🔞 mature content!
saat sudah malam, junkyu berbaring diatas kasurnya sambil melanjutkan aktivitas menonton dramanya. sementara haruto, pria itu sedari tadi sedang sibuk dengan laptopnya.
mereka berdua sama-sama sibuk dengan kegiatan masing-masing hingga merasa lelah. haruto menggeliat ditempatnya, kemudian melihat junkyu yang sedang bermain dengan ponselnya diatas kasur.
"hei, belum mengantuk?" tanya haruto sambil berjalan merangkak keatas kasur, sementara junkyu hanya mengangguk kecil. haruto menarik selimutnya, kemudian mulai tidur.
namun junkyu yang sedang menonton, teralihkan melihat haruto yang sedang tidur menghadap dirinya. kemudian dia meletakkan laptopnya diatas nakas dan lebih memilih menatap haruto yang sedang tertidur.
junkyu sudah lumayan lama mulai mengakrabkan dirinya kepada haruto dan ya dia berhasil melakukan semuanya karena haruto juga terlihat baik-baik saja sejauh ini bersamanya.
jari telunjuk junkyu menyentuh hidung haruto yang begitu indah, kemudian melirik mata yang tertutup itu, dan turun ke bibirnya. hingga junkyu menyadari pikirannya mulai tidak normal, dia berusaha mengabaikan bibir haruto.
junkyu menyentuh alis mata haruto, sangat sempurna katanya. karena pergerakannya yang mungkin sudah menyentuh terlalu banyak, haruto terbangun dari tidurnya dan melihat junkyu sangat dekat.
"e-eh? maaf meng─"
chup
haruto menarik tengkuk junkyu dan mencium bibir kenyal yang sedari tadi dia inginkan. haruto mulai memasukkan lidahnya kedalam rongga mulut junkyu karena si pemilik juga tergoda untuk melakukan ini.
mereka mulai bermain, beradu lidah, dan mengeluarkan desahan yang terdengar sangat merdu. haruto berhenti mencium junkyu dan sekarang berlaih kepada leher mulus junkyu yang menggodanya.
"boleh, ya?" haruto meminta izin terlebih dahulu untuk membuat tanda di leher jenjang junkyu, karena mungkin ini pertama kalinya untuk dia melakukan hubungan seperti ini, walaupun belum sampai ke intinya.
"b-boleh, tapi jangan terlalu kasar" haruto tersenyum lembut dan menarik junkyu untuk semakin dekat dengannya. haruto mulai menjilati leher junkyu, kemudian mengesap, lalu menggigit hingga membentuk sebuah karya yang sangat indah disana.
sementara junkyu, sedari dia hanya mendesah, belum lagi merasa gairahnya melakukan kegiatan ini semakin meningkat. haruto sadar akan tingkah junkyu yang mulai terangsang, kemudian dia mengubah posisi.
"ingin melanjutkan atau sudahi saja?" haruto menatap junkyu yang menatapnya sayu dari bawah. kemudian junkyu mengangguk kecil, membuat haruto tersenyum tipis.
"ini pertama kalinya untukku, jadi tolong bermain pelan" haruto mengangguk paham, tidak mungkin dia melukai junkyu. wanita manis ini adalah harta terbesarnya yang tidak boleh rusak.
"rasanya akan sakit, jadi berteriaklah atau cakar saja punggungku kalau rasanya sangat sakit" junkyu menangguk paham, haruto bisa melihat sorot mata junkyu yang sangat bergairah dan tidak sabar.
haruto melucuti semua pakaiannya terlebih dahulu, kemudian melucuti pakaian junkyu. melihat gunung junkyu, haruto tersenyum tipis, dia tidak menduga junkyu akan sangat sepanas ini.
"a-apa yang kamu lihat?! cepat lakukan!" junkyu merona malu, ini pertama kalinya untuk dia menunjukkan tubuhnya secara terbuka kepada orang baru. ah maksudnya, suaminya sendiri. selama bersama yoshi, dia tidak pernah melakukan ini walaupun ingin melakukannya. karena dia tahu, belum saatnya untuk dia melakukannya.
"baiklah, tapi harus pemanasan dulu" haruto menyuruh junkyu bangun dari tidurnya dan menungging. kemudian haruto menunjukkan perkasanya kepada junkyu, membuat mata wanita itu terbelalak. bagaimana bisa sebesar itu? apa akan muat masuk kedalam miliknya?
"a-apa yang harus kulakukan?"
"masukkan kedalam mulutmu dan urut dengan pelan" junkyu mengerti dan memegang perkasa haruto yang sangat tebal, membuatnya semakin ragu lubangnya akan muat.
junkyu mulai melakukan perintah haruto, dia membuatnya sangat baik sampai haruto terus mendesah dibuatnya. saat sudah selesai dengan tugasnya, haruto sekarang yang mulai bermain.
junkyu berbaring tanpa disuruh dan membuka kedua kakinya sangat lebar, membuat haruto tersenyum. setidaknya junkyu mulai mengerti sendiri cara melakukan kegiatan intim.
haruto mulai melakukan kegiatannya yang menjilat dan memasukkan jarinya, kemudian saat dirasa lubang junkyu sudah cukup longgar, dia mulai meletakkan perkasanya didepan lubang junkyu.
"teriaklah kalau sakit" haruto menekan perkasanya masuk, detik itu juga junkyu menangis dan berteriak kesakitan meminta haruto untuk segera berhenti melakukan kegiatan ini.
"s-sudah hiks! rasanya s-shaakit sekali, hiks!" junkyu menangis terisak-isak, tapi semua ini sudah terlanjur mereka lakukan. terpaksa haruto harus memasukkan perkasanya semakin dalam dan mengabaikan teriakkan junkyu yang menangis sesekali mendesahkan namanya.
mereka melakukan kegiatan ini sampai haruto keluar didalam sekitar empat kali. junkyu sudah tertidur, dia sangat lelah. haruto berjalan menuju kamar mandi, membersihkan perkasanya dan kemudian kembali keatas kasur, melihat junkyu yang tidur tanpa sehelai benang apapun.
haruto berjalan keatas kasur dan menyelimuti junkyu yang terlihat sangat lelah melakukan hubungan intim ini bersamanya. begitu juga dengan haruto, dia menarik selimut dan tidur dengan tenang.
dia merasa puas dan senang, setidaknya dia adalah yang pertama menyentuh junkyu sampai mengeluarkan cairan didalam tubuh junkyu. sungguh, dia akan mimpi bahagia malam ini.
***
"hyunsuk!" jihoon melihat hyunsuk yang sedang berdiri didepan rumahnya. dia bingung, kenapa hyunsuk datang selarut ini kerumahnya?
setelah mencium sesuatu yang sangat menyengat dan membuat hidungnya merasakan seperti ditusuk sesuatu. walaupun masih memikirkan itu, jihoon lebih memilih untuk membawa hyunsuk masuk kedalam rumahnya terlebih dahulu.
dia merebahkan hyunsuk diruang tamu, melepas sepatu hyunsuk dan mengambil air hangat untuk mengompres pipi hyunsuk yang terlihat memar membiru.
jihoon tidak tahu hyunsuk kenapa? tapi yang jelas kekasihnya ini pasti habis mabuk-mabukan dan pergi kerumahnya untuk meminta pertolongan. tapi saat sudah sampai didepan rumahnya, hyunsuk pingsan karena mungkin sudah sangat lelah?
karena tidak mungkin jihoon membiarkan hyunsuk tidur diruang tamu, dia membawa hyunsuk ke kamar tamu. setidaknya hyunsuk beristirahat disitu dulu, kan?
mereka tidak boleh satu kamar walaupun sudah berhubungan lebih. karena diluar menikah, jihoon melarang keras untuk tidur seranjang dengan kekasihnya sendiri.
saat sudah merebahkan hyunsuk diatas kasur kamar tamu, jihoon menyelimuti hyunsuk dan hendak pergi dari dalam kamar tamu, tapi setelah itu dia menyadari hyunsuk yang terbangun.
"hyunsuk? pelan-pelan bangunnya, kepala kamu pasti pusing" jihoon membantu hyunsuk untuk bersandar di kepala kasur. saat itu juga hyunsuk memeluk jihoon sangat erat, juga menangis terisak-isak dipelukkan jihoon.
"apa ada sesuatu yang terjadi? ceritakan padaku" hyunsuk terus memeluk jihoon, sementara jihoon hanya bisa membalas pelukkan hyunsuk yang entahlah sampai kapan akan terus berada diposisi seperti ini?
beberapa menit kemudian, hyunsuk melepas pelukkan diantara mereka dan jihoon duduk ditepi kasur, melihat hyunsuk yang menundukkan kepalanya.
"kenapa pipimu bisa memar? lalu kamu habis pulang mabuk-mabukan. tolong ceritakan padaku apa yang terjadi?" hyunsuk menggenggam tangan jihoon erat.
"maafkan aku jihoon"
"ada apa? kenapa meminta maaf?" jihoon mengelus puncak tangan hyunsuk dan menatap pria didepannya ini dengan serius.
"aku.. berselingkuh bersama mashiho"
to be continue!

KAMU SEDANG MEMBACA
twenty heavy [✓]
Fanfictionmereka yang dipaksa menikah, menjalin hubungan tanpa rasa apapun, dan sering bertengkar karena hal-hal kecil. hingga pada akhirnya rasa baru yang sulit diungkapkan itu pun terjadi diantara mereka. bxb, harukyu % sukhoon﹙gs﹚ little mature content