa masak kalo lo laper, tapi jangan buang-buang lauk. Secukupnya aja," ucapnya.

"Kalo masakin lo boleh?" tanya Kila usil.

Vano hanya berdecak, ia terlihat sedikit salah tingkah. "Ga usah, gue bisa masak sendiri," tolaknya malu.

RUANG TENGAH RUMAH VANO

UNDER THE SAME ROOF: VANO & KILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang