Satu tahun kemudian. Ujian kelulusan sudah selesai, kini giliran menunggu hasil lulus atau tidak nya.
"Aku dikasih amanah dari mama, ini buat kamu katanya." ujar Heeseung memberikan sebuah cincin perak.
Membuat Soojin terdiam di tempatnya. "Dari mama? yang bener aja kamu?"
"Bener by, nih kalo gak percaya aku telfon mama sekarang juga."
Heeseung mengambil ponsel. Memanggil vidio mamanya yang sedang ada di kantor. "Iya, nak? ada apa?"
"Ma, ini cincin dari mama buat Soojin kan?"
Sowon dari sana mengangguk, "Iya dong! udah kamu kasihin belum?!"
"Udah.. tapi biasalah gak percaya gitu jadi aku telfon mama."
"Kasihin sekarang! itung itung buat kamu belajar lamaran sama mantu mama."
Soojin terkekeh pelan. Dia masih diam mendengarkan perbincangan anak dan ibu, tanpa turut serta di depan layar.
"Oke. Aku anggep ini lamaran asli." Heeseung mematikan telfonnya dan beralih lagi pada pacarnya.
"Udah... percaya belum?"
Dengan kekehan kecil gadis itu mengangguk. "Udah."
"Mau enggak?"
"Apaan?"
Heeseung mengambil napas dalam dalam. "Jadi tunangan aku, tunangan Lee Heeseung seorang."
"Kita belum lulusan ya!"
Soojin memukul lengan lelaki itu pelan. Biasa, karena salting saja. Tidak ada unsur lain.
"Ya gapapa dong?? ujian udah selese ini, tinggal nunggu aja."
Ada jeda satu menit. Sampai akhirnya Heeseung berlutut di depan gadisnya. "Kamu mau kan jadi masa depan aku?"
Sekarang Soojin panik. Masih di depan kelas tuh mereka jadi rada malu juga. Kan banyak orang.
"Heh berdiri!"
"Enggak. Jawab dulu, mau atau iya??"
Sontak si gadis mengerling malas. "Sama aja tuh gak ada bedanya."
Dan Heeseung nya masih aja kekeuh buat dapat jawaban dari si pacar. "Mau atau iya, by?"
Helaan napas terdengar dari mulut Soojin. "Iya, mau."
Detik selanjutnya terdengar riuhan ramai dari dalam kelas. Ternyata teman teman Soojin mengintip.
Mana ada Sungchan cs juga. Beuh! tambah ramai guys.
"YAAMPUN BELUM JUGA LULUS LO BANG, BANG! GUE JADI UWUPHOBIA NIH!"
"YANG UDAH DAPET LAMPU IJO MAH GAS TEROS JAN KONDOR, YE GAK BANG??"
"GUE MAU JUGA TAPI MENGINGAT OTAK PERLU DIASAH LAGI JADI KUDU DITUNDA ENAM TAUN."
Heeseung memakaikan cincin perak itu di jari Soojin dan pastinya mengabaikan sorakan dari Guanlin, Beomgyu dan Ryujin.
"Mau peluk?" tawar Soojin melihat lelakinya hanya diam. Tidak lupa juga merentangkan tangan lebar lebar.
Tanpa berucap Heeseung masuk dalam pelukan itu. Membenamkan wajah di bahu gadisnya.
"ARRGGHHHHHH GUE MAU!!"
---
jgn pada kaget, karna cerita ini bakal end besok lusa. btw kubikin sad ending seru juga kayanya, hemm.