O3

1.6K 255 4
                                    

haruto menunggu diruang tamu sambil meminum segelas air putih ditangannya. dengan perasaan marah, dia mengumpat dalam hati karena junkyu.

hari ini sangat sial! dia tidak bisa merasakan namanya kasih sayang dari wonyoung, kekasihnya lagi dan mereka berakhir seperti itu begitu saja.

haruto ingin membuat junkyu menderita, sangat menderita dibanding dirinya. dia tidak akan peduli apa yang akan terjadi nantinya, karena dia akan menghancurkan hidup junkyu.

mendengar suara pintu terbuka, membuat haruto langsung berjalan dengan cepat menuju pintu depan. junkyu yang baru saja menginjak kaki di dalam rumah, langsung disuguhkan banyaknya pertanyaan.

"dari mana saja? apa semua itu menyenangkan? apa yang kamu lakukan bersama orang itu? sudah puas bermain bersamanya sampai larut malam begini?" junkyu melangkah pergi dari hadapan haruto.

namun tangan kekar haruto menahan lengannya dan menarik junkyu kearahnya. dia menekan lengan junkyu dengan erat hingga membuat junkyu meringis kesakitan.

"JAWAB PERTANYAANKU!" junkyu ingin menangis saja. dia rugi datang dengan buru-buru kembali kerumahnya. lihatlah, sekarang dia mendapat kecaman dari haruto. lagi pula harusnya dari awal dia mengerti, haruto tidak pernah menelponnya begini.

membutuhkannya? tidak. haruto akan membentaknya dan memakinya. ya, dia akui dirinya sangat bodoh. pergi dari apartemen yoshi tanpa pamit, membuatnya merasa semakin menyesal.

namun, dia memiliki mulut dan hati untuk menjawab pertanyaan haruto. dia tidak bisa menjadi terus-menerus bersabar untuk kebaikan pria bajingan didepannya ini.

walaupun hatinya selembut kapas, tetap saja dia tidak bisa diam jika dibatas-batasi seperti ini. apa lagi haruto hidup tanpa dia ganggu gugat, dia semakin kesal melihat manusia ini hidup bahagia.

"untuk apa? kenapa kamu peduli aku bersama siapa? kamu hanya orang asing, aku bahkan terpaksa meikahimu karena orangtuaku!" haruto menatap junkyu yang menatapnya sinis.

tangannya mulai lemas dan semakin tidak menekan lengan junkyu lagi. matanya mulai berkaca-kaca dan disaat itu juga junkyu pergi melewatinya, masuk kedalam kamar.

haruto terduduk malu, selama bertahun-tahun dia hidup menjadi seorang pria, baru kali ini rasanya dia dibuat malu oleh seorang wanita yang menghancurkan hidupnya.

juga melihat mata junkyu yang begitu sinis melihatnya, membuat dirinya semakin merasa kecil dihadapan junkyu. dia seorang pria, namun tidak pernah menghargai wanita, kecuali wonyoung seorang.

sementara junkyu, dia meletakkan tasnya diatas kasur dan merebahkan tubuhnya yang lemas dengan perasaan lega. memberikan jawaban seperti itu kepada haruto, membuat pikirannya menjadi sedikit berkurang.

namun dia berpikir, apa ucapannya barusan sangat berlebihan? tapi dipikir-pikir, dia benar dan tidak salah. haruto juga harusnya sadar akan dirinya. dia tidak akan peduli kepada pria itu, karena dia sangat membencinya.

junkyu mengambil ponselnya didalam tas dan mengirim pesan kepada yoshi untuk memberitahu keberadaannya dan segera tidur saat urusannya dengan haruto sudah selesai.

sementara yoshi, dia sadar junkyu pergi tanpa pamit kepadanya. dia melihat junkyu yang pergi berlari terburu-buru. dia tahu, haruto pasti menyuruh junkyu untuk kembali kerumahnya.

namun setelah mendapat pesan teks dari junkyu, yoshi merasa khawatir. apa junkyu baik-baik saja? haruto si bajingan sialan itu, tidak menyentuhnya sedikitpun, kan?

kim junkyu
yoshi, maaf aku pergi tanpa pamit,
aku akan kembali besok pagi.

to be continue!

twenty heavy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang