"Waduhh mereka ganteng-ganteng banget. Mereka temennya neng Ara?" Tanya mang Oleng yang takjub melihat enam orang siswa berparas dewa itu
"Hehehe mereka kakak nya Ara mang" ucap Aurora
"Ra, kamu kenapa disini?" Tanya Angkasa yang mengambil duduk di sebelah Aurora
"Makan cimol kak, kakak nggak liat?" Tanya Aurora
"Kenapa kamu keluar sekolah, nanti kamu dihukum sama pak Broto" ucap Angkasa
"Bodo amat, yang penting Ara bisa nikmatin cimol mang Oleng yang terbaik di dunia" ucap Aurora
"Ra, emangnya makanan ini seenak itu ya? Keliatannga kamu nikmat banget makannya" Tanya Nathan
"Enak banget kak Nathan!! Kalian harus cobain deh" ucap Aurora yang berdiri dan menyuapi cimol itu satu persatu pada mereka.
"Ehh masa sih rasanya bisa seenak ini?" Tanya Bara yang sedikit shock merasakan cimol itu
"Kan apa Ara bilang, cimolnya pasti enak" ucap Aurora
"Demi apasih! Kakak mau lagi dong" ucap Bara yang mengambil cimol milik Aurora.
"Huaaa jangan diambil, ini punya Ara tau" ucap Aurora yang menyembunyikan cimolnya di belakang badannya
"Idihh pelit amat" ucap Bara yang mendelik kearah Aurora
"Biarin, kalau kakak mau sana pesan" ucap Aurora yang menunjuk kearah mang Oleng
"Yaudah, awas ya kamu minta punya kakak" ucap Bara
"Ishh kak Bara pelit banget, kata mommy orang pelit biasanya di kejar bencong" ucap Aurora
"Mana ada kayak gitu" ucap Bara
"Serah kakak mau percaya atau nggak" ucap Aurora
"Om, pesan cimol kayak punya si bocil dong" ucap Bara pada Mang Oleng
"WHAHAHAHAHAHA!!!!" Pecah sudah tawa Aurora ketika mendengar Bara yang memanggil mang oleng dengan sebutan 'om'
Aurora memegang perutnya karna terlalu banyak tertawa mendengar perkataan Bara yang sangat lucu menurutnya
"Heh bocil ngapain ketawa emang ada yang lucu?" Tanya Bara
"Whahahaha kok kak bara manggil mang Oleng nya pake om?" Tanya Aurora
"Kenapa emangnya? Salah ya manggil om?" Tanya Bara
"Nggak salah juga sih, tapi Ara dengernya aneh. Lain kali kak Bara nggak usah manggil om, panggil mang Oleng aja oke" ucap Aurora
"Oke, gue ulang. Mang pesen cimolnya 7 porsi trus bagiin satu-satu untuk mereka" ucap Bara sambil menunjuk teman-teman nya
"Sip atuh kasep" ucap mang Oleng
Sembari menunggu cimol mereka datang, mereka sesekali berbicara sambil bercanda tawa bersama, benar-benar hal yang sederhana karna mereka duduk di pinggir jalan sambil bercerita bersama
Saat sedang bercerita, mata Aurora menangkap anak kucing yang sangatlah kecil sepertinya kucing itu baru lahir dan terpisah dari induknya. Kucing itu berjalan di tengah-tengah jalan raya, jika para pengendara melintasi jalanan itu maka kucing kecil itu akan terlindas dan mati di tempat.
Aurora berdiri dari duduknya dan membuat ke enam pria itu menatap bingung kearah nya. Aurora pun berjalan kearah jalan raya untuk menyelamatkan kucing itu.
"Ra mau kemana? Jangan main di jalan" ucap Arsen yang khawatir melihat Aurora
"Bentar, Ara mau ambil anak kucing itu, kasian nanti dia dilindas sama mobil" ucap Aurora
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY AURORA
Dla nastolatków[END] Aurora Sheanna Vaxilius Athrix gadis dengan paras sangatlah cantik dan manis, memiliki sifat yang kelewat polos sekaligus bar-bar, tapi tidak sepolos perilakunya yang sangat menyukai yang namanya baku hantam. Aurora memiliki hobi mencari masal...