CHAPTER 4

28.8K 2.3K 66
                                    

Sesampainya di rooftop, Galaxy mendudukkan dirinya disalah satu kursi kayu yang berada disana. Galaxy menatap pemandangan kota yang sangat indah jika dilihat dari ketinggian seperti ini.

Tak lama kemudian datanglah kelima sahabatnya yang juga ikut bergabung duduk di sebelah Galaxy

"Aduhh panas banget" ucap Bara sambil mengibas-ngibaskan bajunya karna tubuhnya sudah di banjiri keringat

"Kalau mau dingin sana noh tinggal di kutub utara" ucap Nathan

"Ah elah lo ngejawab mulu dah" ucap Bara

"Ehh jamur, serah gue dong mau ngomong apa kok lo yang sewot" ucap Nathan

"Diam berisik tau nggak" ucap Angkasa

"Diim dih birisik tii nggik" ejek Bara

"Nggak perlu jauh-jauh ke kutub utara, disini juga ada es mana besar lagi" ucap seorang pria tampan yang memiliki lesung pipi, pria itu bernama Arsen Sagara Liandra

"Mana ada es disini goblok" ucap Bara

"Tuh disebelah lo" ucap Arsen sambil menunjuk Galaxy. Sedangkan Galaxy yang menyadari itu menatap Arsen dengan wajah dinginnya

"Owh eyke tau" ucap Bara dengan menirukan bencong sedang bergosip

"Idihh amit-amit gue ngeliat wajah lo" ucap Nathan yang mendelik melihat tampang Bara yang minta di tampol

"Apa yang di bilang Arsen bener, percuma punya wajah cosplay dewa Yunani kalau sikap dingin mana nggak ada pacar lagi, liat noh si Bara aja yang bentukannya kayak pelepah pisang aja punya pacar"  ucap Nathan

"PELEPAH PISANGG!!" Heboh Bara yang menatap Nathan dengan sengit

"Nggak deng canda pelepah pisang" ucap Nathan dengan watadosnya

"Emang pacaran ngehasilin sesuatu?" Tanya seorang pria tampan berambut pirang dan berwajah sangar yang sedari tadi belum membuka suara, pria itu bernama Samuel Zhafran Mahardika

"Ya enggak lah!!" Teriak Bara dengan wajah halal minta di garuk

"Trus kenapa harus pacaran, kalau pacaran nggak ada guna sama sekali, kecuali kalau ngehasilin dolar ya nggak papa juga" ucap Samuel

"Aduh bapak Samuel bijak amat" ucap Nathan

"Yaiyalah anak Mentri gituloh bukan kaleng-kaleng " ucap Arsen

"Eh om, lo dengerin gue ya, pacaran itu berguna untuk mengisi hari-hari kita supaya lebih berwarna dan juga pacaran itu akan berkaitan dengan penyeleksian untuk mencari calon istri. Semakin banyak kita mengenal perempuan semakin tau kita mana perempuan baik dan mana perempuan nggak baik" ucap Bara dengan wajah seriusnya

"Istri itu cerminan diri sendiri, kalau kelakuan lo kayak da'jjal pasti lo akan dapet istri yang kelakuannya sama kayak lo. Sekalipun lo cari istri yang baik ampe kuburan Fir'aun juga nggak akan nemu" ucap Arsen

"Astafirullahalazim Nathan, bertaubat lah engkau supaya mendapatkan istri yang baik" ucap Bara

"Kok jadi gue? Seharusnya elo bangsat!! Kelakuan udah kayak kucing jantan, sana sini cucuk" ucap Nathan

"Apaan yang di cucuk anjing?!!" Teriak Bara

"Bibir lo" jawab Nathan

"Apa status penting banget ya zaman sekarang?" Tanya Samuel tiba-tiba pada mereka

"Ya penting lah anjirr, kalau lo nggak punya status lo nggak akan dianggap ama orang" ucap Nathan

"Gue ngeliat cewek-cewek sekarang banyak yang nuntut status dari cowok, terutama cowok berada kayak kita. Dikit-dikit 'akuin gue dong jadi cewek lo', 'kenalin gue ke orang tua lo dong' blablablabla" ucap Samuel yang di setujui oleh sahabatnya

GALAXY AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang