BAB 86 [Bimbang]

136 16 26
                                    

Assalamualaikum 💜

Hallow!
Selamat datang di cerita AKI.

Maaf kalau masih ada banyak sekali kekurangan baik dari kosah kata, penempatan tanda baca, dan lainnya.
Silakan tegur saya jika di rasa ada yang tak sesuai 💜

Selamat menikmati! Semoga suka!
______________________________________

Aiza menyerah Mas, bukan karena Aiza tidak cinta, tapi Aiza akui Aiza kalah dengan segala ketakutan yang Aiza punya.

Aiza

***

Happy Reading💜✨

****

"Assalamualaikum?" Ucap Aiza setelah perempuan itu berada tepat di depan pintu berwarna Putih.

Tanpa diminta semenjak dini hari tadi saat Aiza mendapatkan kabar kurang baik dari Azzam jantungnya seolah bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya, pikirannya pun ikut tak tenang semenjak mendapatkan kabar dari Azzam. Perasaan khawatir juga menguasai hatinya dan jelas tergambar dari raut wajah perempuan itu.

"Waalaikumussalam warahmatullah wabarakatuh, silakan masuk." Samar, namun Aiza masih bisa mendengar jawaban suara salam itu dari dalam ruangan.

Klekk

Pintu berwarna putih itu terbuka, memperlihatkan ruangan luas dengan kelas VIP tersebut, ruangan yang di dominasi dengan warna putih dan biru pastel. Ada bed pasien, ada sofa untuk tamu, satu bed lagi berukuran king size yang berada tak jauh dari bed pasien, ada dapur mini lengkap dengan meja dan kursinya, lalu juga kamar mandi di dalam ruangan tersebut.

Netra Aiza langsung tertuju pada bed pasien, seorang laki-laki yang tengah terbaring di sana, selang infus masih menghiasi punggung tangannya, ada perban yang melingkari kepalanya, wajah mulusnya kini terdapat beberapa goresan akibat kejadian semalam.

Hati Aiza mencolos setelah mendapati pemandangan di depannya, apalagi saat laki-laki itu justru menerbitkan senyumnya saat mengetahui jika dirinya lah yang masuk ke ruangan ini.

Biar bagaimanapun Aiza turut merasa bersalah atas apa yang terjadi kepada Arfan hingga berakibat membuat Arfan yang harus terbaring di rumah sakit seperti sekarang ini.

"Aiza ...."

"Ba ... ba ... ba ... ba ...." Zian yang saat ini tengah berada dalam gendongan Bundanya tiba-tiba meracau saat anak lelaki itu mendapati Arfan ada di dalam ruangan tersebut. Senyuman lebar juga di terbitkan balita itu.

"Mas ...." Netra Aiza berembun setelah melihat kondisi Arfan dari dekat. Dadanya rasanya bergemuruh saat menyaksikan pemandangan itu di depan mata. Dadanya sakit membayangkan luka di kepala Arfan yang kata Azzam sampai harus menerima beberapa jahitan karena terjadi pendarahan.

Tadi pagi sekitar jam dua dini hari Aiza mendapatkan kabar dari Azzam, sepupu Arfan, katanya tadi malam sekitar pukul setengah sepuluh saat Arfan tengah mengemudi untuk pulang ke rumahnya setelah membantu Aiza merawat Zian Arfan mengalami kecelakaan tunggal yang membuat mobilnya ringsek dan membuat sang pengemudi sampai tak sadarkan diri, syukur ada polisi yang patroli, karena pada saat kejadian keadaan benar-benar sepi dan jalanan licin membuat mobil Arfan tergelincir bebas di jalan raya yang mengakibatkan kuda besi itu menabrak pembatas jalan yang dibuat agar jika terjadi kecelakaan pengemudi tidak jatuh ke sungai. Syukurnya Arfan masih dalam lindungan Pemilik Alam Semesta, mobil yang ditumpanginya tidak sampai tergelincir ke sungai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Assalamu'alaikum Ketiga ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang