Bagian 10

1.6K 196 9
                                    

Jangan lupa komen dan vote juseyo gesss....

Hari ini tripell up,,,
Seneng nggak,,,seneng nggak...
Ya seneng lah masak enggak

.
.
.
.

Lelah iya,Shanaya lelah.
Bagaimana tidak dari pagi dia harus mengurus surat-surat kepindahan nya yang sempat tertunda sebelum nya.

Eh,disaat yang tidak tepat cobaan datang lagi kepadanya.

Gimana nggak dinamakan cobaan,kalau tiba-tiba saat dirinya hendak berjalan ke arah kelas nya yang bertujuan hendak mengistirahtkan bokong nya tertunda karna tangan nya tiba-tiba ditarik oleh seorang oknum yang bernama Arga.

"Sini dulu,".

Merasa kenal dengan suaranya Shanaya menoleh"Mau ngapain!".

Bukanya dijawab,tangan Shanya malah ditarik entah kemana oleh oknum Arga ini.

Shanaya bingung pada Arga"Arga jawab dulu mau kemana!".

"Ngikut aja udah,kagak bakal gue culik juga sih,"ungkap Arga kesal karna Shanaya yang mencoba protes.

"Ya jawab dulu atuh Arga yang kasep pisan".

Disaat bersamaan mereka sampe ke tempat tujuan Arga.
"Ngapain kesini,".
"Eh,kamu sakit".
"Wajah kamu kenapa".
Tanya Shanaya bertubi-tubi.

"Hmm"

"Ih,Arga beneran ini"tanpa sadar tangan Shanaya menyentuh garis wajah Arga yang sudah membiru.

Beberapa saat Shanaya hanya terdiam,sambil mengamati wajah Arga,melihat garis rahang Arga yang tegas,hidung mancung nya,dan jangan lupakan bibir nya yang sedikit menggoda.

Arga tersenyum tipis,bahkan sangat tipis"biasa aja liatin nya,gue tau gue kasep".

"Siapa bilang kasep"ujar nya.
"Gue".jawag Arga PD.

"Katanya kasep,tapi jomblo akut"sarkas Shanaya.

Arga menatap Shanaya."Lagi nunggu orang aja,dia nya nggak peka soalnya"guman nya lirih.

"Ha!"kata Shanaya mendekat ke Arga,karna jujur,ia hanya mendengar gumanan tidak jelas.

"Biarin.Penting kasep,dari pada anda. Tepos"ejek Arga.

"Yaakkk,kamu menghina ku ya"jawab nya marah,dia sadar kalau Arga sedang menggodanya.

"Biarin tepos,penting mulus,nggak kek kamu,G-U-L-A-J-A-W-A jelek"sarkas Shanaya.

"Biarin,penting manis,"imbuh Arga.

Arga semakin semangat menjahili Shanaya yang sudah mulai emosi."iya kan,bener kan,ngaku aja sih lu".

"Tau ah,mau balik ke kelas aja kalo gitu,Arga nyebelin"sambil berjalan menuju pintu.

Shanaya jengkel,bahkan sangat jengkel,shanaya itu tipikal sabar,dan lembut.

Tapi entah kemana kesabaran dan kelembutan itu hilang saat bersama oknum Arga seorang.

Tapi beda lagi dengan Agra yang menyukai hal itu,dia berpikir seolah Shanaya itu punya dua kepribadian.

.

Arga panik dong liat Shanaya mau balik,bisa-bisa rencananya gagal."Eh eh eh Shan,jangan gitu dong Shan".

"Pundungan amat lu Shan"imbuhnya lagi sambil berjalan cepat menuju Shanaya yang hendak pergi.

Dia berbalik"Apa katamu tadi"ucapnya sambil mendelik.

"Pundungan,ada yang salah dalam kata-kata ku!"ucapnya belagak bingung.

"Dah lak Ga,aku pundung beneran".

"Eh jangan dong Shan,tolongin gue dong,plissss,nanti gue beliin es krim mang Cecep deh"ucap nya melas.

"Exstra toping".

"Yeeee,gutuan aja baru mau nolongin,"sarkas Arga.

"Ya udah,nggak jadi".

"Eh eh eh,iya-iya EXSTRA TOPING"ucap Arga pasrah.

Tanpa Arga duga Shanaya langsung tersenyum heboh,sambil berjingkrak-jingkrak kecil"Hehehehe".

"Jangan senyum mulu lu,kering gusi lu entar"sarkas Arga.

"Biarin,kering punyaku bukan punyamu"tukas nya,lalu menggeret tangan  sang empu menuju ranjang dan menduduk kan nya.

Lalu dia berjalan menuju lemari tempat kotak P3K disimpan.

"Eh,lu mau ngapain segala ambil P3K".

"Ngobatin kamu lah"ucapnya sambil berjalan ke arah Arga.

"Ga usah,gue bukan mau minta tolong buat ngobatin luka gue"ucap nya.

Bingung,pastinga"Lah trus!".






Aaaa maaf ya ending nya part ini sedikit menggantung....

Kurang baik apa coba authoe triple up nih😀....

ArgaNantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang