9 ⚜ Family ⚜

4.4K 362 3
                                    


"Pagi semua!" Sapa yangyang semangat, "Pagi juga sayang" Ujar doyoung lembut. "Loh, kok om-om kemarin masih ada di sini sih. Bun?!" Tanya yangyang dan langsung di hadiahi tatapan tajam dari doyoung.

"Heh! Om-om, udah bunda bilang dia bukan om-om. Umur kamu sama kun juga gak terlalu jauh paling cuma beda 4thn" Ucap doyoung santai tapi yangyang memilih acuh dan duduk di samping winter. "Terserah bunda aja deh" Ujar yangyang malas.

"Udah cepat di makan sarapannya nanti telat lagi" Titah doyoung dan yangyang hanya mengangguk "Yangyang" Panggil taeil.

"Ya?" Ucap yangyang di sela-sela makan nya "Pagi ini kamu di antar sama kun ya?" Ujar taeil dan berhasil membuat yangyang melotot tidak percaya mendengar taeil barusan. "Gak! Yangyang gak mau!" Tolak yangyang.

"Yangyang, hari ini daddy gak bisa ngantar kamu. Ayah cuma bisa ngantar winter aja karena kamu tau sendiri kan" Jelas taeil lembut bahkan selembut mungkin agar yangyang luluh "T-Tapi" Taeil tersenyum lembut, yangyang menghela napas. Dia kalah dari daddy nya karena jika taeil sudah berbicara atau tersenyum lembut seperti itu. Tidak ada yang bisa menolak nya, yah jadi mau tidak mau dia harus setuju.

"Terserah" Jawab yangyang malas, dia terlalu malas berdebat dengan daddy dan bunda nya karena ini masih pagi jadi dia malas. Kun yang melihat itu sedari tadi tersenyum di sela-sela makan nya, sepertinya ini keberuntungan nya.

Pagi itu mereka menikmati sarapan dengan nikmat kecuali yangyang, dia tidak menikmati sarapannya. Yah sepertinya hari ini yangyang akan mengalami badmood karena bunda ayah nya.

"Aku sudah selesai kalo begitu aku berangkat ya" Ucap yangyang malas, dia meninggalkan semua nya yang masih ada di meja makan dan menunggu kun di luar saja. "Haish, anak itu ya!" Ujar doyoung kesal.

"Bunda, aku duluan ya" Pamit kun untuk mengejar yangyang "Hati-hati!" Teriak doyoung. "Bunda" Panggil winter, doyoung menoleh. "Ya?" Jawab doyoung lembut, "Kenapa kun oppa manggil bunda juga sebutan bunda?" Tanya winter polos nya. "Nanti kamu juga akan tau kok sayang" Ucap taeil sambil mengusak surai winter.

Canggung, hanya itu yang di rasakan yangyang dan kun. Kun yang bingung mau mulai dari mana sedangkan yangyang hanya diam, dia terlalu malas untuk mengeluarkan suara untuk orang asing yang ada di sampingnya ini.

Kecanggungan terus menimpa mereka sampai akhirnya mereka berdua sampai di sekolah yangyang, kun memberhentikan mobilnya di depan gerbang. "Terimakasih karena sudah mengantarkan ku" Ujar yangyang malas, kun hanya mengangguk lalu tersenyum. "Pulang sekolah hyung jemput ya?" Tawar kun.

"Tidak usah, aku bisa pulang bersama renjun" Ucap yangyang sinis "Tapi bunda dan ayah menyuruh hyung mulai sekarang untuk mengantar jemput yangyang mulai sekarang" Jelas kun dan membuat yangyang melotot tak percaya.

"Apa-apaan itu?! Pasti om kan yang nyuruh ayah bunda?!" Ucap yangyang marah, kun menggeleng "Tidak, orang tua kamu yang nyuruh" Ujar kun lembut.

"Aku tidak mau! Terimakasih" Ujar yangyang sambil keluar dari mobilnya kun.

Brak!

Yangyang membanting pintu mobil kun dan membuat semua orang melihat ke arah nya bahkan kun juga kaget, yangyang meninggalkan kun dengan kesal ke arah kelas nya sepertinya hari ini dia akan mengalami badmood.

Kun yang melihat itu hanya bisa mengelus dada sabar, ini rencananya berarti dia harus sabar dalam menghadapi sikap yangyang lalu ia menjalankan mobilnya dan meninggalkan sekolah yangyang.

•••••••

"Huh! Apa-apaan ayah dan bunda? Kenapa mereka menyuruh dia sih?!" Gerutu yangyang sambil memasuki kelas nya. "Hei, ada apa dengan mu?" Tanya haechan yang sedari tadi melihat yangyang menggerutu kesal, yangyang duduk lalu menghadap ke arah teman-teman nya.

Family || {Jung Family} NCT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang