BULLYING?

3 4 0
                                    

Sekian lama Riska dan Serly memilih handphone akhirnya mereka membeli 1 buah handphone yang sama kaya milik Serly yang harganya 50 JUTA!!!! BERJENIS IPHONE 15 PRO MAX!

POV Riska
"Nyesel deh kasi tau Serly kalau aku gada hp" (ucap ku dalam hati dengan wajah cemberut)
"Ehh kamu kenapa cemberut ,kan udah ada handphone sama kaya aku lagi!!" (Ucap Serly)
"Iya iya Makasih sebelumnya tapiiii, masalah nya harga nya bukan maen" (Ucap ku dengan wajah senyum terpaksa)
"Itu mah murah, jadi santai aja!!" (Ucap Serly dengan santai)
"Oke kali ini aku akui kalau kau Sultan" (Ucap ku)
"Iya donk!, Ya udah aku mo balik dan nomor udah di pasang semua, tuh tinggal di pakai aja" (Ucap Serly)
"I-iya.." (ucap ku)
"Maaf aku gk bisa ngantar kamu" (Ucap Serly Dengan wajah sedih)
"Gpp aku bisa pulang sendiri kan Deket aja" (Ucap ku)
"Ya sudah papay sama ketemu esok!!" (Ucap Serly)
"Dah" (Ucap ku sambil melambaikan tangan)
"Haduh ser ser aneh aneh aja kamu ini, ya sudah lah udah di beli juga kan sayang kalau gak di pake" (Ucap ku)

POV Senja
"Nih oleh oleh nya cepat cerita!" (Ucap Sinta maksa)
"Gak, sudah sana ke kamar mu" (Ucap ku sambil berbaring)
"Gak!" (Ucap Sinta)
"Balik gak?" (Ucap ku)
"GAK!" (Ucap Sinta teriak)
"Huft ya sudah" (Ucap ku terpaksa)
"Yes!" (Ucap Sinta dengan girang)
"Jadi gini, liat memar di tangan Kaka ini kan?" (Tanya ku ke Sinta)
"Iya terus?" (Ucap Sinta)
"Ini gara gara Riska (ucap ku)
"Terus? (Ucap Sinta)
(Tiba tiba mulut ku reflek)
" Ntah dari mana Kaka tertarik sama dia, dia juga sempat tanggung jawab wajah Takut nya yang lucu ,dia orang nya pemalu dan tangan nya yang halus" (Ucap ku dengan tersenyum)
"Dan beberapa hari ini Kaka merasa tidak enak hati ke dia, karna kejadian waktu itu" (ucap Dengan wajah datar)
"Kejadian apa?" (Tanya Sinta)
"Kejadian kakak kecan sama Melani, dia di permalukan sama Melani Dengan yang gak benar, tapi Kaka gk bisa cegah dan gak bisa bela dia" (Ucap ku)
"Kenapa Kaka gak cegah?" (Tanya Sinta)
"Karna Kaka gak mau jauh dari dia, Kaka cuman gak mau di kirim ke luar negri sama papah" (ucap ku)
"Papah lagi , Papah lagi" (Ucap Sinta)
"Sudah kan?" (Tanya ku)
"Iya, yang sabar ya kak pasti akan indah pada waktunya" (ujar Sinta sambil memukul pundak ku)
"Dah Sinta mau ke kamar " (Ucap Sinta)
(Buka pintu dan keluar)
"(Wajah ku tersenyum)"

POV Riska
"Ini nomor nya Serly tapi ini nomor nya siapa?" (Ucap ku)
"Coba VC deh" (Ucap ku)
"(Memencet tombol vc)

POV Senja
"(Suara telfon)"
"Siapa sih" (ucap ku)
"(Melihat Nomor)"
"Siapa nih?" (Ucap ku)
"(Mengangkat telfon)"

POV Riska
"Ehhh di angkat" (Ucap ku dalam hati dengan wajah kaget)
"Siapa ya, nelfon di jam orang tidur?" (Ucap Senja)
"S-senja!!?" (Ucap ku dalam hati )

POV Senja
"RISKA?!" (Ucap ku dalam hati)
"E-ehh anu maaf ganggu, gua matiin ya maaf maaf!!" (Ucap Riska ketakutan)
"Tunggu!"(ucap ku)
"Kenapa?" (Ucap Riska)
"Dapat Nomor gua dari mana?" (Ucap ku dengan tatapan tajam)
"Darii ituu, darii" (Ucap Riska gugup)
"Maling ya?" (Ucap ku)
"IH ENGGAK!! LU NYA JANGAN NATAP GITU GUA JADI TAKUT!!" (Ucap Riska dengan teriak)
"Gak usah teriak bisa?" (Ucap ku)
"Maaf" (ucap Riska)
"Dari mana dapat nomor gua?" (Tanya ku)
"Tadi aku sama Serly abis beli hp terus pas di cek ada nomor yang gak di kenal jadi ku telfon aja deh sekalian tau muka nya, tapi ternyata Lo" (ucap Riska menghadap ke bawah)

POV Riska
"Kenapa harus Senja" (Ucap ku dalam hati)
"Lain kali nelfon liat waktu ganggu Banget lo!, mana suara Lo cempreng" (Ucap senja)
"Apa lu bilang? Cempreng? Gak jelas Lo!!" (Ucap ku)
"Yang gk jelas itu Lo , nelfon malam malam" (Ucap senja)
"Dah lah males debat sama lu gak kelar kelar" (ucap ku)
"(Mematikan telfon)"

POV Senja
"Aneh" (Ucap ku)

Malam yang memalukan,Bisa bisa nya Riska nelpon Senja hiks, dan Riska jadi malu untuk bertemu dengan Senja.

POV Riska
"Serly!!!!!!!" (Ucap ku sambil memeluk Serly)
"Ehhh kenapa, ada masalah" (Ucap Serly )
"Pasti kamu kan yang taro Nomor Senja di hp ku" (ucap ku sambil menatap Serly)
"Maaf maaf ya biar kamu nya enak, gak cari cari nomor nya dia lagi" (Ucap Serly dengan santai)
"Tapi aku kira siapa, jadi tadi malam aku VC dia:)" (Ucap ku dengan tersenyum paksa)
"WHAT!!!" (Ucap Serly sekaligus tertawa)
"Suttt , itu siapa??" (Tanya ku sambil menunjuk orang itu)
"Owhh itu namanya Ana dia anak pendiem dia juga malu kalau mau kenalan , dia Kemaren izin 2 Minggu karna ke luar kota" (ucap Serly)
"Owhh , ser samperin yok!" (Ucap ku)
"Ayok, tapi dia lumayan cuek loh" (ucap Serly)
"Gampang itu , ayo ayo" (ucap ku sambil menarik Serly)

"Hai Ana kenalin aku Riska" (Ucap ku sambil memberi tangan)
"(Ana melihat tangan)
"Oh hai" (Ucap ana
"Kan udah ku bilang dia cuek" (ucap Serly berbisik)
"Aku gk akan nyerah" (Ucap ku berbisik)
"Ana mau berteman gak??" (Tanya ku ke ana)
"Gak usah sok akrab, gua gak butuh
teman" (Ucap ana dan meninggalkan Riska dan Serly)
"Kan udah ku bilang , dia itu cuek banget" (Ucap Serly)
"Tapi kalau dia gitu terus bisa bisa dia nanti gk bisa dapat teman" (ucap ku )
"Ke luar yok" (ajak Serly)
"Ayo" (Ucap ku)

POV Orang ke 3
"Ehh gua dengar senja berangkat Bareng adek kelas loh" (ucap orang)
"Hah serius?, Kemaren sama Riska, terus sama Melani terus sama adek kelas lagi parah sih si Senja" (Ucap orang)
"Iya gua jadi ilfil nih" (Ucap orang')
"Haduh gosip apa lagi ini!!" (Ucap Serly)
"Udah gosah di dengerin anggap aja mereka gk Ngomong" (Ucap ku)

POV Serly
"Ris RIS lihat!!" (Ucap ku sambil memukul Riska)
"Hah apa?" (Ucap Riska)
"Lihat deh" (ucap ku sambil menunjuk)
"Itu bukan nya senja" (Ucap ku)
"Dia sama siapa tuh, kelihatan deket banget" (Ucap ku)
"Riska Lo dengerin aku gk sih" (ucap ku)
"Riska?!" (Ucap ku yang tersadar Riska gak ada di samping ku)
"Duhh Riska mana lagi!" (Ucap ku dengan wajah panik)

POV Riska
"Untung Senja gak lihat aku ,kalau lihat bisa bisa di tanya tanya tuh!!" (Ucap ku)
"Udah pergi gak sih orang nya" (ucap ku Sambil mengintip)
"Okey bagus orang nya sudah gak ada, untung aja" (ucap ku dengan legah)
"Untung apa??" (Ucap senja)
"(Menghadap ke belakang)"
"Hah?, Sejak kapan Lo di sini" (ucap ku dengan wajah kaget)
"Sejak Lo bilang ( udah pergi gk sih orang nya)" (ucap senja)
"Ohhhh, ngapain Lo di sini mau deketin gua ya?, Ihhh cari kesempatan dalam kesempitan lu!" (Ucap ku dengan wajah ngejek)
"Dih geer lu ,gua di sini karna mau ke WC yang harus ku tanya lu ngapain di depan pintu WC cowo!" (Ucap senja sambil menatap dan memegang kepala Ku)
"Apaan si lu , kata nya mau ke WC sana masuk!" (Ucap ku)
"Hmm" (Ucap senja)
"(Senja masuk ke dalam WC)"
"Lebih baik aku ke kelas!" (Ucap Ku)

Tiba tiba Riska melihat ada 3 cewe dan 1 adek kelas yang di pukuli.

"I-itu bukan nya Geng nya Melani terus itu bukan nya adkel yang bereng Senja ya?" (Ucap ku dalam hati)
"Gak bisa di biarin nih" (Ucap ku )
"WOI!! MELANI" (Teriak ku)
"(Lari menuju Melani)"
"Ayo bangun, pelan pelan" (ucap ku)
"Iya kak" (Ucap Sinta)
"Maksud mu apaan, dia baru masuk sekolah udah lu bully aja?, Kalah saing apa gimana?" (Ucap ku)
"Berani Lo sama gua??" (Ucap Melani)
"Siapa takut??" (Ucap ku)
"Kak sudah jangan kelahi" (Ucap Sinta)
"Pergi gak kalian? Atau gua panggil satpam buat laporin kalian ke BK!!" (Ucap ku)
"Udah berani ngancam gua ternyata, ayo girls cabut" (Ucap Melani)
"Dek ayo duduk dulu" (ucap ku)
"Rambut mu jadi berantakan" (sambil memegang rambut Sinta)
"Tangan dan kakimu juga luka , kita ke UKS yok biar bisa di obati" (ucap ku)
"Gak usah kak, nanti sembuh sendiri juga kok" (Ucap Sinta)
"Yang beginian gak bisa sembuh sendiri, ini harus pakai obat" (Ucap ku)
"Makasih ya kak , sudah mau bantu saya" (Ucap Sinta)
"Sama sama, kalau kita lihat yang gak adil di lingkungan kita kita harus merubah itu jadi keadilann orang jahat harus di hukum , betul bukan?" (Ucap ku)
"Betul kak" (Ucap Sinta)
"Makasih banyak ya kak" (ucap Sinta sambil memeluk ku)
"Ayo ke UKS" (ucap ku)
"Ayo" (ucap Sinta)

RISEN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang