Bagian 20

1.4K 139 10
                                    

happy reading
.
.
.


**

Malam semakin larut tapi entah mengapa Arga sulit sekali untuk tidur.Bahkan Arga sudah bergonta-ganti posisi hanya agar bisa tidur.

Dari mulai kaki diatas, kaki dibawah, tidur disofa, tidur dilantai, tapi akhirnya nihil.

Merasa putus asa karna tidak juga berhasil tidur akhirnya arga memutuskan kekamar mandi,mungkin berendam dibathup bisa bikin ngantuk batin nya.

"berdiri kamu Arga,berdiri!".Teriak abraham dipintu kamar mandi.

Karna merasa tak ada pergerakan sama sekali akhirnya Abraham turun tangan, ditarik tangan Arga yang posisinya menggantung dibathup itu dengan kasar, sampai Arga yang belum sepenuhnya bangun itu sedikit linglung karna ulah sang Ayah.

"kenapa yah?ada apa? Apa lagi salah Arga?. Arga kebingungan mengapa sang Ayah tiba-tiba marah, seingatnya dia tidak membuat kesalahan lagi.

"mau apa kamu tidur disini hahh, mau cari penyakit?, dasar anak gak tau diuntung, kelayapan terus, nilai kamu turun terus mau jadi apa kamu, tugas yang ayah berikan kemarin mana, manaaa hah jawabb? " .Bentak Abraham kepada Arga sambil mencengkram kerah leher Arga.

Tidak berhenti sampai disitu merasa tidak ada jawaban dari sang putra, Abraham membenturkan kepala sang putra ke pinggiran bathup beberapa kali,Arga hanya bisa meringis sambil memohon ampun kepada sang ayah.

"kalau ditanya dijawab, jangan hanya bisa ngomong ampun-ampun saja, saya tidak butuh kata ampun dari kamu".tukas Abraham marah.

"maaf yah, tugas dari ayah sudah ku kerjakan yah, maaf sakit yahh sakitt".Teriak Arga karna sang ayah menjambak rambutnya.

"dibilangin malah menjawab, mau jadi apa kamu menjawab terus hahh? ".

Plakk, pplak,plak

Abraham menampar pipi Arga sampai sobek dan berdarah karna menjawab, tidak hanya itu dari kepalanya juga sekarang muncul rembesan darah karna sang Ayah tadi juga membenturkanya ke lantai.

Duagh, duagh

Arga memohon disela rintihannya,"ayah stop, maaf yah"

Duagh,duagh

"Ayah, Arga mohon.."  Mohonnya pada sang Ayah dengan sangat amat.

Namun seakan tuli, Abraham tetap menghajarnya tiada ampun.

Duahggg

"Ayah!!!!"

"sialan,mimpi sialan".

Arga membuka matanya cepat. Napasnya terengah, dadanya naik turun dengan keringat dingin membasahi dahinya. Mimpi buruk.

Menangkup wajahnya, Arga berusaha menenangkan diri.

"Aku cuma pengen tidur, Tuhan. Tapi kenapa susah banget. Tidur nyenyak tanpa mimpi buruk lagi." Ucapnya dalam.

ArgaNantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang