31. Kecewa Dibayar Duka.

5.9K 1K 253
                                    

Aku memang kecewa terhadapmu, walaupun begitu aku tidak pernah meminta bayaranya dengan duka.
"Leta"

"Dia bukan anak kamu tapi luka"

Duarr

Bukanya hanya leta yang kaget disana tapi adi, adam juga ikut kaget, ia baru tau kalau ayu tidak hanya berhubungan denganya.

Luka menatap leta yang hanya diam

"Mbak bohong kan?" Tanya leta, ia berharap ayu hanya sandiwara.

"Nggak, ini benar anak luka" yakin ayu.

"Ta aku bisa jelasin" luka coba mendekat pada leta.

"Apa yang mau kamu jelasin, jadi itu bener anak kamu? Iya ha?" Marah leta.

"Ta, sorry, kamu ingat kan waktu kamu terus nolak aku, aku frustasi saat itu" .

"Terus secara tidak langsung kamu mau bilang ini terjadi karena aku!"

"Bukan gitu ta"

"Atau kamu mau balas apa yang dilakuin mas adam, iya? Atau jangan-jangan kalian kerja sama iya!"

Adam yang mendengar itu, sontak mengeleng, ia tidak tau menau dengan luka yang menghamili ayu.

Adam juga merasa dibodihi disini, dengan mudahnya ia percaya dengan anak yang dikandung ayu itu anak nya, ternyata bukan.

"Terserah kalian urus urusan kalian masing-masing"

Leta dengan air matanya berjalan memasuki kamar, lelah, kecewa, ingin teriakpun percuma tidak bisa akan mengembalikan situasi.

"Ta, dengar dulu ta" teriak luka saat leta menutup pintu rapat.

Didalam kamar leta menangis dalam diam. Orang yang ia angap paling baik ternyata ikut serta melukainya.

"Rahasia apalagi yang nggak gue tau ka" lirih leta.

***
Malamnya leta keluar untuk membuatkan lio makanan. Sepi itu lah yang ia rasakan pertama kali, entah kemana luka.

"Unda ayah ana?"

"Ayah kerja, sekarang lio makan dulu ya"

"Makan pake ayam ya"

"Iya"

Usai memberi lio makan, leta menatap phonselnya begitu banyak pesan masuk dari luka yang belum ia baca.

Leta memilih mengabaikan, ia sudah terlanjur kecewa, tidak ada yang bisa ia percaya saat ini, bahkan suaminya sendiri berhianat.

Leta menatap rea yang tertidur pulas. Katakan saja mereka impas, bahwa ia melahirkan anak adam, tapi tetap saja ia kecewa dengan luka karena sudah menyimpan ini sendiri.

"Bunda harus gimana rea"

Leta menoleh saat phonselnya bergetar, nama adam tertera disana tapi leta lebih memilih mengabaikanya.

Tiga puluh pangilan tak terjawab, ya leta benar-benar mengabaikanya, sampai satu pesan adam membuat jatung leta  berdetak kencang.

"Ta, luka kecelakaan, dibawa ke RS. Cempaka"

Dengan cepat leta mengendong rea, dengan panik ia membawa lio dan rea kerumah sakit.

"Unda napa te ini?"tanya lio bingung.

"Lio diam dulu ya, kita mau ketemu ayah dulu"

Leta menyusuri rumah sakit dengan tampilan berantakan. Pikiranya kalut saat ini.

"Leta?"

Leta menoleh saat melihat adam, dengan sigap adam mengambil alih rea yang sudah menagis dalam gendongan leta.

HAI MAS ADAM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang