1. Mas Adem

16.2K 1.1K 100
                                    

Happy reading😍

Aku tidak akan pernah memaksanya mencintai ku, karena ini rasaku maka akan jadi tangung jawabku.
"Leta"

Pagi yang cerah dihari minggu, jika semua orang masih bersembunyi dibalik selimut tebalnya, berbeda dengan gadis yang baru saja menginjak umur 24 tahun tepat hari ini.

Seperti biasa gadis yang diberi nama leta itu sudah berdiri dibalkon kamarnya yang langsung berhadapan dengan balkon kamar tetanganya. Bukan tetangga biasa tapi tetanga spesial untuknya, ini adalah satu kewajiban baginya menyapa sang pujaan hati sebelum memulai aktivitasnya.

"Pagi mas adem"

Walaupun tatapan pria yang berdiri dibalkon kamarnya itu datar tidak masalah baginya, senyuman manis akan selalu dia berikan.

"Mas adem semalam leta mimpi'in mas adem lo"

Adam Faiz Al Arkan, pria yang sudah kepala tiga itu masih setia dengan kesendirianya, walaupun leta secara terang-terangan mengejarnya tidak lantas membuat adam menjadikan leta sebagai pilihanya.

"Kalau mas adem, tadi malam mimpi in leta nggak?" Wanita cantik itu masih saja bertanya walaupun tidak ditangapi adam.

"Mas adem mau joging ya, tungu didepan ya, leta mau ikut juga"

Leta langsung masuk kedalam kamarnya saat melihat adam sudah masuk kembali kekamarnya.

Tidak butuh lama bagi leta untuk bersiap, semua perlengkapan sudah ia siapkan dari semalam, ia tau betul kebiasaan adam yang akan lari pagi jika hari minggu.

"Mama kakak mau pergi joging dulu" pekik leta sambil menuruni tangga.

Kinan yang sudah tau bagaimana putrinya itu, hanya bisa pasrah percuma juga melarang, leta tidak akan bisa dibantah jika sudah menyangkut adam.

"Mau joging, atau mau godain anak tetanga" sindir kinan.

Leta menyengir menatap kinan.

"Doain dong ma, biar mas adem suka sama leta"

"Percuma doain, kalau adamnya dingin kayak es batu" ejek kinan.

Leta duduk dimeja makan menatap sang ibu yang sedang mengoreng, ntah apa yang digoreng ia juga tidak tau.

"Hmm, kalau leta tau, leta nggak akan minta sama tuhan untuk cepat-cepat dewasa" ambigu leta.

"Maksudnya?"

"Iya, kalau waktu kecil aja mas adem sering gendong leta, cium, bahkan selalu tersenyum ketemu leta, berbeda sama mas adem yang sekarang" sedih leta.

Perubahan itu baru dirasakan leta saat adam baru pulang dari luar negeri usai menyelesaikan pendidikanya. Entah apa penyebab adam begitu digin padanya.

"Itu tandanya mas adam nggak mau sama kakak hahahaha kasihan"

Leta menatap adiknya itu sengit, kara dan leta adalah dua manusia yang tidak pernah akur, yang satu barbar yang satu lagi usil. Jika mereka sudah berada diruangan yang sama, jangan harap dunia akan tenang.

HAI MAS ADAM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang