CHAPTER 32

26.6K 1.9K 79
                                    

Keesokan paginya...

Karna pagi ini adalah weekend, Galaxy dan lainnya memutuskan untuk berkunjung kerumah Aurora. Karna mereka telah membuat janji untuk membuka kado ulang tahun bersama Aurora.

Satu persatu dari mereka pun sampai di rumah Aurora. Mereka memilih duduk di ruang keluarga sembari menunggu yang lain datang dan menunggu Aurora bangun dari tidurnya.

Tak lama kemudian, datanglah Arsen dan juga Samuel dengan beberapa kantong pizza di tangan mereka. Akhirnya keenam pria itupun sudah sampai di rumah Aurora

"Ara mana?" Tanya Samuel

"Masih tidur" jawab Bara

"Nggak biasanya Ara tidur sampe jam segini" ucap Angkasa yang melihat jam sudah menunjukkan pukul 12:00 siang.

"Udah biarin aja mungkin Ara kecapean karna acara kemaren" ucap Nathan. Tak lama kemudian, keluarlah Aireen dan Aldebaran dari kamar mereka. Dan mereka berdua berjalan menghampiri remaja itu

"Kalian baru dateng?" Tanya Aireen

"Iya mom, baru aja" ucap Arsen

"Ara nya belum bangun?" Tanya Aldebaran

"Belum" ucap mereka

"Tumben belum bangun, kalau gitu mommy cek dulu ya" ucap Aireen yang berdiri dari duduknya.

Ceklekkk
Sesampainya di kamar Aurora, Airen dapat melihat anaknya yang tidur dalam keadaan damai. Aurora terlihat begitu tenang di dalam tidurnya.

Aireen pun menghampiri Aurora dan duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan putrinya itu. Aireen mengelus rambut Aurora sambil tersenyum

"Sayang bangun" ucap Aireen sambil mengelus rambut Aurora. Tapi sama sekali tidak mendapatkan pergerakan dari Aurora

"Sayang, kamu denger mommy kan. Ayo dong bangun kasian itu kakak nya udah nungguin kamu daritadi" ucap Aireen sambil mengelus pipi Aurora. Tapi masih tidak ada pergerakan sedikitpun dari Aurora.

Aireen tersentak kaget ketika kulitnya bersentuhan dengan pipi Auroea yang terasa sangat dingin. Mata Aireen pun membulat dan menatap Aurora dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sa-sayang" lirih Aireen yang terus saja membangunkan Aurora tapi tidak mendapatkan respon dari gadis itu.

"Ng-nggak" lirih Aireen sambil menggeleng pelan

"Ng-nggak mungkin" lirih Aireen

"ARA!!!" Teriak Aireen dengan begitu keras yang membuat mereka menjadi kaget dan langsung berlari keatas

"Mommy" lirih mereka yang langsung berlari ke kamar Aurora

Sesampinya di kamar Aurora mereka sangat terkejut ketika melihat Aireen yang sudah menangis sambil memeluk Aurora. Suasana terasa berbeda ketika mereka melangkah memasuki kamar itu

"M-mommy kenapa?" Lirih Angkasa

"A-ara nggak mau bangun" lirih Aireen dengan tangis histerisnya

Duarrrrr

Mereka semua langsung terdiam dan menatap kosong kearah Aurora. Galaxy yang mendengar itu langsung terduduk dilantai. Kakinya terasa begitu lemas dan tak kuat menompang tubuhnya

"Ara jangan pergi sayang, kamu janji kalau kamu nggak akan ninggalin kakak sendiri" batin Galaxy yang merasa hidupnya telah berakhir

"Ara" lirih mereka ketika mendekati tubuh Aurora

"Sayangnya daddy, bangun nak ayo sayang bangun yaa" lriih Aldebaran sambil mengelus rambut Aurora

"Dek, sayangnya kakak bangun sayang" ucap Angkasa dengan air mata yang tak berenti mengalir

GALAXY AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang