Empat belas

29 7 12
                                    

Note yoroboon:

Wae : Kenapa
Gwenchana : Tidak apa-apa
Sajangnim : Direktur atau bos
Hyung / Oppa : Kakak
Jamkkanman : Sebentar
Nugu : Siapa
Joha : Suka atau bagus
Mianeyo / Mian : Maaf
Ani : Tidak
Khamsamida : Terimakasih
===========================================

Takdir terkadang lucu, bisa-bisanya menempatkanku berada di antaramu dan dia. --- Lee Hana.

***

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Doyoung akhirnya tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari yang ditunggu-tunggu oleh Doyoung akhirnya tiba. Hari Sabtu, jadwalnya mengunjungi rumah Johnny untuk menjenguk Clarissa yang baru saja melahirkan. Sebetulnya bukan hal itu yang spesial bagi Doyoung, melainkan hari ini dia dapat kembali bertemu dengan bodyguard cantiknya, siapa lagi kalau bukan Kara.

Sedari pagi Doyoung sudah terlihat tampan dengan pakaian santai. Kaos berwarna putih yang dilapisi hoodie berwarna hitam membalut tubuh tegapnya, sedangkan ke dua kakinya dibalut dengan celana berwarna krem. Penampilan Doyoung saat ini terlihat seperti anak usia remaja.

Karena hari ini Jungwoo juga ikut dengannya, Doyoung menyuruh Adiknya itu untuk bertemu di kantor saja, karena kebetulan ada beberapa berkas yang harus Doyoung ambil di kantor. Sedangkan si bodyguard cantiknya itu Doyoung suruh juga langsung datang ke kantor.

Kini Doyoung tengah menunggu kedatangan Jungwoo dan juga Kara. Waktu menunjukkan pukul sembilan pagi, sedangkan jadwal mereka berangkat ke rumah Johnny jam sepuluh pagi. Doyoung memang terlalu cepat datang, itu karena dirinya sangat bersemangat hari ini.

Alhasil, Doyoung hanya dapat menunggu sekitar satu jam lagi dengan mendengarkan musik yang dia putar untuk memecah keheningan di dalam ruangan kerjanya. Kalau dipikir-pikir, seorang gadis bernama Kara tersebut sudah berhasil membuat hidup Doyoung tidak tenang beberapa waktu belakangan ini.

Wajah cantik, mata indah dan senyuman manis Kara selalu hinggap dipikirkannya dan hal itu membuatnya merasa tidak fokus mengerjakan sesuatu. Sering melamun dan tersenyum-senyum sendiri adalah gejala awalnya.

"Sepertinya Hyung harus memeriksakan diri ke psikiater."

Doyoung tersentak lalu menoleh ke arah Jungwoo yang sudah duduk manis di sofa ruang kerja. Sejak kapan Adiknya itu datang? Mengapa dia tidak tahu?

Melihat Doyoung kembali melamun membuat Jungwoo menggeleng kepala lalu mengangkat bahu tidak acuh. Majalah fashion yang terletak pada meja di hadapannya saat ini lebih menarik ketimbang Doyoung yang tengah melamun berkepanjangan.

"Kamu kapan datang? Kenapa aku tidak tau?"

Jungwoo menurunkan majalah fashion yang tengah dia baca, lalu menatap Doyoung yang kini sudah duduk di hadapannya. Butuh waktu lima menit menanti Doyoung tersadar dari lamunan lelaki itu. Sebenarnya Jungwoo sedikit khawatir dengan kondisi Kakaknya itu yang suka melamun dan tersenyum-senyum sendiri. Doyoung tidak gila kan?

JUST KIM JUNGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang