14

1K 132 0
                                    

haruto sedang menatap junkyu yang pingsan dan di letakkan diatas kasur. dia melihat banyaknya bekas tamparan dan bibirnya yang bengkak juga pucat. khawatir? tentu saja.

dia bahkan sangat ingin tahu siapa pelaku yang membuat istrinya jadi seperti ini? haruto meraih tangan junkyu dan mengelus puncak tangan junkyu, lalu mengecup singkat.

"tolong bangun.." ucap haruto lirih.

beberapa menit kemudian dia mendapat panggilan masuk dari doyoung. tanpa banyak bicara dia mengangkat panggilan itu dan mendapat informasi penting dari tangan kanannya.

"pelakunya bernama kanemoto yoshinori, bos. dia sudah melakukan kekerasan kepada istri bos. tadi saya sudah mengirimkan lima asisten untuk menuju ke rumahnya. data-data dirinya juga sudah kami rangkum serinci mungkin"

hanya itu yang dikatakan doyoung, membuat haruto merasa lega namun masih marah dan tidak bisa diam duduk menatap istrinya yang sedang pingsan begini.

haruto hendak pergi, namun disaat itu juga junkyu sadar, membuat haruto langsung membatalkan rencananya dan melihat keadaan sang istri yang terlihat sangat lelah dan tidak bertenaga.

"h-haru.." ucap junkyu dengan suara seraknya, mata bulatnya menatap haruto intens. "jangan sakiti yoshi, ya.." haruto yang mendengar ucapan junkyu mengerutkan dahi.

"dia pelaku dari semua ini! kamu sudah dilukai─" junkyu meletakkan jari telunjuknya tepat didepan bibir haruto. jujur saja junkyu sangat pusing mendengar suara apapun saat ini.

"aku tidak apa-apa. berjanjilah padaku untuk membiarkannya, aku yakin dia tidak akan mengulangi hal yang sama lagi" haruto menghela nafas kasar. dia menatap junkyu yang menatapnya lelah.

"apa karena dia kekasihmu jadi kamu membelanya? lalu aku ini─"

"aku egois dan aku minta maaf. tapi ini bukan masalah dia kekasihku atau tidak. karena aku sendiri tidak akan pernah melukainya, karena aku tau itu bisa membuatnya semakin menggila" ucap junkyu dengan pelan. haruto mengangguk menyetujui junkyu, walaupun dia sangat sakit hati sekarang.

ya, dia tahu junkyu masih menyimpan rasa untuk yoshi. dia bahkan tidak bisa melakukan apapun kecuali menuruti semua ucapan junkyu. karena disini, aturan yang mereka buat masih sangat berlaku.

"kalau begitu istirahat lah, aku akan meminta asistenku untuk tidak pergi ke rumah yoshi" junkyu mengangguk lemah dan mulai tidur. haruto menatap sendu wajah itu. padahal dia sering berpikir junkyu akan menjadi miliknya seutuhnya, namun untuk sekian kalinya dia salah.

***

hubungan hyunsuk dan jihoon kembali membaik, membuat satu kantor tempat kerja mereka menjadi bergossipan. kemarin jihoon bersama yoonbin, sekarang kenapa bersama hyunsuk?

sementara yoonbin, dia adalah pihak yang paling ditanya-tanya oleh para pegawai dikantor mereka. mulai dari alasan yoonbin tidak bersama jihoon sampai hubungan mereka itu sebenarnya apa?

jujur saja yoonbin sakit hati kian melihat hyunsuk yang bahagia bersama jihoon. bahkan dua pasangan dengan hubungan yang katanya sedang dalam masa 'pendekatan' itu sedari tadi menjadi pusat perhatian seluruh orang didalam kantor.

bahkan jisoo atasan mereka ikut bertanya-tanya. karena kemarin dia melihat yoonbin bersama jihoon, sekarang bersama hyunsuk. tapi yedam menjelaskan semuanya pada jisoo dan wanita itu mengerti.

dan sekarang, hyunsuk sedang berada didalam ruangan jihoon. dia melihat jihoon yang sedang sibuk menyalakan komputernya, juga tingkah jihoon yang sesekali menggemaskan.

"suk, kenapa melihatku seperti itu? apa ada yang salah dengan penampilanku?" hyunsuk yang sedari tadi melihat jihoon, kini sadar dan tersenyum tipis.

"tidak. hari ini kamu lebih cantik saja, dari pada kemarin" jihoon tersipu malu dan berusaha mengabaikan hyunsuk yang terus melihatnya dari depan.

"kenapa kamu tidak masuk kedalam ruanganmu? ini sudah hampir waktu jam kerja" hyunsuk menggeleng dan terus melihat jihoon. dirasa sedang dilema cinta, hyunsuk terlihat sangat aneh sekarang.

"aku lebih suka menghabiskan waktuku untuk melihatmu saja seperti ini" jihoon menepuk kepala hyunsuk dengan buku tebal, lalu memelototi hyunsuk kesal.

perlu diingat, jihoon tidak suka hal-hal seperti itu walaupun dia suka namun rasanya tidak terlalu nyaman untuk sekarang.

"pergi keruanganmu, sebelum aku marah!" hyunsuk dengan cepat keluar dari ruangan jihoon, tapi sebelum dia pergi, dia menghampiri jihoon yang sedang melihatnya kesal.

"besok kita libur kerja, mau berjalan-jalan bersamaku ke taman bermain?" setelah mengucapkan ajakkan itu, hati jihoon menghangat dan tanpa sadar kepalanya mengangguk.

"nanti makan siang bersama, ya!" final hyunsuk setelah itu dia keluar dari ruangan jihoon dengan perasaan bahagia.

namun beralih kepada jihoon, sekarang dia kembali mengingat hari kemarin. ya, tepat dimana dia mengajak yoonbin untuk menjadi teman baiknya.

"tapi aku rasa menjadi teman baik sangat menyakitkan," tatapan pria itu sangat dalam, membuatnya merasa kaku untuk bergerak. "karena sejauh ini aku sudah menyukaimu"

to be continue!

twenty heavy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang