BERKUMPUL

2 2 0
                                    

POV Riska
"Hih tuh anak aneh juga ternyata"(Ucap ku dalam hati)
"(Aku membuka kulkas)"
"(Mengambil nugget)"
"(Menyalakan kompor)"
"Masak yang enak!!" (Teriak senja)
"Iyee" (ucap ku)
"(Memasukan nugget ke minyak panas)"
"Piring mana piring" (Ucap ku dalam hati)

Tiba tiba Riska tidak sengaja menyenggol panci Yang di pakai buat goreng nugget, yang mengakibatkan tangan nya kena panci panas, kalian tau lah kena panci panas gimana

"Auuuu!!" (Teriak Riska)

Tiba-tiba saja langsung lari ke dapur untuk melihat Riska, Senja kaget karna melihat tangan ku yang sedikit ngelepuh dan dia langsung membasuh tangan Riska dengan air agar tidak merembet.

Mulai dari sini Riska merasa, kalau dia telah jatuh cinta kepada orang yang tepat, Riska berpikir kenapa senja sangat perhatian kepada nya padahal dia selalu melawan senja.

Begitu pula Senja Senja sangat khawatir kepada Riska dia tidak ingin terjadi apa apa kepada Riska , tapi senja belum menyadari kalau dia telah jatuh cinta.

"Lain kali hati hati" ucap senja sambil mengobati tangan Riska.

"Iya, tadi gua GK sengaja kesengol panci panas" ucap Riska sambil menahan sakit

"Oh iya panci!, senja kompor nya tolong matiin" Ucap Riska dengan wajah panik

Senja pun bergegas, mematikan kompor agar nugget tidak terlalu gosong tapi sayang sekali nugget nya gosong.

"Lu masak nugget aja gosong, gak bisa masak lu ya" ucap senja dengan tangan di pinggang.

Riska pun tertawa karna melihat tingkah senja yang jarang dia lakukan , dia betul betul berbeda.

"Kenapa lu ketawa?" Tanya senja dengan menatap tajam Riska

"Gpp kok , oh iya bisa tolong ambilkan nugget nya gak? Kan sayang kalau di buang apa lagi banyak lebih baik di makan!" Ucap Riska sambil berdiri dari duduk nya.

"Hmm"

Senja langsung menyaring dan menaruh nugget ke piring senja tak lupa juga memberi hiasan biar sedikit kelihatan enak walau rasa sudah ketebak.

"Makasih Senja , tumben lu baik sama gua , gak gak gua bercanda lu baik kok sama gua" Ucap Riska sambil memegang tangan nya yang di perban.

"Ya walau, gosong gpp lah sedikit di hias biar kelihatan bagus" ucap senja sambil mengelus kepala Riska.

Wajah Riska tersenyum, karna dia baru pertama kali kepala nya di Elus oleh cowok , Mimin juga mau sih tapi gk ada yang mau!

"Ayo ke ruang tamu , nanti gua panggil Sinta Serly sama Ana biar makan Bareng"

"Hmm"

Tak di sangka Ternyata di ruang tamu telah ada 3 cowo dan 3 cewe yang sedang menunggu mereka.

"Nanti taro aja di meja piring nya" Ucap Riska ke Senja.

"Piring apa Ris?" Tanya Ana

"Kalian , kalian udah dari tadi di sini?" Ucap Riska yang gugup dengan wajah kaget.

"Dari tadi, sejak lu duduk di dapur dan Senja lagi di depan kompor" Ucap Serly dengan PD

"Senja, tunduk sebentar!" Ucap Riska berbisik ke Senja

Senja hanya mendengar bisikan Riska dan dia menuruti apa kata Riska.

"Senja , gua takut kalau mereka lihat lu ngelus kepala gua, nanti kalau mereka sebar satu sekolah gimana , ntar mereka kira kita ada hubungan terus Melani marah marah ke gua gimana? Gua GK mau ribut deh satu hari aja" Riska berbisik kepada senja dengan wajah ketakutan.

RISEN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang