BUKU LAMA 1

2 2 0
                                    

Okey jadi kembali lagi di chapter sekarang, mau kasi tau kalau cerita ini bukan jiplak atau apa ini adalah hasil murni dari karya ku dan pikiran ku.

Saat semua sudah pulang, Riska segera bergegas menyiapkan kasur buat teman teman nya yang menginap di rumah nya untuk semalam.

Tapi Riska merasa ada yang kurang, Riska berfikir mungkin teman nya akan lapar saat tengah malam, jadi dia langsung lari ke dapur untuk mengambil cemilan.

Tetapi saat di dapur Riska melihat, ada satu benda yang bukan milik nya, benda itu adalah buku yang sudah di tulis tulis oleh seseorang.

Mungkin ini milik salah satu dari  mereka , Riska langsung membawa cemilan dan buku itu ke kamar, karna Riska penasaran sebelum buka ia bertanya kepada Serly dan Ana dulu.

"Serly , Ana ke sini bentar deh ada yang mau aku tanyakan ke kalian" Ujar Riska sambil menaruh kota cemilan di meja.

"Tanya apa Ris?" Ucap Ana sambil menghampiri Riska.

"Lu tau ini buka punya siapa gak?, Tadi gua dapat di dapur buku nya kelihatan sudah di tulis tulis" ujar Riska sambil melihat sampul buku yang sedikit robek.

"Owhhh, gua gak tau lain punya gua, sebentar gua tanya ke Serly mungkin punya nya" ucap ana sambil melambaikan tangan ke Serly agar dia ke mari.

"Kenapa?" Tanya Serly dengan wajah kebingungan.

"Buku ini Punya mu?" ucap Riska sambil memberi lihat buku yang di tangan nya.

"Aku gk punya buku begitu, apa lagi robek begitu, tapi memang nya kamu dapat di mana?" Tanya Serly sambil melihat buku yang berada di tangan Riska

"Tadi aku dapat di dapur, Tapi kalian kan gada ke dapur yang ke dapur cuman Senja kalau gak salah" Ujar Riska sambil menatap Ana dan Serly.

"Coba tanya ke senja , mungkin punya nya yang ketinggalan, langsung Vc aja biar dia lihat buku nya" ucap Serly dengan wajah serius nya.

Riska pun bergegas nelfon Senja di teras , tapi Riska berfikir dan mengingat kejadian tadi di saat Senja ke dapur dia tidak membawa buku apa apa tapi karna Riska ingin tau itu buku milik siapa dia tetap menelfon Senja.

"Kak , Aku senang banget deh Mamah dan Papah mau mencoba percaya sama kita, ya walau papah belum pasti mutusin hubungan kerja sama Cewe yang kijil tuh yang nempel terus sama , terus papah udah janji ke Kaka gak bakal kirim Kaka ke luar negri!" Ucap Sinta dengan senang dan sambil menatap Kaka nya yang duduk di sofa diam mematung.

"Kaka dengarin aku gak sih!, Ini berita yang betul betul betul bikin aku senang masa Kaka gak senang sih!" Teriak Sinta sambil menyanperi Kaka mya yang berada duduk di sofa.

"Kak, Kaka Ternyata liatin hp Mulu, memang ada apa?, Ada kabar buruk?, Atau papah bilang bakal berubah pikiran gak jadi ke desa dan langsung kembali ke rumah sekarang juga?!" Ucap Sinta dengan wajah ketakutan dan memegang bahu Kaka nya.

"Gak usah banyak ngomong, sana masuk kamar !" Ucap Senja dengan Menatap tajam Sinta dan mengucapkan kata dengan nada tinggi.

Sinta langsung bergegas lari ke kamar karna dia ketakutan, karna dia tau kalau Kaka nya sudah marah bakal nya melebihi ekspektasi nya.

Di saat Sinta sudah masuk kamar, Senja pergi ke kamar dan mengganti baju nya setelah ganti baju dia pergi ke balkon kamar nya dia duduk santai dan di temani oleh hp milik nya sambil memandang langit malam.

Tiba tiba hp senja berdering di saat dia lagi menikmati langit malam, Senja pun langsung mengambil hp nya yang berada di meja di samping nya , dan ternyata Riska yang menelfon.

RISEN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang