Aku masih berusaha tetap waras disaat rasa cemburu ku membumbung tinggi
"Leta"Sore harinya, Leta baru pulang dari cafe tapi ia tidak melihat anak gantengnya itu berkeliaran di rumah.
"Mah, Lio belum diantar sama mas Adem?" Tanya Leta duduk di samping Kinan.
"Belum".
"Yah udah Leta jemput Lio dulu" Leta beranjak dari duduknya.
Belum sempat Leta melangkahkan kaki, tanganya lebih dulu ditarik Kinan.
"Mau kemana?"
"Jemput Lio, udah sore pasti dia belum mandi"
"Jemput Lio atau ngapelin anak bujang tetangga?" Tuduh Kinan.
Leta menyengir.
"Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, Leta pergi mah"
Leta lebih dulu berlari meninggalkan Kinan dengan wajah masamnya.
Senyum Leta mengembang saat melihat Juni yang sedang menyiram tanaman didepan rumah.
"Sore mamer"
"Eh Leta, sore, mau jemput Lio ya?"
"Iya, Lio nya mana mamer?" Tanya Leta
"Ada didalam sama Adam, kamu masuk aja" ujar Juni kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat terhenti.
"Ya udah, Leta masuk ya mamer" izin Leta sebelum masuk.
"Iya"
Leta mengedarkan pandangannya ke ruang tamu, tapi tidak ada Lio maupun Adam, tujuanya kali ini adalah kamar Adam.
Tok tok.
"Mas Ademm" panggil Leta senyumnya sudah mengembang dari awal melihat pintu kamar Adam. Pintu kamarnya saja sudah membuatnya bahagia apalagi pemiliknya.
Ceklek.
"Hai mas Adem" sapa Leta tersenyum manis.
"Hn"
"Jangan cuek cuek dong mas Adem, nanti kalau Leta pergi kangen loh" goda Leta.
Adam memutar bola matanya jengah.
"Kamu mau masuk atau nggak?"
"Jangan galak-galak kenapa? Lembut dikit kek nawarinya"
"Saya tutup"
"Eh jangan"Leta menahan pintu saat Adam ingin kembali menutupnya.
"Mas Adem semalam Leta mimpiin mas Adem loh" oceh Leta sambil masuk kedalam kamar Adam dengan senyuman yang menghiasi wajah cantiknya.
Senyum Leta perlahan pudar saat melihat siapa yang duduk di kasur Adam, bukan hanya Lio tapi ada sosok perempuan disana
"Unda tata" Lio menyambut Leta dengan senang. Ia berdiri menghampiri Leta. (Bunda Leta)
Senyum Leta mengembang saat memeluk Lio, tapi hatinya terus bertanya siapa perempuan yang ada di depannya ini.
Sebesar apapun rasa cemburunya ia masih waras untuk tidak bertanya pada Adam dalam kondisi seperti ini.
"Hai"
"Hai mbak" sapa Leta kembali.
"Kamu nggak ingat aku ya?" Tanya nya.
Leta mencoba berfikir, apa mereka pernah bertemu sebelumnya.
"Kamu perempuan yang waktu itu ketemu di cafe red velvet kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
HAI MAS ADAM.
Romance"mas Adem, umur leta udah 24 tahun loh mas,mas adem masih nggak mau nikahin leta" "Hm" "Ya udah, kalau mas adem nggak mau nikahin leta, leta aja deh yang nikahin mas adem, mau nggak?" seorang gadis yang mencintai anak tetanganya secara terang-terang...