junkyu's pov!
gelap?
aku dimana? kenapa disini rasanya angin berhembus sangat kencang? astaga, aku baru saja menyadari bahwa mataku di tutup dengan kain. apa? tunggu!
sebentar, aku bisa merasakan tangan dan kakiku yang diikat dengan tali. aku panik, sangat panik. tidak bisa berbuat apapun, karena semakin aku bergerak, anginnya semakin berhembus dengan kencang.
tapi tunggu dulu. aku mendengar suara langkah kaki seseorang yang sedang berjalan mendekatiku. tidak peduli padanya, aku terus mencoba untuk melepaskan ikatan tali pada tanganku.
beberapa detik aku mencoba, aku mulai merasakan sesuatu yang sangat aneh mendekat ke telingaku. hawanya sangat dingin, membuatku takut dan berhenti bergerak.
"aku merindukanmu" TUNGGU! SUARA YOSHI?! APA YANG SEDANG TERJADI?! AH TUNGGU SEBENTAR! AKU INGAT TADI DI SUPERMARKET!
ditengah-tengah aku berteriak didalam hati, kain yang menutupi mataku dilepas olehnya dan aku bisa melihat wajahnya yang sangat tampan. aku merindukannya, tapi mungkin kurasa nanti, tidak lagi?
"kenapa kamu tidak datang lagi kepadaku, kim junkyu? apa kamu sudah mencintainya?" pertanyaanku hanya satu, kenapa dia melakukan ini padaku? aku melakukan kesalahan apa padanya?
"aku sudah memberitahumu kalau aku tidak akan datang padamu untuk beberapa waktu dan aku sedang mencoba mencintai haruto!" aku kesal, mungkin karena tatapannya padaku yang semakin sinis?
"AKU SUDAH BILANG PADAMU!" sungguh. aku sangat terkejut, melihat yoshi yang berteriak membentakku dengan mata yang menyorotku tajam.
dia marah dan itu menakutkan.
"DIA JAHAT! KENAPA KAMU MAU MENCOBA MENCINTAINYA?! APA KAMU SUDAH TIDAK WARAS?!" aku tidak bisa berkata-kata. disini air mataku hanya bermain peran, hatiku hanya menahan sakit, dan tubuhku yang bergetar hebat. tapi mulutku tetap bisa menjawab pertanyaannya, tidak gugup dan tetap tenang.
"sejauh ini berhubungan dengannya bisa membuatku percaya kalau dia orang yang baik dan memiliki selera humor yang tinggi. juga aku masih waras, karena manusia tidak bisa mencintai seseorang kalau sedang gila"
aku menatap yoshi dengan mataku yang berkaca-kaca. dia menghela nafas panjang dan berat, lalu jatuh berlutut didepanku. bahunya bergetar, aku melihatnya yang sangat rapuh.
"aku senang melihatmu bahagia, tapi aku tidak bisa terus menahan sakit untuk merindu" ucapannya sukses membuatku menangis. jujur saja aku memang masih sedih melihatnya membentakku setelah sekian lama, tapi melihatnya yang rapuh seperti ini sangat menyentuh hatiku.
egois. mungkin kata itu mengungkapkan sosok diriku? ingin memiliki segala sesuatu yang kuinginkan, bahkan tidak menyadari perasaan mereka yang sakit karena perbuatanku?
"maaf," aku menjeda ucapanku dan menundukkan kepalaku sedih. disini yang salah adalah diriku sendiri, ingin mempertahankan yoshi yang jelas selalu menunggu kehadiranku. "aku terus melukaimu"
tapi, sekarang aku menyadarinya.
jika seseorang begitu menyukaimu bahkan jika kamu berselingkuh atau sudah menjadi milik orang lain, dia akan tetap bersamamu sampai kapanpun, itu artinya dia sedang terobsesi padamu.
aku selalu memikirkan ucapan bundaku yang mengatakan yoshi terobsesi denganku. sekarang? aku bahkan baru menyadarinya. cinta yang dibalut rasa obsesi itu sangat mematikan.
"tapi aku pikir permintaan maafku tadi tidak penting. karena aku sadar, kamu terobsesi padaku" aku berhenti menangis dan melihatnya yang kini mengangkat kepalanya, menatapku tajam dan begitu lekat.
"apa si pelacur itu mengatakannya lagi?" aku sangat sakit hati mendengarnya memanggil ibu kesayangku dipanggil tidak pantas seperti itu. aku akan mengumpulkan tenaga untuk berteriak, memakinya, membentaknya, lalu menghantamnya. tapi aku sadar, sekarang aku diikat.
