22. Memperkenalkan

126 24 19
                                    

Selamat Membaca...

*

*

*

*


* * * *
Suasana diliputi keheningan di ruang tamu keluarga Junkyu sore itu. Lia duduk di salah satu sofa dengan perasaan resah, matanya memandang tanpa berkedip ke arah Yunho yang tengah membaca hasil tes DNA. Tidak hanya Lia, namun Junkyu, Suho dan Jisoo juga tengah menunggu Yunho selesai membaca.

Yunho melipat kertas hasil tes DNA, pertanda bahwa dia telah selesai membaca. Tiba-tiba dia berdiri lalu berjalan mendekati Lia.

Lia menelan ludah gugup, perlahan dia ikut berdiri. Setelah Yunho sampai di hadapan Lia, secara tiba-tiba Yunho memeluk tubuh Lia erat sekali.

"Apa hasilnya, apakah Lia benar-benar anakmu?" tanya Jisoo, mewakili rasa penasaran Lia, Junkyu dan Suho.

"Benar. Lia adalah anakku yang telah hilang," ucap Yunho dengan suara sedikit serak. Lia menduga bahwa dia tengah menahan tangis.

"Wah... syukurlah. Akhirnya kamu menemukan putrimu Tuan Yunho," seru Suho senang.

Tubuh Lia menegang, dia merasa kesulitan untuk mengakui bahwa semua ini bukanlah mimpi belaka, bahwa dia akhirnya benar-benar bertemu ayah kandungnya, yang selama ini dia cari, yang selama ini dia rindukan tanpa tahu rupanya.

"Lia putriku... Lia putriku..." ucap Yunho parau.

"A-ayah..." lirih Lia, air matanya merebak mendengar panggilan dari Yunho yang terdengar penuh kasih. Rasa bahagia yang luar biasa membuncah di dadanya, seolah menyebar melalui pembuluh darah ke seluruh tubuhnya.

"Iya Lia, ini ayahmu."

Lia membalas pelukan ayahnya, dia terisak hebat. Lia hampir tidak percaya ini, dia benar-benar telah bertemu dengan ayah kandungnya.

Lia dan Yunho saling berpelukan dalam kurun waktu yang cukup lama. Saling menyalurkan kasih sayang dan kerinduan yang tidak dapat diungkapkan betapa besarnya.

"Tuan Yunho! Itu berarti Anda harus mengumumkan tentang putri Anda kepada para penyihir," ujar Suho setelah Lia dan Yunho melepas pelukan mereka.

Yunho mengangguk. "Kau benar. Junghwan pasti akan sangat senang mendengar hal ini. Suho, kumpulkan seluruh penyihir di wilayah ini secepatnya!"

"Baik, Tuanku!" sahut Suho.

Junkyu berjalan mendekati Lia. "Selamat Lia, akhirnya kamu ketemu sama ayah kamu."

Lia tersenyum. "Makasih ya Junkyu, ini juga berkat kamu. Andai aku gak pernah ketemu kamu, mungkin aku gak akan tau jati diriku dan siapa ayahku."

Setelah itu Lia memeluk Junkyu, untuk pertama kalinya. Hal itu tentu saja membuat Junkyu terkejut luar biasa sekaligus senang. Dengan segera dia membalas pelukan Lia, dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Jisoo tiba-tiba berdehem amat keras, membuat Junkyu dan Lia tersentak kaget lalu saling menjauhkan diri. Mereka lupa jika ada para orang tua di sini. Yunho dan Suho terkekeh.

"Dasar anak muda," ucap Yunho.

Wajah Lia merah padam, begitu juga dengan Junkyu. Sungguh mereka sangat malu.

"Ayo, Lia! Kita pergi ke rumah Ayah, kamu harus bertemu dengan penyihir lainnya," ucap Yunho.

Lia mengangguk, dia berjalan mengikuti Yunho menuju mobil milik Yunho yang terparkir di halaman. Seorang supir bertubuh tinggi keluar dari mobil kemudian membukakan pintu untuk Yunho dan Lia.

Love Curse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang