Setelah mengetahui semua fakta yang di ucapkan oleh Angkasa, keenam pria itu terduduk lemas di lantai rumah sakit dengan rasa penyesalan di hati mereka. terlebih lagi Galaxy, dia adalah orang yang paling hancur dan terpukul ketika mendengar kabar ini
Pria itu hanya diam sambil menatap kosong ke depan. Seperti seorang manusia yang hidup tanpa jiwa. Mata nya menyorot kesakitan dan kekecewaan yang begitu dalam. Kenapa ini semua bisa terjadi dan kenapa bisa ia melakukan hal kejam itu kepada gadis yang sangat ia cintai
Tak lama kemudian dokter Arman pun keluar dari ruangan ICU mereka semua langsung berdiri dan menghampiri dokter Arman untuk menanyakan kondisi Aurora
"Dok gimana adek saya?" Tanya Angkasa
"Angkasa kondisi tubuh Ara semakin hari semakin menurun, jika ini terus berlanjut penyebaran kanker nya akan semakin cepat dan itu akan membahayakan nyawa Aurora. Sebaiknya kalian semua menjaga Aurora lebih ketat lagi, jangan biarkan hal buruk terjadi pada dia, jangan biarkan dia stres ataupun tertekan karna itu akan memperngaruhi kondisi tubuhnya.
Untuk beberapa jam kedepan kami akan memantai kondisi Aurora di ruang ICU sampai kondisinya benar-benar sembuh" ucap Dokter Arman"Ya Tuhan" lirih Angkasa "apa Ara nggak bisa di rawat di ruang inap biasa dok? Kami akan sulit melihat kondisi Ara kalau dia di rawat di ICU" tanya Angkasa
"Maaf kalau saya mengatakan ini, Aurora adalah pasien kanker terlebih lagi ia sedang mengidap kanker stadium akhir. Maka dari itu kondisi nya harus di pantau setiap saat dan kami tidak bisa memindahkan Aurora ke ruang rawat inap biasa" ucap dokter Arman
"Ba-baiklah saya mengerti, tolong selamatkan adik saya doktet" ucap Angkasa
"Pasti" ucap dokter Arman
Setelah mendengar semua penjelasan dokter, Galaxy berlalu begitu saja dari sana, pria itu berjalan tanpa Arah dengan tatapan kosongnya. Saat ini ia benar-benar hancur dan tidak tau harus melakukan apapun.
Galaxy berjalan menaiki lift dan menekan tombol paling atas atau lebih tepatnya tombol yang akan membawanya menuju rooftop rumah sakit. Di dalam lift Galaxy hanya diam tanpa membuka suara sedikitpun dalam diamnya itu air matanya terus saja menetes tanpa henti.
Puing-puing memori saat ia dan Aurora menghabiskan waktu bersama kembali berputar di otaknya. Senyum dan tawa gadis itu terus saja terbayang dan berputar bagsi kaset rusak yang menghantui pikirannya.
Tinggg
Pintu lift pun terbuka, Galaxy pun keluar dari lift itu dan berjalan menuju rooftop rumah sakit. Galaxy memilih duduk di salah satu kursi dan menatap langit senja yang begitu indah.Kota itu terlihat sangat sibuk dari atas sana banyak orang dan kendaraan yang berlalu lalang di penghujung hari ini. Langit yang berwarna jingga menjadi salah satu bukti kekuasaan tuhan. Langit ini juga menjadi saksi betapa hancurnya seorang pria karna kesalahan yang telah ia perbuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY AURORA
Teen Fiction[END] Aurora Sheanna Vaxilius Athrix gadis dengan paras sangatlah cantik dan manis, memiliki sifat yang kelewat polos sekaligus bar-bar, tapi tidak sepolos perilakunya yang sangat menyukai yang namanya baku hantam. Aurora memiliki hobi mencari masal...