"APA MAKSUDMU PELACUR?!"
jadi, aku hanya bisa berteriak dengan tenaga yang ada saja. tidak peduli dengannya yang mungkin akan bermain tangan padaku atau akan beradu mulut.
"ibumu itu sangat aneh! harusnya dia senang ada orang yang menyukai dan melindungi anaknya dalam situasi apapun! tapi kenapa dia menikahkanmu dengan orang lain?! dasar bodoh, sialan" emosiku sudah di puncaknya.
"AKU TIDAK MENYESAL BUNDA MENIKAHKANKU DENGAN HARUTO! DIA BAHKAN LEBIH BAIK DARIPADA DIRIMU! DIA JUGA SELALU MEMBUATKU GOYAH, MENGALAHKAN KENYAMANAN YANG KAMU BERIKAN PADAKU!"
PLAK!
PLAK!
PLAK!
aku mungkin tidak akan sempat mengungkapkan ini kepada bunda. tapi terima kasih untuk tamparan dan bentakkan yang tiap kali bunda berikan padaku, membuatku harus membuka mata sekali lagi, melihat siapa kanemoto yoshinori yang sebenarnya.
terima kasih saja, mungkin?
***
"jelaskan padaku, park jihoon" hyunsuk sudah tidak bisa mengerti lagi kepada wanita manis namun sangat susah dimengerti ini. alasan kenapa jihoon memintanya untuk berhenti mendekat padanya dan mereka harus menjauh. hyunsuk masih penasaran dengan semua alasan dari permintaan jihoon itu!
"aku malas" jihoon hendak pergi, namun hyunsuk menarik lengannya dan menekan lengan jihoon dengan erat, membuat jihoon meringis kesakitan.
"JELASKAN DULU!" jihoon menghela nafas kasar, dia ingin menangis sekarang. entahlah, mengingat kejadian ditempo hari, membuat hatinya sakit.
dengan mata yang berkaca-kaca, jihoon mulai berbicara walaupun nada suaranya pelan dan gugup. sementara hyunsuk, pria bermarga choi itu masih menatapnya lekat penuh rasa penasaran.
"kamu berciuman bersama mashiho. jadi dari pada aku mengganggu hubungan kalian, lebih baik menjauh darimu dan kalian akan terus akur" hyunsuk tidak percaya. jihoon melihat apa yang terjadi dimalam itu? hah, semua yang dilihat jihoon adalah salah!
"kamu salah, jihoon. apa yang kamu lihat waktu itu, semuanya salah paham!" teriak hyunsuk membentak jihoon yang sudahlah, dia menangis terisak-isak, sementara hyunsuk terus membentaknya.
"izinkan aku menceritakan semuanya padamu! sebenarnya malam itu mashiho datang masuk keruanganku karena ingin memberikan berkas ceritamu yang akan diterbitkan," hyunsuk menjeda ucapannya.
"tapi karena lantai ruanganku waktu itu basah karena baru saja di pel, ditambah mashiho yang berlari menuju meja kerjaku, jadinya mashiho terpleset dan aku berlari kearahnya untuk membantunya supaya tidak jatuh terpeleset kelantai"
"karena itulah, aku tidak sengaja menciumnya. setelah itu aku melepasnya dan meminta maaf padanya, dan sampai saat ini kami tidak berbicara lagi, karena dia pasti selalu teringat kejadian itu kalau melihatku" hyunsuk memeluk jihoon yang mengalihkan pandangannya kearah lain.
"jadi sekarang kamu puas dengan penjelasanku? aku tidak pernah menyukai mashiho, kecuali sebagai rekan kerja. dan aku selalu menyukaimu, park jihoon" bisik hyunsuk sambil mengeratkan pelukannya kepada jihoon.
"a-aku butuh waktu untuk memikirkan penjelasanmu dulu" jihoon melepas pelukan hyunsuk dan berjalan keluar dari toilet. ya, jadi sedari tadi mereka berada didalam toilet.
"baiklah. aku akan terus menunggumu kembali padaku, jihoon!" teriak hyunsuk ketika melihat jihoon yang hilang dari pintu.
"apa aku tidak layak mendapatkan kebahagiaan? memiliki jihoon untuk sebentar saja, kenapa begitu menyakitkan?" yoonbin yang sedari tadi menguping didalam satu bilik, sekarang berjalan keluar ketika hyunsuk keluar dari dalam toilet.
to be continue!
KAMU SEDANG MEMBACA
twenty heavy [✓]
Fanfictionmereka yang dipaksa menikah, menjalin hubungan tanpa rasa apapun, dan sering bertengkar karena hal-hal kecil. hingga pada akhirnya rasa baru yang sulit diungkapkan itu pun terjadi diantara mereka. bxb, harukyu % sukhoon﹙gs﹚ little mature content