Happy reading 💕
"
Rumah lo yang mana?".
"Itu yang gerbang hitam"jawab Shanaya sambil menunjuk ke arah rumah yang gerbangnya bercat hitam.
"Suram amat rumah lo,ganti kek cat pink gitu"ucap Arga santai.
"Apanya yang diganti?".
Arga seketika menepuk jidat nya"noh warna rambut lo,rubah jadi pink".
"Ihhh,enggak ah,bagusan juga hitam alami kek gini".ujar Shanaya sambil memegang rambut hitamnya.
"Tauk lah Shan,bodo amat lah gua mah".
Capek arga tuh,Shanaya diajak ngobrol telmi banget.
Sementara sipelaku malah semakin bingung akan apa yang salah.
"Emang aku ngapain".
"Emang aku salah ya pingin rambut nya tetep keliatannya alami gitu".
"Kenapa siArga tiba-tiba bodo amat gitu".Sambil berjalan Shanaya terus berguman,dimana letak salah nya dia,yang mana malah membuat sosok lain disebelahnya mengumpat sekaligus tersenyum kecil.
Iya tersenyum kecil,sangat kecil,mungkin hanya hati nya sendiri yang tau kalau dia sedang tersenyum.
Lah author kog tau,kan author yang ngetik😂😂...
"Anjir lah,jadi bodoh tiba-tiba gua ngomong sama ni anak,tapi imut juga dia kalau lagi sok mikir begitu"pikir Arga.
Namun tanpa disadari Arga,ada sepasang mata yang mengawasi mereka dari belakang,ya walaupun dari mobil,orang itu sangat hafal bagaimana seorang Arga itu.
"Cihh,jam segini bukanya belajar malah kelayapan"ujar orang itu.
"Dasar biadap".
Umpat orang itu sambil memukul setir nya.
Setelah itu tiba-tiba dia tertawa,bukan tertawa,lebih tepat nya mengeluarkan smirk nya.
Lalu setelah itu dia menginjak gas nya.
Tepat mengarah ke dua orang yang sedang berjalan beriringan tersebut.
Karna pendengaran Arga lumayan sensitif, dia mendengar ada suara mobil yang lumayan kencang dari arah belakang nya.
Saat di menengok kebelang ternyata dia mengenali mobil itu.
Lalu dia mendesah berat,dia sudah tau apa yang akan terjadi.
Di pikir mobil itu masih jauh,dia hendak menyeret Shanaya ke pinggir jalan yang dirasa lebih aman.
Namun sayang nya takdir berkata lain,mobil itu menyerempet bahu kiri Arga yang membuat dia sedikit tertarik kedepan.
Namun naas nya karen spontan Shanaya menarik tangan Arga yang notabene nya sudah terseret mobil itu.
Karna Arga paham keadaan akan lebih parah bila Shanaya tetap ada memegang tangan nya,dia lebih memilih menggulingkan badan nya ke kanan sambil menarik wanitanya kedalam pelukan nya.
Walaupun dia sebenarnya tau itu berbahaya karna apa,dibagian kanan nya terdapat banyak material proyek bangunan.
Shanaya sempat syok beberapa saat,namun dia lekas sadar dan bediri dari tubuh Arga.
Ya mereka berguling ke arah meterial bangunan itu, dengan posisi akhir Shanaya menindih Arga.
Dia lantas berdiri lalu menolong Arga untuk duduk.
"Arga lo nggak papa kan,hey Arga lo bisa denger gue kan?"Shanaya sangat cemas wajah Arga memar karna mencium material-material kasar itu.
Matanya pun setengah terpejam,tapi dia masih sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ArgaNanta
FanfictionGelap dan Terang. Mungkin itu adalah kata yang pas untuk menggambarkan bagaimana kehidupan Arga dan Nanta. Arga si malam yang gelap dan sunyi. Dan Nanta si pagi yang cerah dan ramai. Disini kita akan belajar dari keduanya. Bagaimana Arga yang beru...