Dua Puluh Satu

31 5 1
                                    

Note Yoroboon :
Eouma : Ibu
Andwae : Tidak atau jangan
Wae : Kenapa
Mian : maaf
Kajja : Ayo (untuk mengajak pergi)
Aniyo : tidak

=======================================

Aku mendekat, kamu menghindar. Aku menghindar, kamu mendekat. --- Kim Jungwoo.

***

Hana tersentak dari lamunan ketika Johnny menyodorkan secangkir teh hangat kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hana tersentak dari lamunan ketika Johnny menyodorkan secangkir teh hangat kepadanya. Hana menerima lalu menyeruput teh hangat tersebut dengan perlahan. Rasa nikmat menjalar menghangatkan tenggorokannya, mampu sedikit mengurangi rasa lelah sekaligus rasa shock yang dia rasakan.

Berbicara mengenai Doyoung dan Jungwoo, kedua lelaki itu sudah kembali tertidur di kamar masing-masing, setelah mereka berhasil membuat jantung Hana berhenti berdetak dan susah bernapas akibat pengakuan cinta keduanya.

"Bagaimana, sudah baikan?" tanya Johnny menatap Hana yang kembali menatap kosong permukaan cangkir yang ada di tangan gadis itu.

Johnny tahu, Hana pasti terkejut karena ulah dari kedua kakak beradik bermarga Kim tersebut. Setelah mengucapkan kata cinta yang tanpa disadari oleh Doyoung, lelaki itu kembali tidak sadarkan diri di dalam pelukan Hana. Untung saja Johnny cepat datang dan membawa lelaki itu kembali ke kamar.

"Maaf karena Doyoung dan Jungwoo sudah membuatmu repot." Johnny kembali berucap.

Hana menoleh ke arah Johnny. "Aniyo, aku sama sekali tidak merasa direpotkan, lagian ini salah satu perkejaanku juga untuk menjaga Tuan Doyoung."

Johnny mengangguk setuju dengan ucapan Hana lalu meletakkan cangkir teh miliknya ke atas meja. Lelaki itu menghela napas panjang dan hal itu menarik perhatian Hana.

"Doyoung... Lelaki itu benar-benar merepotkan," celetuk Johnny geleng-geleng kepala. "Tapi dia juga lelaki yang sering tersakiti."

Hana menaruh cangkir teh ke atas meja dan menatap Johnny, seakan gadis itu mempersilakan Johnny untuk bercerita. Helaan napas panjang dari Johnny kembali terdengar mengisi ruang tengah milik keluarga Kim.

"Ini kali kedua hati Doyoung hancur dan berakhir seperti ini, mabuk tidak jelas dan menyiksa diri sendiri." Johnny diam sejenak, seakan lelaki itu tengah mengumpulkan memorinya mengenai Doyoung. "Hal sama yang membuat Doyoung hancur, yaitu wanita."

"Hara. Wanita pertama yang menghancurkan hati Doyoung."

"Maksudmu?" sentak Hana mengerut tidak suka.

Jelas Hana tidak suka dengan ucapan Johnny barusan, karena lelaki itu seakan-akan menyalahkan Hara, padahal wanita itu sudah tiada.

Johnny mengangkat pandangan menatap gadis yang kini menatapnya dengan tajam. "Ah, mungkin kamu belum tahu. Sebelum kamu, Doyoung pernah memperkejakan seorang bodyguard wanita dan namanya Hara. Lee Hara."

JUST KIM JUNGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang