Bab 14 - Menghangat

36 16 8
                                    

DIRGA

"Kak Syakira yang murid pindahan itu kan?"

"Vi kenal?"

Olivia menggeleng, "Enggak. Tau aja, anak di sekolah Vi sering cerita,"

"Kenal Ryan berarti?" terka gue.

"Sekelas Vi. Kata anak sekolah Vi, Bang Dirga dekat sama Kak Syakira?" tanya Olivia tanpa melihat gue, dia menatap lurus ke depan memperhatikan jalan yang lengang.

Gue jadi teringat akan perkataan Ryan sore tadi, sepertinya benar tentang gue dan Syakira yang menjadi bahan perbincangan di wilayah SMP.

Dan, bentar, tadi Olivia bilang kalau Radit cerita sama dia, iya kan? Soal apa? Radit menyukai gadis di sekolahnya sana dan sekarang pindah, yang dekat dengan gue?

Mungkin Olivia akan salah mengartikan tentang kedekatan gue dan Syakira. Berpikir kalau gue menyukai perempuan yang Radit sukai juga?

Rasanya gue ingin tertawa. Gue harus jelasin tentang rencana yang dipunya Radit, menjaga Syakira melalui gue sampai sekembalinya dia dari pertukaran pelajarnya?

"Bang?"

"Dekat gimana maksud, Vi?" tanya gue memastikan.

"Ya gitu,"

"Gitu gimana?"

"Bang Dirga ngeboncengin Kak Syakira, padahal orang-orang tau, yang bisa naik ke boncengan Bang Dirga cuma Kak Vania,"

Gue mengangguk setuju. Belakangan ini memang gue sering boncengin Syakira, bukan Vania. Bukan berarti selama ini gue gak mau ngeboncengin yang lain, cuma ya memang mereka gak mau minta tolong sama gue.

Gue gak sebaik itu untuk nawarin boncengan. Catat, kecuali Vania dan Syakira.

"Lalu?" tanya gue penasaran.

"Waktu di koridor, Bang Dirga pernah peluk Kak Syakira?"

Alih-alih memberikan yang gue mau, Olivia malah bertanya. Seolah memastikan cerita yang beredar.

Gue tertawa menanggapi pertanyaan Olivia. "Vi, itu gosip beneran ada?"

Olivia mengangguk yang bisa gue lihat lewat ekor mata. Pantas aja Karin langsung kasih gue peringatan waktu itu.

"Dan Vi percaya?"

"Gak benar, Bang?"

"Enggaklah,"

"Syukurlah," gumamnya dengan senyuman mengembang.

Gue gak salahkan, kalau bilang mengenai pertanyaan Olivia di meja makan tadi, ditujukan untuk gue dan Radit, juga Syakira?

Gue dan Olivia udah ada di ruang tamu rumah Syakira. Kata Mama Syakira, Syakira lagi diluar sama Ryan. Cuma ke minimarket depan, bentar lagi balik palingan.

"Ini diminum," ujar Mama Syakira membawa dua gelas berisi minuman untuk gue dan Olivia.

"Makasih Tante,"

"Olimpiadenya kapan, Dirga?"

Sore tadi setelah Mama Syakira menyangka gue ini Axel, gue berkenalan sekadarnya. 'Saya Dirga, partner olimpiade Ra, Tante,' begitu kira-kira.

"Bulan depan, Tante,"

"Padahal Ra pernah ngomong ke tante gak mau ikut olimpiade lagi, capek katanya. Eh ternyata, masih aja. Pantesan, partnernya cakep kaya kamu gini,"

Gue tersenyum kikuk seraya menggaruk tengkuk belakang, "Saya yang ngajakin Ra tante," maksa, sih, lebih tepatnya.

"Gak apa-apa, kamu ajakin aja. Tante capek kalo liat Ra di rumah, berantem terus sama adiknya,"

Own Fault of Feeling || [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang