Keesokan paginya, Aurora dan keluarganya sedang bersiap untuk berangkat kerumah sakit karna hari ini jadwal Aurora untuk kemoterapi.
Saat ini Aurora sedang bersiap-siap dengan di temani oleh Aireen yang membantu Aurora menyisir rambutnya
"Rambut anak mommy indah banget, mana panjang lagi" ucap Aireen sambil menyisir rambut panjang Aurora
"Kan rambut Ara bisa gini karna mommy yang rawat, pokoknya mommy adalah mommy terbaik didunia, makasih ya mommy karna udah ngerawat Ara selama ini" ucap Aurora sambil tersenyum kearah Aireen
"Iyaa sayang" balas Aireen
"Apa nanti rambut Ara nggak bisa panjang lagi ya? Kan kata dokter efek samping kemoterapinya bikin rambut rontok" ucap Aurora yang membuat Aireen menghentikan aktivitasnya dan menatap Aurora dengan sendu
"Nggak sayang, mahkota indah ini akan tetap bertengger di kepala Ara, dan rambut ini akan tetap tergerai indah sampe Ara dewasa nanti" ucap Aireen yang tersenyum penuh arti
"Apa Ara masih bisa hidup selama itu?" Tanya Aurora yang membuat Aireen menjatuhkan sisirnya dan menatap Aurora dengan mata yang berkaca-kaca
"Kok Ara ngomong gitu? Ara mau ninggalin mommy sendirian? Iya?" Tanya Aireen yang benar-benar terluka jika Aurora selalu membahas tentang kematian
"Nggak gitu..." Ucap Aurora
"Ara mau nyerah sama penyakit Ara hmm? Apa Ara tega ninggalin mommy daddy sama kak Angkasa? Ara nggak mau hidup sama kami lebih lama lagi?" Tanya Aireen yang benar-benar kacau jika membahas kematian seperti ini
"Nggak mommy Ara mau hidup lebih lama lagi, tapi Ara tau kalau penyakit ini nggak akan sembuh karna kanker Ara udah stadium akhir, dan kemungkinan untuk sembuhnya bener-bener tipis" ucap Aurora
"Sayang, kalau kamu punya keinginan untuk sembuh, mommy yakin kamu pasti akan sembuh dari penyakit ini, jadi mommy mohon kamu harus kuat dan semangat ngejalain pengobatannya supaya kamu bisa sembuh kayak dulu lagi" ucap Aireen
"Tapi ini sakit banget mommy" ucap Aurora
"Hiksss mommy ngerti sayang, mommy ngerti. Kamu harus kuat demi keluarga kita" ucap Aireen
"Iyaa Ara akan kuat demi kalian" ucap Aurora sambil tersenyum.
🧃🧃🧃
Beberapa menit kemudian...
"Ara udah siap belum?" Teriak Angkasa dari lantai bawah yang memanggil Aurora karna mereka harus segera berangkat ke rumah sakit
"Iyaa! Ara udah siap!" Teriak Aurora dari kamarnya.
"Ayo, mobil udah siap nih" ucap Angkasa
"Iyaa" ucap Aurora
Saat di dalam mobil hanya ada keheningan karna tidak satupun diantara mereka yang membuka pembicaraan. Tak lama setelah itu, suara Angkasa pun terdengar dan memecah keheningan itu
"Eh mommy udah minta izin sama guru Ara kalau Ara nggak masuk hari ini?" Tanya Angkasa
"Oh iya!! mommy lupa" ucap Aireen
"Trus gimana, nanti Ara dibilang bolos lagi" ucap Aurora dengan wajah paniknya
"Ehh kamu nggak usah panik, enjoy aja. Kan ada kakak, kakak bakal izinin kamu" ucap Angkasa pada Aurora
"Gimana caranya?" Tanya Aurora
"Tenang" ucap Angkasa yang mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menghubungi seseorang
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY AURORA
Fiksi Remaja[END] Aurora Sheanna Vaxilius Athrix gadis dengan paras sangatlah cantik dan manis, memiliki sifat yang kelewat polos sekaligus bar-bar, tapi tidak sepolos perilakunya yang sangat menyukai yang namanya baku hantam. Aurora memiliki hobi mencari masal...