Bagian 14

1.4K 184 10
                                    

Sesuai janji, double update:3

Happy Reading

.


.

"Yah, belakang Yah belakang!!"

"Mana sih?!"

"Deket pohon itu deket pohon!!"

"Lari, Yah!! Lari!! Sini!!"

"Ngapain joget-joget Bambang?!"

"Salah pencet, Jamal!!"

Beginilah suasana rumah Nanta malam ini. Ramai dengan teriakan dua orang laki-laki penuh kegeraman sebab main game online. Selalu seperti ini, mabar setiap sang Ayah pulang. Vando sendiri juga sebenarnya tidak jago-jago banget main game, hanya saja karena diajak oleh sang putra, ia akhirnya mengiyakan.

"Yah, tolongin dong!! Aa' diserbu ini!" Serunya pada Vando, "Vangshat!" Desisnya. Nyawanya tinggal sedikit, dan dia sedang meminta bantuan Ayahnya yang entah dimana keberadaannya sekarang.

"Kamu dimana, Cil?" Tanya Vando. Padahal aslinya si anak sedang duduk disampingnya.

"Deket pohon! Yang ada mobilnya!"

"Oke tunggu."

"Mati lo mati!!" Seru Nanta menggebu sembari menghentakkan kakinya dilantai beberapa kali. Geram.

"Tembak, Yah!!"

"Ayay Captain!"

"Tembak, Ayah!! Ngapain muter-muter disitu?!"

"Tombolnya susah, Ci, Bocill!!"

"Cepetan, Yah!! Aa' udah mau mati ini!"

"Mati gue mati!!" Gumam Nata berulang kali.

"Tenang aja, nyawa Ayah masih banyak. Ayah bakal selamatin kamu."

Namun yang terjadi selanjutnya justru berbanding terbalik. Mereka berakhir gugur dalam arena game. Membuat Nanta menjambak rambutnya frustasi. Sedangkan Vando justru tergelak. Mentertawakan kebodohannya dalam bermain game. Gagal sudah dinner ayam malam ini.

"Udah nggak pa-pa, nanti kita beli ayam sendiri aja." Kata Vando sembari merangkul bahu anaknya, lalu memberi tepukan beberapa kali disana.

"Ayah sih. Orang disuruh nembak kok malah muter-muter, joget-joget nggak jelas."

"Siapa suruh ngajak Ayah mabar? Udah ah, menang kalah itu hal biasa, Bro. Setidaknya kamu sudah ikut andil dalam permainan, meski jadi pemain yang kalah."

"Iya deh iya." Nanta pasrah sudah. Lebih baik dia menonton televisi saja.

Vando lantas mengambil ponselnya lagi yang berada dipangkuannya, memencet benda datar itu beberapa kali lalu bilang,

"Ayah udah transfer uangnya,"

"Kan baru seminggu yang lalu Ayah transfer. Kok transfer lagi?" Tanya Nanta tanpa menoleh. Fokus pada acara di televisi sambil mulut yang mengunyah cemilan.

ArgaNantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang