junkyu sedang menyiapkan makan malam untuknya dan ya, haruto. tidak tahu apa yang dipikirkan olehnya, namun dia merasa harus mencoba untuk mencintai haruto.
dia tidak mungkin akan bertahan untuk terus bertengkar dengan haruto, kan? lagi pula dia juga tidak ingin hidupnya sia-sia melakukan pernikahan ini tanpa rasa cinta.
setidaknya belajar mencintai saja dahulu. dia memiliki yoshi yang akan terus ada disampingnya dan haruto yang walaupun menganggapnya ada atau tidak.
suara pintu terbuka membuat junkyu merapikan pakaiannya dan berjalan dengan cepat menuju pintu depan. dia melihat haruto yang melihatnya dingin.
junkyu dengan cepat meraih dasi haruto dan melepaskannya dari leher haruto. sementara haruto hanya melihatnya diam. apa yang baru saja dia lihat?
"aku sudah menyiapkan air hangat, cepatlah mandi" junkyu mengambil tas kerja haruto dan membawanya masuk kedalam kamar haruto.
haruto berpikir, apa sesuatu yang tidak dia tahu baru saja terjadi? kenapa junkyu yang biasanya sangat suka beradu mulut dengannya, kini menjadi lembut?
lagi pula untuk apa dia pikirkan? tidak ada gunanya, dia bahkan menikah dengan junkyu karena terpaksa dan tidak pernah mencintai junkyu, menghargai wanita itu saja tidak.
junkyu masuk kedalam kamar mandi haruto, mengambil handuk untuk haruto, dan mengecek suhu air di bathub. belum beberapa detik, haruto sudah berada didepan pintu kamar mandi.
mereka sangat canggung.
"m-mandilah sebelum airnya dingin" junkyu dengan cepat berjalan keluar dari kamar mandi haruto dan masuk kedalam kamarnya. apa yang dia pikirkan? apa dia sedang dikendalikan?
setelah haruto selesai mandi, dia langsung berjalan keluar menuju dapur. disana junkyu sudah duduk dengan tenang sambil melihat haruto dari kejauhan.
"ayo, makan malam bersama" ajak junkyu sedikit gugup, namun dia harus terlihat santai agar suasana tidak terasa canggung.
selama mereka makan diatas meja bersama, mereka sibuk dengan makanan. haruto bahkan tidak membuka pembicaraan, sementara junkyu bingung mencari topik pembicaraan.
"bagaimana kerjamu dikantor? apa semuanya baik-baik saja?" ini pertama kalinya dia bertanya seputar kegiatan suaminya di kantor. jika haruto menjawabnya ketus, dia harus berhenti.
"pekerjaanku berjalan baik" kemudian mereka kembali hening. haruto yang sedang fokus dengan makanannya teralihkan melihat tangan junkyu yang penuh bekas luka.
"apa masih terasa sakit?" haruto bertanya kepada junkyu dan dijawab senyum tipis dari wanita itu.
"sudah tidak apa-apa. lagi pula serpihan pecahan vas bunga itu tidak masuk sampai ked─"
"maafkan aku" junkyu tersipu malu, apa haruto baru saja meminta maaf padanya? tidak! dia pasti sedang berhalusi nasi. dia tidak boleh seperti ini, dia harus ingat yoshi!
"u-untuk apa?"
"masalah kemarin" haruto sudah selesai dengan makanannya. bukan. dia hanya ingin menghindari junkyu agar tidak membahayakan jantungnya. dia tidak boleh begini, tapi perlakuan junkyu padanya sangat lembut.
juga ketika melihat junkyu sedekat itu, membuatnya sadar junkyu sangat manis dan cantik. hatinya semakin merasa tidak aman, maka dari itu dia harus pergi dan melupakan perasaan aneh itu.
"t-tunggu!"
grep
junkyu memeluk haruto dari belakang dan membuat haruto berhenti ditempat, mematung tidak dapat bergerak. apalagi pelukkan junkyu sangat erat, dan wanita itu menyenderkan kepalanya di punggung haruto.
jantung keduanya berdetak sangat cepat. terutama junkyu, dia tidak bisa menetralisirkan aliran darahnya yang mendadak menghangat seketika setelah memeluk haruto seperti ini.
haruto berusaha bersikap biasa saja dan ingin melepas pelukkan junkyu yang dari belakang itu. namun dia tidak bisa bergerak sama sekali. kemudian junkyu dengan malu-malu mengucapkan sesuatu sambil berbisik.
"i-ngin tidur bersamaku?"
***
jihoon sedang bersiap-siap mengemaskan barang-barangnya yang berserakan di atas meja. sekarang hampir pukul sembilan malam, pasti semua karyawan sedang siap-siap pulang kerja.
jihoon menghela nafas panjang setelah pekerjaannya di bab terakhir sudah selesai. besok dia hanya perlu mempublikasikan cerita hasil imajinasinya di toko buku dan situs online.
dia berjalan dengan langkah lelah keluar dari ruangannya dan melewati lorong menuju tempat ruang tengah dimana itu adalah tempat bersantai semua karyawan di lantai tiga.
jihoon berjalan melewati ruang santai dan melihat ruangan hyunsuk. dia berjalan mendekat, mengintip melalui jendela pintu, dan berjalan mundur melihat yang terjadi didalam ruangan hyunsuk.
ya, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri hyunsuk yang sedang bercumbu dengan mashiho. dia sakit hati, padahal dia sangat menyukai hyunsuk. jihoon langsung berlari dengan cepat menuju lift dan menahan air matanya.
saat sudah sampai dilantai bawah, jihoon berlari menuju pintu keluar dengan kepala yang ditunduk, namun dia menabrak yoonbin yang sedang terburu-buru membawa kopi hangat untuk yedam.
jadilah kopi itu terlempar jatuh ke bawah lantai, untungnya tidak mengenai ujung baju mereka berdua. yoonbin melihat jihoon yang menundukkan kepala, langsung berjalan melewatinya.
"ji─"
"maaf, aku lelah sekali.. hiks" yoonbin mendengar isakkan kecil jihoon dan langsung menarik jihoon keluar dari kantor. mereka sekarang berada di taman didekat kantor.
dengan sekaleng soda di tangan masing-masing, akan membuat suasana menjadi sedikit nyaman. jihoon menyenderkan kepalanya di pundak yoonbin.
"apa kamu ada masalah?" tanya yoonbin pelan, membuat jihoon mengangguk sebagai jawaban. "ceritakan padaku, selagi aku masih disini" jihoon memukul lengan yoonbin.
"memangnya kamu akan pergi kemana?!" kali ini yoonbin terkejut melihat jihoon yang emosi. namun melihat jihoon seperti ini, sangat menggemaskan dimatanya.
"aku ingin kembali masuk kembali kerja kedalam kantor. jadi lebih baik kamu cerita sekarang, sebelum aku pergi" jihoon menghela nafas berat.
"aku membencinya, choi hyunsuk" yoonbin terkejut mendengar ucapan jihoon. apa dia baru saja melewatkan sesuatu yang sangat besar? bagaimana jalan cerita jihoon yang bisa tiba-tiba membenci hyunsuk begini?
"kenapa? bukankah kamu sangat menyukainya?" jihoon menggeleng dan mendecih.
"dia sangat jahat. lebih memilih mashiho dibanding diriku? apa dia buta? aku bahkan lebih manis dari pada mashiho!" ucap jihoon kesal membuat yoonbin kembali terkejut.
"kalau begitu apa yang akan kamu lakukan?" tanya yoonbin serius, dia tidak tega melihat jihoon orang yang dia suka disakiti seperti ini.
"bolehkan aku minta tolong padamu?"
"apapun. sebutkan saja" jihoon tersenyum manis dan mengecup bibir yoonbin. ekspresi yoonbin terkejut setengah mati, bibir kenyal dan manis itu menempel dengan bibirnya.
"mulai besok teruslah bersamaku" yoonbin tahu jihoon mabuk. kandungan minuman soda yang dia beli memiliki kandungan alkohol. tapi tidak apa-apa, dia yakin jihoon akan mengingat ucapannya.
"baiklah, aku mau"
to be continue!

KAMU SEDANG MEMBACA
twenty heavy [✓]
Fanfictionmereka yang dipaksa menikah, menjalin hubungan tanpa rasa apapun, dan sering bertengkar karena hal-hal kecil. hingga pada akhirnya rasa baru yang sulit diungkapkan itu pun terjadi diantara mereka. bxb, harukyu % sukhoon﹙gs﹚ little mature content