BAB 71 [Memenuhi Undangan]

86 12 0
                                    

Assalamualaikum 💜

Hallow!
Selamat datang di cerita AKI.

Maaf kalau masih ada banyak sekali kekurangan baik dari kosah kata, penempatan tanda baca, dan lainnya.
Silakan tegur saya jika di rasa ada yang tak sesuai 💜

Selamat menikmati! Semoga suka!

______________________________________

Gimana kalau seandainya Azmi mengulang yang lalu?

Naima

****

Happy Reading💜✨

****

Dua minggu berlalu. Zia, anak itu sudah lebih baikan, hanya saja pelipisnya yang waktu itu robek saat kecelakaan masih belum sembuh total, namun syukurnya tidak ada hal serius yang terjadi pada anak itu.

"Sudah siap, Za?" Tanya Raihanun di ambang pintu kamar putrinya.

Aiza menoleh ke arah pintu, menatap Raihanum."Udah, Mmi, ini tinggal rapikan jilbab Zia aja," katanya yang tengah merapikan jilbab anaknya.

"Yaudah, Ummi tunggu di bawah ya, yang lain juga udah siap."

"Iya, Mmi. Sebentar lagi Aiza nyusul ke bawah," balasnya yang diangguki Raihanun.

"Oke! Udah selesai, Nak. Maa syaa Allah anak Bunda kok bisa cantik sekali sih, hm?" Puji Aiza sembari menoel dagu anaknya.

"Karena Bunda juga cantik. Iya, kan?"

Sudut-sudut bibir Aiza tertarik saat mendengar jawaban putrinya. "Ck! Bisa aja jawabnya, Nak. Sekarang kita turun yuk! Udah ditungguin tuh sama Uti, sama Abi, Ummi, Mas Idan, sama Mbak Rara." Ajak Aiza pada putrinya.

"Ayok Bunda!"

Sebelum turun Aiza kembali mematut penampilannya dari pantulan cermin besar yang ada di kamarnya. Gamis warna biru muda dengan jilbab senada tampak pas di tubuhnya. Pagi ini rencananya Aiza dan keluarga kecilnya mau menghadiri undangan dalam rangka tasyakuran rumah baru Azmi.

"Abi ayok kita berangkat!" seru gadis kecil itu dengan penuh semangat yang sudah sampai di halaman rumah.

"Waduh-waduh, Maa syaa Allah anak siapa sih ini, kok cantik sekali ya?" Goda Mira saat Zia sampai di halaman rumah.

"Anaknya Bunda, Papa, Abi sama Ummi."

"Aduh, manis banget sih kamu, Nak! Kan Ummi jadi tambah sayang kalau Zia manis gini." Gemas Mira, setelahnya perempuan itu merengkuh Zia ke gendongannya.

"Kalau Zia manis nanti di makan semut dong, Ummi?"

"Ck! Nggak gitu juga dong, Nak."

"Pintunya udah di kunci, Nak?" tanya Raihanum saat Aiza sampai di halaman rumah.

"Udah, Ummi. Ini kuncinya udah Aiza masukkan ke dalam tas."

"Zia! Lihat tuh cantik banget Bundanya Zia, mentang-mentang mau ketemu cinta pertamanya. Ck!" Goda Rasyid saat melihat Aiza yang sudah berada di halaman rumah.

"Mas apaan sih?!"

"Cieee ... yang mau ketemu first love nya. Kiw ... kiw ...."

"Bahaya nih, bisa-bisa terjadi CLBK. Ck!"

"Mas! Argh!" Kesal Aiza, pasalnya setelah ia menjelaskan semua fakta baru yang beberapa hari lalu diketahuinya, Abangnya itu selalu menggodanya, mengingat dulu Rasyid lah yang menjadi saksi kejadian di mana ia menangisi kepergian Azmi. Ck! Sungguh memalukan.

Assalamu'alaikum Ketiga ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang