Kejutan yang memilukan membuat aku hancur.
"Leta"Seminggu berlalu, tidak ada perubahan dari leta, ia masih mengurung diri didalam kamar. Ia menolak semua orang kecuali lio. Leta tetap berusaha bersikap biasa didepan lio.
Tok tok
Nata masuk kedalam kamar leta, ini untuk kesekian kalinya nata masuk membawa susu, tapi susu itu malah sering berakhir diatas meja dengan bau yang tidak sedap.
"Ta, mau jalan-jalan sama abang nggak? Kita main ke keliling jakarta yuk atau kamu mau belanja"
Leta tetap memunggunginya, tidak ada sahutan, hanya helaan nafas yang teratur,nata tau leta bukan tidur perempuan itu menangis, menangis dalam diam.
"Udah seminggu ta, abang kangen kamu yang suka teriak-teriak kalau pagi, suka heboh kalau masuk kamar"
Nata tidak bisa melanjutkan ucapanya, matanya sudah berkaca-kaca, ia menyesal mengapa tidak jujur dari awal dan membiarkan leta bertahan mencintai adam.
"Abang minta maaf ta, maaf" lirih nata.
Leta berbalik menatap nata yang menunduk, wajah sembab itu terlihat pucat.
"Abang tau?"
Nata menganguk, ia tidak akan menutupinya lagi. Ia tidak mau kondisi leta semakin parah.
"Maaf"
"Dari kapan? dimana?"
"Dua tiga yang lalu di luar negeri, bang adam minta minta abang jadi saksinya"
Leta menarik nafas berat, tidak ada teriakan, umpatan yang ia lontarkan, hanya air matanya yang terus saja mengalir.
Leta kembali memungunggi nata. Ia tidak mau melihat wajah abangnya saat ini.
"Abang punya alasan untuk tetap bungkam ta" nata mengusap rambut leta lembut, tapi leta menghidar.
"Abang nggak mau kamu sakit hati ta"
"Kalau leta nggak mergokin mas adam waktu itu, mau sampai kapan abang menyimpan ini?" Tanya leta.
Nata diam, ia tidak tau harus menjawab apa.
"Maaf, abang minta maaf" lirih nata.
"Apa mama sama dydy juga tau?"
Nata diam sejenak menatap tubuh leta yang sudah pucat.
"Iya tap-"
"Keluar!" Tegas leta.
"Ta?".
"keluar abang, keluar" usir leta, ia tidak ingin mendengar apapun.
Nata lebih memilih keluar, rasa bersalahnya sangat besar, kenapa dulu ia tanpa pikir panjang menerima permintaan adam. Ia tidak memikirkan perasaan sang adik.
"Gimana? Leta mau minum susunya?" Tanya kinan saat nata duduk dimeja dapur dengan lemas.
Nata mengeleng.
"Hiks nata menyesal mah, nata menyesal hiks" tangis yang ia tahan kini tumpah dalam pelukan kinan.
"Bukan salah abang, ini sudah jalanya sayang"
"Om ata apa?" Tanya lio polos.
(Om nata kenapa?)
Kinan melepaskan pelukanya dari nata, ia tersenyum melihat lio.
"Bang nata nggak bisa bobok, jadi mama peluk deh" jawab kinan.
Lio menganguk paham
"Hmm, iyo uga ndak ica bobok"

KAMU SEDANG MEMBACA
HAI MAS ADAM.
Romance"mas Adem, umur leta udah 24 tahun loh mas,mas adem masih nggak mau nikahin leta" "Hm" "Ya udah, kalau mas adem nggak mau nikahin leta, leta aja deh yang nikahin mas adem, mau nggak?" seorang gadis yang mencintai anak tetanganya secara terang-terang...