O6

1.2K 190 1
                                    

"KAMU EGOIS!" bentak junkyu kasar, dia sangat marah kepada pria gila didepannya ini. haruto sangat jahat, membuatnya semakin merasa benci ditingkat tidak ada habisnya kepada pria watanabe ini.

"AKU HANYA MENGATAKAN YANG SEBENARNYA. APA ITU BERKESAN SALAH?!" balas haruto membentak istrinya sendiri. mereka saling membentak satu sama lain, hingga geram, emosi, bahkan membenci.

flashback!

ding dong

haruto sedang asyik menonton televisi karena merasa bosan dirumah tanpa melakukan apapun. namun setelah mendengar suara bel, dia mematikan televisi dan berjalan ke pintu depan.

dia melihat rosé, ibunya junkyu yang sedang menunggu untuk dibukakan pintu. haruto segera membuka pintu itu setelahnya dan menyambut mertuanya itu.

"selamat pagi bunda" ya, haruto sudah diajarkan rosé untuk memanggilnya dengan sebutan 'bunda' agar mereka bisa lebih dekat lagi sebagai menantu dan mertua.

"kamu sendirian?" haruto mengangguk sambil menuangkan teh kedalam gelas rosé, lalu duduk sambil tersenyum tipis.

"junkyu kemana?" ini kesempatan yang sangat bagus. haruto mendekat ke rosé dan mulai berbicara dengan sopan, juga suaranya sangat pelan.

"bunda, junkyu pergi kerumah kekasihnya. dia belum memutuskan hubungannya dengan kekasihnya, juga dia sedang melakukan kencan buta. aku sangat kesepian sendiri dirumah ini. tadi pagi dia berangkat sangat terburu-buru sampai tidak sarapan bersamaku" haruto senang rosé hanya mendengarnya sambil menunjukkan raut wajah ikut sedih, namun terlihat sekali dibola mata wanita itu dia merasa marah.

"tadi pagi sebelum dia pergi aku bertanya dia kemana? dan dia menjawab akan menginap dirumah kekasihnya untuk beberapa hari. juga sebelum itu dia membentakku, kata-katanya sangat menusuk sampai aku me─"

"telepon dia! suruh dia pulang!" rosé sudah terbakar emosi dan tidak tega dengan menantunya. dia kerumah ini hanya untuk melihat keadaan pasangan baru ini, namun setelah mengetahui kelakuan anaknya, dia sadar anaknya belum bisa melupakan yoshi, pria yang di cap rosé sangat terobsesi.

sementara haruto, dia menelpon junkyu dan menyuruh junkyu pulang, namun junkyu menolak. pada saat itu juga chaeyoung berteriak keras dan langsung mengakhiri panggilan itu sepihak.

haruto belum terlalu senang dengan kejadian ini. dia masih harus melihat junkyu yang akan terkena amarah dari rosé. beberapa menit kemudian mereka menunggu, hingga junkyu datang dan langsung ditampar oleh ibunya sendiri.

"bun─"

"bunda sudah bilang berapa kali sama kamu? yoshi itu terobsesi sama kamu! kamu harus akhirin hubungan kamu sama dia! sekarang kamu sudah berumah tangga, bukan sendirian lagi! kasihan haruto, kamu tega ninggalin dia sendiri dirumah ini? kamu itu istirnya, kim jun-kyu!" rosé tersulut emosi, sementara junkyu hanya menahan air matanya.

dia masih terkejut mendapat tamparan dari ibunya, selama dia hidup ini pertama kalinya dia merasakan kerasnya tamparan dari ibunya. namun dia menepiskan pikiran itu dan mengumpat dalam hati kepada haruto.

"kalau kamu masih terus melanjutkan hubungan kamu sama yoshi, bunda tidak segan-segan memasukkannya kedalam penjara!" rosé segera pergi setelah emosi dan haruto menutup pintu rumahnya.

junkyu hendak berlari kedalam kamarnya, namun haruto menahan tangannya dan memeluk junkyu dengan erat. dia sangat senang hingga memiliki rasa ingin menyentuh junkyu.

"aku sudah bilang padamu─"

"KAMU EGOIS!"

flashback off!

"KENAPA KAMU SELALU INGIN MENANG SENDIRI?! APA KAMU BELUM PUAS DENGAN DUNIAMU, HAH?!" mereka berperang mulut, tidak akan berhenti sampai salah satu dari mereka menyerah.

"BELUM! AKU INGIN MELIHATMU MENDERITA SEPERTIKU! AKU INGIN KAMU MERASAKAN SAKITNYA DITINGGAL PERGI!" teriak haruto membalasnya. junkyu tersenyum remeh dan melangkah menjauh.

"aku tidak akan pernah menderita sepertimu. kamu sangat menyedihkan, tapi kamu pantas mendapatkannya! kamu bajingan, sialan, dasar pria─"

prangg

haruto membanting vas bunga diatas meja didekat kamar junkyu. dia merasa semakin marah kepada junkyu dan mendorong junkyu kebawah lantai, tepatnya ditempat serpihan pecahan vas itu berada.

setelah mendorong junkyu dan melihat istrinya terluka disana, dia berjalan mendekat dan menarik tengkuk junkyu dan menatap lekat dua bola mata yang menatapnya sayu.

"aku memang bajingan, tapi seumur hidupku, aku tidak pernah melukai wanita" haruto mendekatkan wajahnya kepada junkyu yang meringis kesakitan dan menekan tengkuk junkyu dengan erat. "tapi kamu, sudah membuatku kehilangan kendali dan melukaimu"

haruto menepis tangannya dari tengkuk junkyu dan berjalan menuju kamarnya. sementara junkyu hanya terduduk diam sambil meringis merasakan serpihan pecahan vas bunga itu menusuk kulitnya.

dia berusaha berdiri, menahan rasa perih luka-lukanya itu dan berjalan menuju sofa dengan langkah lemas. mengambil kotak p3k didapur dan mengobati dirinya sendiri.

"kenapa hidupku.. harus seperti ini?"

to be continue!

twenty heavy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang